Bab 19 Malam....

43.1K 5.8K 258
                                    



Caca benar-benar tidak menyangka akan menikah dengan pria yang selama ini merebut hatinya. Saat dia bimbang dan bertanya kepada ayahnya dia langsung memantapkan hati. Kenan memang mencintainya. Terlebih dengan tidak ada penolakan saat ayahnya meminta Kenan untuk menikahi dirinya.

"Ehmm mas.."

"Ya?"

Mereka baru saja selesai shalat. Tapi Caca masih sangat canggung mereka berada di dalam kamar berdua. Terlebih diluar sana masih ada keluarga mereka masing-masing.

Caca menatap Kenan yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Pria itu kini sudah berganti dengan kaos putih dan celana selutut. Tampak lebih muda dari umur yang sebenarnya.

Caca masih mengenakan hijabnya saat ini. Dia duduk di tepi kasur dan tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Sungguh ini hal baru untuknya.

"Kemarin kan mas bilang lagi di klinik? Kok diganggu ponakan?"

Caca akhirnya mengatakan itu. Kini Kenan naik ke atas kasur dan tersenyum.

"Sebenarnya mau nginep di klinik tapi ada Adi karyawanku yang mau jagain. Ya udah balik. Kan klinik ke rumah juga cuma 5 menit?"

Caca menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Kenan lalu dia menoleh ke arah Kenan yang kini menguap. Suaminya itu tampak sangat lelah.

"Kalau lelah tidur mas."
Caca kini beranjak dari duduknya dan merapikan seprai lalu tampak ragu untuk naik ke atas kasur. Tapi Kenan kini sudah menepuk sisi sebelahnya.

"Sini.."

Caca menatap seprai putih yang ada di depannya. Lalu menatap Kenan yang tampak serius.

"Dek.."

Jantungnya berdegup kencang saat mendengar panggilan Kenan. Akhirnya Caca naik perlahan ke atas kasur tapi masih memberi jarak antara dirinya dan Kenan.

"Gak nyesel kan nikah sama aku?"

Pertanyaan itu membuat Caca menatap Kenan. Pria yang seumur hidupnya selalu jahil kepadanya itu kini tampak tidak tersenyum.

"Aku kayak mimpi Ca nikah sama kamu."

Pipi Caca langsung merona merah. Padahal dia yang merasa seperti itu.

"Terus dapat istri yang cantik, lucu dan ngegemesin."

Pipi Caca makin memerah mendengar Kenan mengucapkan itu. Dia langsung menangkup kedua pipinya dengan tangannya.

"Mas Ken..Caca tidur kalau gangguin terus."
Caca kini menarik selimut yang ada di bawah kakinya dan langsung menutupi tubuhnya. Tapi tiba-tiba tangan Kenan sudah berada di kepalanya. Mengusapnya dengan lembut.

"Ca aku ingin lihat rambut kamu."

Deg

Caca langsung menatap Kenan yang kini menatapnya lekat.

"Ehmm anu...dingin mas.."

Caca merasa itu jawaban yang bodoh. Tentu saja dingin karena kamarnya ada Acnya.

"Ehmm aku matiin Acnya?"

Kenan sudah akan beranjak dari sebelahnya saat Caca menggelengkan kepala.

"Gak usah mas."

Kenan menoleh ke arahnya. Mereka bertatapan lama. Dan Caca yang kalah terlebih dahulu. Dia langsung menundukkan wajahnya.

"Caca malu."

Jawabannya itu membuat Kenan mendekatinya. Lalu mengulurkan tangan dan mengusap kepalanya lagi.

"Hei..lihat aku."

Caca mengangkat wajahnya dan menatap Kenan yang kini tampak tenang.

"Aku suamimu Ca. Jangan malu."

Pernyataan itu membuat hati Caca menghangat. Dia tidak menyangka pria yang selama ini membuatnya menangis sejak dia masih kecil kini berubah lembut kepadanya.

"Caca masih gak nyangka aja mas.."
Caca kini mengerjap dan menatap Kenan yang tersenyum kali ini.

"Aku juga gak nyangka. Cewek yang aku cubitin dari kecil ternyata jadi aku cubitin seumur hidupku."

Ucapan Kenan membuat Caca melotot tapi sedetik kemudian pipinya terasa disentuh dan saat tersadar Kenan baru saja mengecup pipinya.

Kenan tampak tersenyum dengan manis setelahnya. Lalu mengusap pipi Caca dengan tangannya. Membuat seluruh tubuh Caca meremang. Inilah sentuhan Kenan untuk pertama kalinya setelah mereka dewasa.

"Aku sayang sama kamu dek. Jangan takut lagi ya."

Caca merona lagi dan membuat Kenan tergelak. Dia langsung merengkuh Caca masuk ke dalam pelukannya. Membuat Caca ingin menolak tapi merasakan tangan hangat itu merengkuhnya dia tersenyum saat wajahnya menempel di dada bidang  Kenan. Aroma musk menguar di sekitarnya dan membuatnya nyaman.

Bersambung

Duh lagi keujanan ini ketiknya... susaaahhh...cuzz ah komen dulu ojo protes nel nanggung po dikit. Kalian gak tahu kan ini ketiknya model gimana huhuhu ditengah ujan badai...eaaa

MAS, RASA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang