LIMITLESS - 16

870 68 1
                                        

Happy Weekend and Happy Reading :)

.
.
.

Yerim tersenyum dari tempat tidurnya. Hari ini ia sudah kembali ke rumahnya. Dikarenakan Yerim melalui proses melahirkan normal, ia pun tak perlu menunggu lama untuk kembali ke rumahnya. Saat ini ia berada di kamarnya. Menatap kearah Matt yang sedang berdiri sambil menggendong putra mereka. Tubuh Matt secara luwes bergerak ke kanan dan ke kiri, menimang Gabriel yang baru saja selesai meminum susunya.

" Kenapa kau tersenyum ? " tanya Matt yang sudah memalingkan tubuhnya kearah Yerim. Masih sambil tersenyum, Yerim menggelengkan kepalanya.

" Kau tampak sangat cocok menjadi seorang ayah, Matt. " jawab Yerim. Matt tersenyum mendengar jawaban wanita yang sangat dicintainya.

" Tentu saja aku sangat cocok. Aku kan memang seorang ayah sekarang. " balas Matt. Ia berjalan mendekat kearah ranjang lalu menidurkan Gabriel di sisi Yerim. Setelah memastikan putranya tertidur dengan tenang, Matt mendaratkan sebuah kecupan di kening Yerim.

" Rasanya berat sekali meninggalkanmu dan Gabriel di sini. Aku ingin membawa kalian kembali ke Kanada bersamaku. " ujar Matt lalu merebahkan kepalanya di dada Yerim.

" Semangat!! Kau minta aku percaya padamu kalau kita mampu melewati ini semua. Aku sudah percaya padamu. Tinggal kau lakukan yang terbaik untuk tidak mengecewakan kepercayaan yang aku berikan padamu. " tutur Yerim sambil memainkan rambut Matt.

" Lihat saja! Aku pastikan kita menjadi keluarga dua tahun lagi. Dan sepertinya, Gabriel sudah bisa mendapatkan adik juga dua tahun lagi. " goda Matt. Hal itu memancing tawa Yerim yang langsung menjitak kepala Matt.

" Oke! Buktikan omonganmu. Jika kau bisa, kita akan buatkan adik untuk Gabriel!! " seru Yerim dengan semangat. " Oke!! Mari kita nantikan saat itu, sayang! "

*-*-*-*-*

Dengan berat hati, hari ini Matt dan keluarganya kembali ke Kanada. Meninggalkan Yerim yang mengantarkan kepergian mereka ke bandara dan Gabriel yang tetap tinggal di rumah bersama Naeun, sang nenek.

" Kau jaga diri baik-baik selama disini. Aku usahakan untuk menemuimu dan Gabriel sesering mungkin. " pesan Matt. Yerim yang berada dalam pelukkan Matt pun mengangguk. " Cepat pulang Papa Matt. Aku dan Gabriel akan sangat merindukanmu. " ujar Yerim lalu dihadiahi kecupan oleh Matt.

" Aku pergi dulu. " Pamit Matt diikuti oleh kedua orang tua dan juga saudaranya. Menyisakan Yerim yang perlahan air matanya mulai jatuh seiring kepergian Matt.

" Tenanglah! Aku yakin Matt akan menepati ucapannya. " ujar Woo Bin menenangkan Yerim. " Aku juga yakin padanya. Sangat yakin malah. " seru Yerim. Woo Bin mengeratkan rangkulannya pada tubuh Yerim lalu menarik sang adik untuk kembali ke rumah mereka.

*-*-*-*-*

Setibanya kembali di mansion keluarga Kim, Yerim bergegas melesat ke kamar Gabriel. Ia mengangkat Gabriel yang saat itu sudah tertidur di dalam boxnya lalu ia pindahkan ke ranjangnya. Usai merebahkan Gabriel di ranjang, Yerim merebahkan dirinya sendiri tepat disamping Gabriel. Ia memandang Gabriel dengan tatapan penuh haru. Dan air matanya kembali jatuh.

" Maafkan Mama dan Papa yang harus berpisah sementara, nak. Maafkan kami karena kami tidak bisa berjuang untuk kebersamaan kami. Untuk sementara kau tinggal dulu bersama Mama, Kakek, Nenek, dan Paman ya. Nanti jika waktunya sudah tiba, kita baru bisa tinggal bersama dengan Papa. " ujar Yerim. Ia mengelus pipi putranya lalu menyeka air mata yang mengalir di pipinya.

Naeun yang sejak tadi memandangi Yerim dan Gabriel dari celah pintu pun memutuskan untuk masuk. Ibu dua anak itu segera mendudukkan dirinya di samping Yerim dan memeluk putri bungsunya itu.

" Maafkan ibu karena tidak bisa membantumu, sayang. Maafkan ibu. " pinta Naeun. Yerim pun menggeleng dengan tegas.

" Ini semua bukan salah ibu. Aku dan Matt memang sudah ditakdirkan untuk melalui ini semua. Tolong doakan aku dan Matt untuk bisa melalui ini. " ujar Yerim. Ia kembali menyeka air mata di pipinya.

" Tentu saja. Ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua. Ibu yakin kalian pasti mampu untuk melewati semua ini. " tutur Naeun yang kemudian pelukkannya di balas oleh Yerim.

" Aku sangat bersyukur memiliki ibu seperti ibu. Terima kasih karena terus percaya padaku dan menguatkan aku. "

*-*-*-*-*

1 BULAN KEMUDIAN

Satu bulan usai melahirkan, Yerim sudah bisa memulai kembali perkuliahannya yang sempat tertunda. Bersyukur perusahaan yang ayahnya bangun memiliki sebuah universitas. Sehingga Yerim bisa melanjutkan perkuliahannya tanpa harus mengulang dari awal.

Yerim sendiri merasa berat untuk meninggalkan Gabriel di rumah. Rasanya ia ingin selalu berada disisi sang putra dan terus mengamati apa saja yang dilakukan oleh putranya itu. Namun sekali lagi ini semua demi kebaikannya. Yerim pun dengan setengah hati berangkat ke kampusnya.

" Jika perkuliahanmu sudah selesai, telpon saja. Aku akan menjemputmu. " ujar Woo Bin sambil mengelus puncak kepala sang adik. Woo Bin lah yang akan mengantar jemput Yerim selama ibu satu anak itu berkuliah.

" Eum. Terima kasih, kak. Aku masuk dulu. " pamit Yerim yang kemudian di angguki oleh Woo Bin.

Yerim melangkah dengan malas memasuki lobby kampusnya. Perasaannya tak seantusias mahasiswa yang sejak tadi ia temui selama berjalan menuju lobby. Tak ada perasaan senang seperti yang ia rasakan di awal perkuliahannya dulu. Hanya ada Gabriel dan Matt dalam pikiran Yerim saat ini.

" Hey! " langkah Yerim terhenti ketika seorang laki-laki menghadang langkahnya.

" Kau Kim Yerim kan ? " tanya laki-laki itu sambil tersenyum. Berbeda dengan Yerim yang memandanganya aneh sekaligus terkejut.

" Ya, aku Kim Yerim. " jawab Yerim tanpa berniat untuk balik bertanya tentang siapa laki-laki yang berdiri dihadapannya.

" Perkenalkan, aku Jeon Jungkook. Kau bisa memanggilku JeKa. " pria dihadapan Yerim memperkanlkan dirinya tanpa di minta.

" Kau mahasiswi lanjutan dari Kanada itu kan ? " tanya Jeka dan Yerim hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

" Kalau begitu, selamat datang di kampus ini. Ku beri tahu padamu. Kita akan sering bertemu. Kenapa? Karena kau akan menjadi soulmateku selama kau berkuliah disini. "

*-*-*-*-*

Wayolohhhh!!! Ada yang ngaku-ngaku jadi soulmatenya Yerim nih.
Kira-kira soulmate beneran atau engga nih ya ?

Btw, kalo yang ngaku jadi soulmatenya Yerim kayak diatas nih, Yerim bakal luluh atau engga ya ?So, kalian ada di team mana nih ?Team Mama Yerim - Papa MattTeam Kim Yerim - Soulmate Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, kalo yang ngaku jadi soulmatenya Yerim kayak diatas nih, Yerim bakal luluh atau engga ya ?
So, kalian ada di team mana nih ?
Team Mama Yerim - Papa Matt
Team Kim Yerim - Soulmate Jeon Jungkook

Di team manapun kalian, pada akhirnya team aku lah yang menang!!
Karena aku penulisnya hahahahaha :v
Oh iya, maaf ya kalo update malem ini sedikit banget. Mata aku lagi bermasalah, sepertinya kelelahan gitu. Jadi timbul benjolan di kelopak matanya. Nulis segini aja aku udah dimarahin.
Doain cepet sembuh ya biar bisa update bejibun lagi.

Jangan lupa vote dan komennya gengs. Thank you :)

LIMITLESS [Sequel STAY.3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang