LIMITLESS - 19

937 63 1
                                        

Good night everyone!!
.
.
.

Matt membawa Yerim dan Gabriel turun dari podium. Pria itu langsung menemui tuan Jeon selaku tuan rumah dari pesta yang malam ini terselenggara.

" Saya ucapkan selamat untuk ulang tahun perusahaan anda, tuan Jeon. Semoga perusahaan anda menjadi perusahaan yang lebih berjaya lagi. Mohon maaf merusak pesta anda. Tapi saya harus membawa calon istri dan anak saya undur diri. " pamit Matt. Ia menjabat tangan tuan Jeon lalu menyeret Yerim keluar dari Ballroom.

Yerim masih menangis dalam rangkulan Matt. Walaupun tangisannya sudah tidak separah tadi. Matt membawa Yerim juga Gabriel kesebuah kamar. Kamar yang Yerim yakini sudah laki-laki itu pesan sebelumnya. Tak lama setelah mereka memasuki kamar, pintu kamar kembali terbuka. Kali ini masuklah keluarga Matt dan juga keluarga Yerim. Mereka semua berkumpul pada ruang tamu yang ada dalam kamar mewah itu.

Yerim tertunduk diam usai merebahkan tubuh Gabriel di ranjang. Matt berdiri disisinya sedangkan kedua keluarga mereka masing-masing duduk menghadap keduanya.

" Ja-jadi ini hadiah yang Kak Woo Bin bilang tadi ? " Yerim pun memberanikan diri untuk membuka suara lebih dulu. Mendengar pertanyaan Yerim, Woo Bin pun tersenyum dan mengangguk.

" Lalu apa maksudnya undangan pernikahan aku dan Matt ? Bukankah seharusnya pernikahan itu dilangsungkan tahun depan ? " Yerim kembali bertanya. Banyak hal yang tidak ia mengerti hingga detik ini. Semuanya terasa sangat tiba-tiba dan mengejutkannya. Matt menghembuskan nafasnya pelan.

" Pertama, aku meminta maaf padamu, Yerim. Selama seminggu ini aku menghilang dan tak memberi kabar padamu. " pinta Matt. Yerim mengangguk dan memandang Matt dengan tatapan sengit. Ia masih kesal dengan laki-laki itu karena menghilang selama beberapa waktu.

" Sejujurnya sudah sejak lama aku mendapat informasi tentang Jeon Jungkook itu dari kak Woo Bin. Aku berusaha menahan diriku untuk tidak memberikan pelajaran langsung padanya. Sekaligus aku menghormati permintaan tuan Kim Goong Yoo untuk bertemu dengan Yerim untuk beberapa waktu. " lanjut Matt. Gong Yoo mengangguk ditempatnya sambil tetap mendengarkan apa yang Matt katakan.

" Tapi aku tidak bisa menahan diriku lagi ketika mendengar bahwa pria itu akan melamar Yerim malam ini. Pada akhirnya selama seminggu kemarin, aku berusaha untuk meyakinkan kedua orang tuamu agar bisa mempercayakanmu padaku. Aku berusaha membuat mereka yakin bahwa pernikahan yang dipercepat tidak akan menghambat masa depanmu. Dan aku bersyukur, karena proses kuliahmu menjadi lebih cepat dari yang semestinya. " kobaran api kemarahan dalam dada Yerim mendadak padam usai mendengarkan penjelasan Matt. Bagaimana laki-laki itu berjuang seorang diri untuk meyakinkan kedua orang tuanya.

" Dan undangan yang aku berikan pada Jungkook tadi adalah hasil dari usahaku selama seminggu ini. Walaupun aku harus meminta maaf kepadamu karena tidak melibatkanmu dalam persiapan pernikahan kita. " lanjut Matt sambil menatap sendu kearah Yerim. Melihat hal itu, Yerim pun bangkit dari duduknya dan memeluk Matt.

" Terima kasih telah memperjuangkan aku dan Gabriel, Matt. Terima kasih karena telah menepati perkataanmu kepadaku. " ucap Yerim penuh ketulusan. Ia menggunakan sebelah tangannya untuk mengelus punggung Matt. Memberikan ketenangan pada laki-laki yang ia cintai itu.

" Aku mencintaimu, Yerim. Aku sangat mencintaimu. " aku Matt. Ia mengecup puncak kepala Yerim lalu melepaskan pelukkannya pada Yerim.

" Lalu, kapan pernikahanku dan Matt dilangsungkan ? " tanya Yerim.

" Pernikahan kalian akan dilangsungkan setelah sidang skripsimu. " jawab Gong Yoo. " Sebelum aku wisuda ? " tanya Yerim lagi.

" Wisuda hanya sebuah seremonial saja, sayang. Setelah menikah kau tetap bisa mengikuti wisuda. " giliran Naeun yang menjawab.

" Bagaimana dengan perlengkapan pernikahanku ? " Yerim kembali bertanya. Tidak tau apa-apa mengenai pernikahannya cukup membuat Yerim sedikit merasa sebal.

" Untuk itu, kau tenang saja. Kau tetap bisa memilih sendiri wedding dressmu. Cincin pernikahan kalian juga akan Matt diskusikan denganmu. Jadi kau tak perlu khawatir dengan apa yang akan kau gunakan nantinya. " tutur Krystal yang tentunya menimbulkan senyum di wajah Yerim.

" Selebihnya, mengenai pernikahan kalian bisa kau bicarakan berdua saja dengan Matt. Kami pamit dulu. Aku harap kalian bijaksana dalam menggunakan waktu. Walaupun pernikahan kalian akan dilangsungkan bulan depan. " pesan Kris yang diangguki oleh Matt dan Yerim. Setelahnya kedua keluarga itu undur diri dan meninggalkan Yerim, Matt, dan Gabriel dalam kamar mewah itu.

Matt menutup pintu kamar dan menguncinya. Lalu ia membalik badan dan berkacak pinggang sambil menatap Yerim. Mendapat tatapan yang aneh dari Matt, Yerim mengernyitkan dahinya.

" Ada yang salah denganku ? " tanya Yerim.

" Eum! " jawab Matt sambil perlahan berjalan mendekat.

" Mananya yang salah ? " Yerim kembali bertanya.

" Salahnya adalah dress yang kau gunakan malam ini! Kenapa kau menggunakan dress yang ketat seperti ini sayang ? Kau ingin memamerkan tubuhmu yang terlihat semakin berisi usai melahirkan, heum ?! Apalagi bahumu kekurangan bahan seperti ini. " ujar Matt sambil memutari tubuh Yerim. Mendengar apa yang Matt katakan membuat Yerim tertawa di tempatnya.

 Mendengar apa yang Matt katakan membuat Yerim tertawa di tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kenapa kau tertawa ? " tanya Matt sinis.

" Aku baru tau jika Papa Matt sangat posesif. Bahkan dressku saja dipermasalahkan. " jawab Yerim sambil berusaha menahan tawanya.

" Kau tidak tau rasanya menjadi aku, Kim Yerim! Aku benar-benar mendidih melihat Jungkook melamarmu tadi. Belum lagi penampilanmu yang seperti ini. Rasanya aku benar-benar ingin menghancurkan pesta itu. " gerutu Matt lalu mendudukkan dirinya di sofa single. Melihat Matt yang tampak frustasi, Yerim menghampiri Matt lalu mendudukkan dirinya di pangkuan Matt. Matt menumpukan kepalanya di bahu Yerim.

" Maafkan aku karena tidak bisa berbuat apapun tadi. Aku sudah berusaha menjauhi Jeka tadi. " Yerim berusaha untuk membela dirinya. Sebelah tangannya ia gunakan untuk mengelus rambut Matt.

" Aku tau. Aku sudah melihatmu sejak kau datang. Maafkan aku juga karena tidak bisa menjauhkanmu dari Jeka sejak awal. " ujar Matt. Yerim mengangkat kepala Matt lalu memeluknya. Ia kembali mengelus punggung Matt untuk menenangkan pria yang bulan depan akan menjadi suaminya itu.

" Sudahlah. Yang berlalu biarlah berlalu. Yang penting sekarang, kita harus mempersiapkan diri dan mental kita untuk pernikahan bulan depan. Apa kau sudah siap ? " tanya Yerim yang masih terus memeluk Matt.

" Tentu saja. Aku sudah siap sejak lama. Aku bersyukur akhirnya sebentar lagi hari itu akan tiba. Aku adalah laki-laki yang beruntung karena memiliki calon istri sepertimu, Kim Yerim. "

" Aku jauh lebih beruntung karena memiliki calon suami sepertimu, Matthew William. "

*-*-*-*-*

Okey!!! Satu part lagi gengs.
Jangan lupa vote dan komennya!!! 
Thank you^^

LIMITLESS [Sequel STAY.3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang