kembali pada jurang-jurang nestapa:
yang padanya melekat daun-daun suara
kemana suara didendang cantik?daku yang menanti pengudaraan hamba
dalam sunyi--senduku terdampar jauh
baranya mengatup-ngatup suara tanya
yang mana--jikalau aku tertembak peluh?
dengarlah suara kejut yang mematik resah
di ujung jalan yang sudah memati; terbengkalaiaku sudah sampai di depan pintu rumahmu
sembari membawa buket bunga:
di dalam penantian yang menyaruk
aku pikir penantianku agak murah:
sebercak darah yang memungut keringat,
membasah sampai sekujur, dan melekat
penantian yang terkemulTuban, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengkritik Tuhan
Poetry(KUMPULAN PUISI) Telah diterbitkan di Penerbit Surata (2019)