Yerim tersenyum mendengar pertanyaan Matt untuknya. Usai menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, Yerim memandang Matt.
" Jangan. Jangan menyukaiku. " ujar Yerim. Masih dengan senyum diwajahnya. Berbanding terbalik dengan raut sendu wajah Matt.
" Kenapa ? " hanya satu kata itu yang mampu Matt lontarkan.
" Kita berbeda, Matt. " terang Yerim kemudian berlalu kearah dapur.
" Kalau yang kau maksud berbeda adalah kehamilanmu, aku bisa menerimanya. " paksa Matt. Ia terus mengikuti langkah Yerim.
" Ya, kau bisa. Bagaimana dengan orang tuamu ? Bisa ? " tanya Yerim. Ia membalik tubuhnya dan menatap Matt tepat dimatanya.
Matt terdiam. Pernyataan ayahnya saat makan malam kembali teringat olehnya. Membuat Matt sedikit merasa gentar.
" Baiklah. Aku tak melarangmu untuk menyukaiku. Itu adalah hak mu. Tapi aku tak menjamin menyukaiku akan terasa mudah untukmu. Kalau kau merasa lelah, berhentilah Matt. Masih banyak yang lebik baik dariku. " Diiringi dengan senyum, Yerim memberikan segelas air dingin untuk Matt. Cocok untuk mendinginkan kepala Matt.
*-*-*-*-*
Pukul 04.00 pagi Matt baru kembali ke mansion keluarga William. Keadaan mansion masih gelap karena belum ada aktivitas yang dimulai oleh penghuni rumah.
Matt melangkahkan kakinya melewati ruang keluarga yang gelap. Namun tiba-tiba saja lampu disamping sofa menyala. Matt menoleh dan menemukan daddynya terduduk di sofa sambil menatapnya.
" Kau baru pulang ? " tanya Kris. Wajahnya datar tak berekspresi.
" Ya. " jawab Matt masih berdiri di tempatnya.
" Duduklah. " perintah Kris dan Matt segera melakukannya.
" Kau dari mana ? " tanya Kris.
" Rumah temanku, daddy. " jawab Matt
" Setau daddy, kau tidak berteman dengan Kim Yerim. " tubuh Matt menegang setelah terucapnya nama perempuan yang baru saja apartmentnya ia sambangi.
" Kenapa diam Matt ? " tanya Kris. Ia tersenyum samar melihat reaksi putra bungsunya.
" Kau menyukai Yerim ? " Kris kembali bertanya. Matt menegakkan kepalanya dan menatap wajah Kris.
" Ya. Aku menyukai Yerim. " jawab Matt seolah tak memiliki beban.
" Kau menyukai perempuan yang hamil diluar nikah ? " Kris kembali bertanya. Kali ini raut wajahnya seolah mencela Matt.
" Lalu apa masalahnya ? " balas Matt
" Hamil di luar nikah. " ucap Kris penuh penekanan.
" Lalu kenapa ? Bukankan cinta tercipta untuk siapa saja ? " Matt semakin keras.
" Baiklah jika kau berpikir begitu. Tapi satu hal yang harus kau tau. Daddy tidak merestuimu sama sekali. " usai mengatakan hal itu, Kris bangkit dan pergi minggalkan Matt. Sedangkan Matt masih terdiam di tempatnya.
" Ini tidak mudah. "
*-*-*-*-*
Krystal menatap Kris yang tengah berfokus pada sarapan paginya. Perempuan cantik itu tak menemukan Matt di meja makan. Hal itu menimbulkan kecurigaannya pada Kris sebab suaminya itu tak ada di sisinya jam 4 pagi tadi.
" Dimana Matt ? " tanya Krystal.
" Dikamar mungkin. " jawab Kris yang kemudian melanjutkan makannya.
" Ada apa dengan kalian ? " Krystal kembali bertanya. Rasa penasarannya semakin besar.
" Aku hanya mengatakan bahwa aku tidak akan memberi restu padanya jika ia memiliki hubungan dengan perempuan yang hamil diluar nikah itu. " ungkap Kris.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMITLESS [Sequel STAY.3]
Разное[Sequel STAY.3] Tentang Matt yang baru pertama kali merasakan jatuh sejatuh-jatuhnya dalam cinta kepada seorang Kim Yerim. Sekarang telah dimulai. Aku yang tidak memiliki batas. Lihatlah dunia yang akan terungkap. Kita akan menjadi satu. Aku butuh p...