07

6.5K 742 6
                                    

Jaehyun kini tengah terduduk di depan meja dokter. Tepat di ranjang pasien yang berbentuk mobil sekolah, sang dokter sedang memeriksa badan Jeffrey. Chaeyeon yang duduk disebelah Jaehyun terlihat sangat gusar dan khawatir. Bisa dilihat dari tatapan matanya yang lelah dan kedua tangannya menggenggam tangan Jaehyun erat. Sedangkan Jaehyun mengusap punggung tangan Chaeyeon.

Sudah 3 hari ini suhu badan Jeffrey tinggi. Sejak hari pertama Bibi Park memberitahu kedua orangtua tersebut jika Jeffrey panas tinggi, namun karena keduanya mengira itu hanya panas biasa akhirnya mereka menyerahkan segalanya pada Bibi Park. Hingga tadi sore ia menghubungi Chaeyeon jika Jeffrey kejang-kejang.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Jaehyun yang menggendong Jeffrey.

"Suhu badannya sangat tinggi, ia kejang-kejang karena telatnya penanganan saat gejala awal datang."

"Lantas?"

"Anda tidak perlu khawatir, saya sudah membuatkan resep untuk meredakan panasnya."

"Baik dok, terima kasih banyak."

Ketiganya pun keluar ruangan dokter dan menuju ruang apotek untuk mengambil obat. Ada sedikit penyesalan dalam diri Jaehyun karena kurang memperhatikan keadaan sang buah hati. Mungkin jika Bibi Park tidak melefon mereka, Jeffrey semakin memburuk.

Setelah mendapatkan obat, mereka berjalan menuju area parkir. Masih dengan Jeffrey yang digendong oleh Jaehyun dan Chaeyeon yang berjalan disebelahnya sambil sesekali mengusap kepala Jeffrey yang tengah tertidur pulas.

Namun pandangan Jaehyun sedikit teralihkan saat mereka hendak menuju mobil. Ada sosok wanita yang tidak asing baginya tengah berjalan dengan seorang pria berkemeja dan menuju sebuah mobil sedan mewah berwarna putih. Walau keduanya berjalan biasa saja tanpa adanya komunikasi atau kontak fisik yang berarti, namun bisa terlihat dari raut wajah Jaehyun jika ada sedikit guratan hati yang berdesir dalam dirinya.

Sementara Jaehyun memperhatikan sepasang manusia yang masih menjadi pertanyaan dalam diri Jaehyun, Chaeyeon yang dari tadi memperhatikan tatapan Jaehyun mengusap pelan lengan sang suami.

"Kau baik-baik saja?"

Jaehyun mengangguk dan segera memberikan Jeffrey pada Chaeyeon untuk digendong.

Jae Mee, apakah itu dirimu?














"Maaf, dimana rumahmu?" Tanya Taeil hati-hati karena ia memperhatikan Jae Mee yang selama perjalanan hanya terdiam dan memandang keluar.

"O-oh, maafkan aku." Jae Mee yang tersadar dari lamunannya mencoba untuk fokus.

"Kemana aku harus belok? Kanan atau kiri?"

Mobil Taeil berhenti tepat disebuah pertigaan jalan. Tidak ada jalan lain selain belok kanan atau kiri.

Awalnya Taeil ingin bertanya dimana alamat rumah Jae Mee agar ia bisa menggunakan aplikasi navigasi, namun Jae Mee menolak dengan berdalih agar tidak tertidur selama perjalanan.

"Ambil kanan." Taeil memutar stir kearah kanan.

"Disana, itu rumahku." Jae Mee menunjuk sebuah rumah sederhana disebelah kiri jalan. Dan tepat didepannya sudah ada Jaemin yang sedang menunggunya.

"Terima kasih sudah mengantarku." Ucap Jae Mee setelah melepas sabuk pengaman yang ia kenakan.

"Tidak masalah." Jawab Taeil yang sudah membukakan pintu mobil.

"Sekali aku ucapkan terima kasih." Kata Jae Mee sedikit membungkukan badan.

"Selamat malam, perkenalkan. Saya Moon Taeil." 

Lost | Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang