BAB 20 Suatu pagi...

42.3K 5.6K 176
                                    


MAS RASA CINTA

Kenan tersenyum saat menatap Caca tertidur dengan pulas. Setelah awalnya canggung bahkan tidak mau membuka kerudungnya, Caca malah langsung tertidur pulas saat dia berpamit ke kamar mandi. Padahal kan harusnya...

Tapi Kenan terkekeh sendiri dengan jalan pikirannya. Ini malam pengantin dan malam pertama mereka. Kenan sudah berkhayal yang iya-iya sebenarnya tapi dia tahu Caca belum siap. Dan istrinya itu terlalu lelah.

Kenan akhirnya merebahkan diri di samping Caca lalu mematikan lampu kamar. Dia memang terbiasa untuk tidur dalam gelap. Tapi baru beberapa detik Caca sudah berteriak.

"Masss."

Kenan dengan cepat menyalakan lampu lagi dan kini menatap Caca yang tampak membelalak.

"Jangan matiin lampu ya, Caca takut gelap."

Kenan mengernyitkan kening tapi kemudian mengulurkan tangan untuk menarik Caca mendekat tapi tubuh Caca terasa kaku.

"Mas mau ngapain?"
Kenan tersenyum saat mendengar reaksi Caca.

"Mau peluk kamu Ca. Lha aku bisanya tidur pake lampu padam, kamu gak bisa. Kamu aku peluk aja terus lampu aku matiin."

Caca tentu saja langsung menggelengkan kepalanya.

"Ya enggak mau. Masa Caca gelap-gelapan?"

"Kana da aku Ca.."

"Eh kenapa panggil Caca lagi coba? Tadi kan udah adek?"

Kenan terkekeh lagi mendengar ucapan Caca. Istrinya itu memang menggemaskan. Apalagi sekarang terilhat mengantuk dengan pipi memerah.

"Seneng Caaaaa gitu daripada Deeekk. Udah ngantuk nih. Sini deket sama mas."

Caca menggembungkan pipinya dan menggeleng lagi.

"Enggak mau mas, Caca gak mau deket Mas Ken, nanti dicubitin."
Kenan hampir tertawa lagi tapi dia tahu Caca serius dengan ucapannya.

"Ealah Ca, yang ada yang cubit yang bawah, mau?"
Caca mengernyit tampak tidak mengerti arah pembicaraannya tapi kemudian pipinya memerah lagi. Lalu melemparkan bantal ke wajah Kenan.

"Mesuuuuummm."

Kenan tergelak lagi dan kini menatap Caca yang tampak merona itu.

"Ya gunanya malam pertama itu buat mesum Ca."

Lagi bantal terlempar ke arahnya. Caca langsung merebahkan diri lagi dan kini memunggunginya. Tapi kemudian berbalik lagi ke arahnya.

"Caca ngantuk. Mau bobok dan jangan matiin lampu."

"Lah aku gak bisa Ca kalau lampu terang."

"Ehmm pake selimut Mas Ken tuh ditutupin wajahnya."

Caca menggumamkan itu dengan mata terpejam, Kenan akhirnya tersenyum lagi. Sesaat kemudian Caca sudah bernafas dengan teratur. Kenan menghela nafasnya, terpaksa malam ini dia akan tidur dengan lampu terang.

*****

"Masss..."

Kenan menggeliat dan membuka matanya perlahan. Dia habis subuh baru bisa tertidur dan sekarang mendengar rengekan Caca.

"Apa Ca?"
Kenan menguap lagi dan lagi. Dia memang semalaman tidak bisa tidur. Akhirnya saat adzan subuh membuatnya terbangun dan membangunkan Caca untuk shalat berjamaah. Setelah itu Caca berpamitan ke dapur membantu bundanya, lalu Kenan tidur lagi.

"Itu malu masa Caca diejekin sama Kak Alvin. Bilang gini, Ken belum bangun? Kamu apain Ca semalam gitu? Yuk bangun ah.."

Kenan mengernyit mendengar ucapan Caca. Tapi dia memang masih sangat mengantuk. Dia mengambil bantal di sebelahnya dan menutup wajahnya.

"Bilang sama Alvin aku kecapekan."

"Eh,,, ya nanti kita disangka ngapain juga. Mas bangun dulu deh."

Caca membuka bantal yang menutupi wajahnya. Kenan membuka matanya dengan berat.

"Aku belum tidur Ca. Ngantuk."

"Tapi kan.. eeehhh maassss.."

Caca memekik terkejut saat dia mengulurkan tangan dan kini membuat Caca berada dalam pelukannya.

"Mas iiihhh."

Tapi Kenan malah mempererat pelukannya dan membuat Caca tidak bisa berkutik.

"Hussst. Aku mau tidur dulu. Kalau masih gangguin lagi, kamu yang aku gangguin mau?"

"Eh ya gak mau... ya udah bobok aja bobok."

Kenan tersenyum geli, tapi dia memejamkan mata lagi. Terlalu senang dengan gangguan ini.

BERSAMBUNG'

Ketik tiga cerita huwwaaaa capek ini mata punggung di depan leppy dari jam 12 tadi. Udah segini dulu yeee..

MAS, RASA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang