aku memandang bunyi sunyi;
dan sebuah angin yang memakan nektar sunyi
di sini, kamu yang sudah pulang beberapa menit lalu:
menelisik arah mataku
yang terkesan memacu diri ke dalam serpihan sunyi
ke mana rinduku malam lalu?
apa kau jual?
aku tak seberuntung bunyi sunyi;
dan sebuah angin yang memakan nektar sunyi
kepadamu, jalangku melalang: bunyi angin sunyi
aku menitipkan surat kabar kepadamu–setelah kamu pergi
yang berisi tentang suara penyesalanku
a aku tak seberuntung bunyi sunyi
yang kamu asapkan pada aku beberapa menit laluTuban, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengkritik Tuhan
Poetry(KUMPULAN PUISI) Telah diterbitkan di Penerbit Surata (2019)