LIMITLESS - 15

940 68 0
                                    

Hello !! I'm Back!! Maaf ya kemarin-kemarin engga update.
Aku lagi terkendala media nih. Aku cuma bisa nulis di HP. Jadi agak susah.
Mohon pengertiannya ya kalo aku updatenya lama.

Oke deh, ku tak usah banyak bicara.
Silahkan membaca :)

.
.
.

Gong Yoo tertawa mendengarkan perkataan yang di lontarkan oleh Matt. Bahkan ia tertawa sampai mengeluarkan air mata. Semuanya yang ada di ruangan itu memandang heran kepadanya.

" Ayah. " panggil Yerim. Barulah Gong Yoo menghentikan tawanya dan menyeka air mata yang mengalir dari matanya. " Baiklah jika kau mengatakan tidak ada yang bisa memisahkan kalian. Aku akan membiarkan kalian bersama dengan sebuah syarat. " ujar Gong Yoo. Ia menatap Matt dengan mengangkat sebelah alisnya seolah menantang.

" Ayah! " seru Yerim mulai kesal pada sang ayah. " Apa syaratnya ? " tanya Matt. Yerim mencibir ayah dari putranya itu setelah mendengarnya bertanya.

" Kalian boleh menikah, setelah Yerim mendapatkan gelar sarjananya. " jawab Gong Yoo.

" Baik. Aku pikir itu tidak terlalu sulit. Aku akan membantu Yerim menjaga Gabriel selama ia berkuliah. " ujar Matt lalu menyunggingkan senyumnya pada Yerim.

" Siapa bilang Yerim akan kembali berkuliah di Kanada ? Seoul. Yerim akan melanjutkan kuliahnya di Seoul. " Matt dan Yerim kompak menunjukkan ekspresi terkejut mereka. Begitu juga dengan Kris, Krystal, Sean dan Sophia. Lain halnya dengan Woo Bin yang tersenyum usai mendengar penjelasan sang ayah.

" Ayah! Kau tega memisahkan putraku dari ayahnya ? " Yerim memandang Gong Yoo dengan tatapan memohon. Walau hatinya sedikit bergetar, Gong Yoo berusaha untuk tidak gentar.

" Bukankah dia bilang tidak ada yang bisa memisahkan kalian ? Menunggu selama dua tahun berarti tak masalah kan ? Ia juga bisa sesekali kemari untuk menemui Gabriel. Bukankah ia orang kaya ? Segalanya pasti bisa ia lakukan untuk memperjuangkan putriku dan putranya. " tutur Gong Yoo. 

Matt yang merasa harga dirinya terusik pun mulai resah. Ia berkali-kali menghembuskan nafasnya. Memandang Yerim dan Gabriel secara bergantian. Lalu kembali menghembuskan nafasnya lagi.

" Baiklah. Aku setuju. Aku akan buktikan jika apa yang aku katakan benar adanya. Tidak ada yang bisa memisahkan aku, Yerim, dan juga putra kami. " ucap Matt pada akhirnya.

" Matt. " Yerim pun memandang Matt sedih. " Kau percaya padaku. Aku tidak pernah main-main dengan perasaanku padamu. " pintanya pada Yerim yang mau tidak mau diangguki oleh perempuan yang baru melahirkan itu.

" Baiklah. Keputusan sudah di buat. Aku beri kalian waktu tiga hari untuk bersama. Setelah itu Matt boleh kembali ke Kanada. " putus Gong Yoo.

" Kenapa sebentar sekali, ayah. " rengek Yerim. " Tiga hari atau hari ini juga. Pilihannya hanya itu. " tegas Gong Yoo. " Baiklah. Tiga hari. " ujar Yerim memandang sengit sang ayah.

" Baiklah. Terima kasih karena anda masih memberikan kesempatan pada putra kami untuk memperjuangkan apa yang harus ia perjuangkan. Sebagai ayah, aku akan membantu putraku untuk membuktikan apa yang ia katakan. Dan aku harap, sebagai ayah, kau bisa membantu Yerim untuk tidak berpaling pada laki-laki lain. " tutur Kris.

" Berpaling atau tidak, aku tidak bisa memaksakan kehendak putriku. Kalau pun pada akhirnya Yerim berpaling pada laki-laki lain, tandanya putramu tak cukup pandai untuk mempertahankan putriku. Ku rasa sebagai orang tua kita tidak perlu ikut campur masalah perasaan mereka. Biar mereka sendiri yang memutuskan. " ucap Gong Yoo dan Kris hanya bisa menghela nafasnya.

" Baiklah! Baiklah! Aku rasa segala sesuatunya sudah usai. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, bisakah kalian semua tinggalkan ruang perawatanku. Aku dan putraku membutuhkan istirahat. " ujar Yerim. Dan usai berpamitan, satu persatu mulai meninggalkan ruang perawatan Yerim. Menyisakan Yerim bersama Matt dan putra mereka, Gabriel.

LIMITLESS [Sequel STAY.3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang