BAB 26 MANJA

41.7K 5.1K 177
                                    


MAS,RASA CINTA

"Oi dek, tumben pagi begini di rumah makan donat?"

Caca menatap Alvin kakaknya yang baru saja masuk ke dalam rumah bersama dengan Bella, istrinya. Caca langsung tersenyum cerah melihat Bella sudah bisa keluar rumah dan bertemu banyak orang.

"Nganggur ini kak.." Caca langsung beranjak untuk menyambut Bella dan menyuruh duduk di sebelahnya. Pagi ini Caca memang berada di rumah keluarganya karena Kenan berpamit untuk ke klinik. Lagipula Caca memang membereskan barang-barangnya untuk pindah sepenuhnya ke rumah keluarga Kenan.

"Nganggur?"

Alvin kini duduk di depannya dan mengernyit. Sedangkan Caca menganggukkan kepalanya dengan mantap.

"Udah keluar dari kantor."

Ucapannya itu membuat Alvin dan Bella langsung menatapnya.

"Beneran Ca? Tapi kan itu impian kamu sejak dulu."

Bella yang tahu dari dulu memang keinginannya untuk bekerja di perusahaan itu kini menatapnya dengan serius. Caca menganggukkan kepala dengan mantap. Dia malah menatap Alvin yang tampak tidak percaya.

"Beneran Ca? Wah perlu syukuran ini. Bilang ama ayah kalau anak ceweknya udah gak terobsesi lagi sama foto. Terus kenapa bisa kamu keluar?"

Pertanyaan kakaknya itu membuat Caca hanya mengerucutkan bibirnya.

"Mas Ken gak boleh Caca kerja di situ."

"Woaaaa.."

Caca kembali terkejut dengan ucapan Alvin yang membuat Bella istrinya kini menggelengkan kepala kepada suaminya itu.

"Kak Alvin."

Teguran Bella membuat Alvin kini tersenyum manis ke istrinya tapi kemudian menatap Caca lagi.

"Kamu beneran serius nurutin Kenan?"
Kali ini Caca yang heran dengan pertanyaan sang kakak.

"Lha seriuslah, Mas Kenan kan suami Caca ya harus nurut entar dosa."

Jawaban Caca makin membuat Alvin melongo lalu terdengar tepukan dari arah dalam dan sosok ayahnya keluar dari balik tirai.

"Vin, nanti sore tumpengan nasi kuning. Caca udah berhasil ditaklukkan. Ayah kasih hadiah Kenan apa ya? Kayaknya uang deh."

Ucapan ayahnya itu membuat Caca mengernyit, dia tahu kalau ayahnya dan Alvin sedang menggodanya.

"Haa siap ayah. Laksanakan."

Alvin sudah terkekeh melihat wajah Caca yang merona. Bella menepuk-nepuk bahunya untuk menenangkannya.

****

"Ini apaan Ca?"

Pertanyaan Kenan yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi membuat Caca menoleh ke arah suaminya itu. Malam ini mereka menginap di rumah keluarganya Caca.

"Syukuran," jawab Caca dengan singkat dan kembali ke novel yang sedang dibacanya. Di atas meja yang ada di dalam kamarnya memang sudah tersedia satu piring nasi kuning. Ayahnya, Alvin,Bella dan bundanya memang membuatkannya nasi kuning dan itu membuat Caca sedikit sewot.

"Kamu ulang tahun?"

Kenan kini mendekatinya yang duduk berselonjor di atas kasurnya. Dokter hewan itu tampak mengernyit lalu seperti berpikir.

"Tapi kan ulang tahun kamu 18 september Ca? { Ngawur itu ulang tahunku Ken,,,Author gak terima wkkwk}

Caca hanya mengangkat alisnya.
"Bukan ulang tahun Caca.,"

Kenan makin menatap Caca dengan bingung, tapi kemudian mengulurkan tangan untuk mencubit pipi Caca.

"Ih Mas Ken apaan sih?"
Caca kini meletakkan novelnya dan bersedekap di depan Kenan.

"Lha syukuran buat apa?"
Kenan masih menatap nasi kuning di atas piring itu. Tapi Caca kini menghela nafas lalu mendekat ke arah Kenan. Lalu mengulurkan tangan untuk menyibakkan rambut basah Kenan yang terjatuh di dahinya.

"Buat syukuran kalau dapat mantu yang bisa buat Caca keluar dari perusahaan itu. Ayah suka banget tuh, puas?"

Mata Kenan membelalak mendengar Caca mengatakan itu. Tapi sedetik kemudian tawa Kenan membuat Caca kini yang gentian mengernyit.

"Ih Mas Keeeenn."

"Waahhh bangga dong aku Ca.."

Kenan mencolek hidung Caca yang membuat Caca makin memberengut.

"Iyalah makin disayang ayah tuh Mas Ken."

Caca kini memijat-mijat lengan Kenan dengan refleks. Dia memang seperti itu kalau sedang kesal, apa saja yang disentuhnya pasti dipijat-pijat. Kalau dulu dia memijat-mijat skuisi.

"Jadi ngerayu aku nih?"

Kenan menatap Caca dengan senyum jahilnya yang membuat Caca menggelengkan kepala.

"Enggak ih, ngapain coba."

"Lah ini tangan kamu?"
Caca langsung menunduk untuk menatap tangannya dan matanya membelalak.

"Iuuhhhhhh apaan sih. Udah Caca ngantuk."

Caca kini menjauh dari Kenan dan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Tapi Kenan mengacak-acak rambutnya.

"Caaaa temenin makan dulu ih."

Caca akhirnya berbalik dan menatap Kenan yang sudah menyangga piring berisi nasi kuning itu.

"Caca kenyang tadi mas, udah makan gih."

Kenan memberengut dan menatap Caca

"Gak mau, suapin."

"Diiihhhh manja..."

Kenan mengangkat alisnya "Caca sayang, lah memangnya kamu mau manjain siapa lagi?"

Caca kini menghela nafas dan beranjak bangun. Lalu menerima piring itu dan menyendok nasi kuning itu.

"Ya udah nih aaaaa."

Kenan sudah membuka mulutnya dan siap menerima suapan dari Caca. Tapi saat sudah sampai di depan mulut Kenan, Caca menariknya dan memasukkan nasi kuning itu ke mulutnya sendiri yang membuat Kenan terkejut tapi sedetik kemudian dia langsung mengacak rambut Caca.

"Caaaaaa becanda ya.."

Dan Caca terkekeh lalu menjauh dari Kenan.

"Emang enak week."

BERSAMBUNG

Jangan berisik ngantuk hoho unpublish ya soalnya dibenerin typonya nasi kuning... yang nasi goreng ya dimaklumi. Makanya kalau ada typo benerin sendiri yak ambil tip ex apa penghapus gitu. Maklumin aja deh kalau typo hoho. Udah y dibenerin. Yang gak bisa baca karena di unpublish refresh ulang

MAS, RASA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang