Jae Mee dan Naeun sedang asyik bercengkrama di ruang inap Naeun. Hari ini adalah jadwal kepulangan Naeun setelah dinyatakan sembuh oleh Dokter Kunㅡmeski belum sembuh totalㅡ. Semenjak operasi yang dijalani Naeun, Taeil tidak pernah absen untuk berada di rumah sakit mendampingi Naeun dan Jae Mee. Ini juga membuat Jae Min merasa sedikit tenang tanpa harus bolak-balik Seoul-Busan setiap harinya. Begitu pula dengan Seulgi yang sedang sibuk-sibuknya mengurus yayasan yang ia pegang.
Sedangkan Chaeyeon sudah 3 hari yang lalu kembali ke rumah pasca operasi. Hanya saja ia butuh satu kali kembali ke rumah sakit untuk medical check up pasca operasi.
"Ma, aku ingin bertemu Naeun."
"Sebentar ya sayang, setelah ini kita ke kamar Naeun." Jawab Chaeyeon sembari mengelus puncak kepala Jeffrey lembut.
Tidak lama kemudian Dokter Kun datamg dengan membawa sebuah amplop besar dan memberikannya pada Chaeyeon.
"Hasil pemeriksaan baik, tidak ada masalah yang terdeteksi. Cukup satu kali lagi untuk check up minggu depan. Lalu nyonya sudah bisa kembali beraktifitas seperti biasa."
"Baik dok, terima kasih banyak."
"Terima kasih kembali."
Chaeyeon dan Jeffrey langsung melesat ke ruang inap Naeun setelah menyelesaikan urusan mereka.
Disana Naeun, Jae Mee dan Taeil tengah mengemasi barang-barang mereka dikarenakan hari ini Naeun sudah diperbolehkan pulang ke rumah dan sisanya menjalani rawat jalan.
"Jeff." Panggil Naeun antusias saat pintu kamarnya dibuka oleh Chaeyeon dan Jeffrey menampakan wajahnya dari balik pinggang Chaeyeon.
Anak laki-laki itu langsung berlari menghampiri Naeun yang sudah duduk di kursi roda dan sang ibu yang berada disampingnya.
"Hai bibi Jae Mee." Sapa Jeffrey membungkukan badannya pada Jae Mee. Jae Mee yang melihat sikap sopan santun Jeffrey mengusap kepala Jeffrey gemas.
"Halo anak tampan, bagaimana kabarmu?"
"Aku senang sekali hari ini. Naeun sudah boleh pulang dan aku bisa bermain dengannya lagi." Jawab Jeffrey antusias hingga menampakan lesung pipi tipisnya.
"Bagaimana denganmu?" Kini Jae Mee mengalihkan percakapannya pada Chaeyeon yang ternyata sedang membantu Taeil memasukan potongan baju Naeun ke dalam tas.
"Seperti yang kau lihat. Tidak banyak yang berubah. Dokter bilang aku butuh satu kali check up lagi."
"Ah, seperti itu rupanya." Jae Mee mendekat ke arah Taeil dan sedikit berbisik dihadapan Taeil. Tubuhnya tepat dibelakang Chaeyeon, sehingga ia tidak mengetahui jika Jae Mee tengah memberi kode pada Taeil untuk keluar dan berbicara dengan Chaeyeon. Lantas Taeil mengangguk paham.
"Anak-anak, bisa bantu paman meletakan bantal dan selimut Naeun ke dalam tas ini?" Ucap Taeil mengalihkan perhatian Naeun dan Jeffrey.
Jae Mee dengan sigap menggenggam tangan Chaeyeon dan membawanya keluar kamar. Chayeon sedikit tekejut dan bingung. Namun melihat wajah Jae Mee ia langsung mengerti maksud yang dilakukan oleh Jae Mee.
"Chae." Panggil Jae Mee, yang dituju sedang sibuk menyeruput kopinya.
Kini kedua ibu muda yang bernasib sama sedang duduk berhadapan di cafè rumah sakit. Ada suatu hal yang ingin Jae Mee tanyakan dan pastikan pada Chaeyeon.
"Jaehyun, bagaimana kabarnya?"
Chaeyeon berhenti sejenak setelah meletakan kembali cangkirnya ke atas piring kecil. Ia sedikit membenarkan posisi duduknya.
"Kami sedang proses persidangan." Jawab Chaeyeon datar. Jauh dilubuk hatinya ia sudah tidak ingin membahas Jaehyun dalam hidupnya.
"S-secepat itu?" Tanya Jae Mee kaget.
"Iya. Aku sudah cukup merasakan betapa licik dan kejamnya Jaehyun. Dan aku belajar banyak darimu."
"Lalu bagaimana dia selanjutnya?"
"Entah. Biarkan dia menjalani hidupnya sendiri. Aku sudah tidak ingin memikirkannya lagi."
"Lantas Jeff?" Chaeyeon menelan ludah kasar.
"Dia masih terlalu kecil untuk mengetahui ini semua. Biarkan ia tahu jika ayahnya sedang dalam perjalanan bisnis."
Jae Mee tertawa mendengar alasan Chaeyeon. Hal itu justru membuat Chaeyeon bingung. Apakah ada perkataannya yang lucu.
"Perjalanan bisnis macam apa yang mengharuskan seseorang bepergian hingga bertahun-tahun lamanya?"
"Untuk saat ini akan seperti itu. Untuk ke depannya.. aku mungkin tidak akan disini lagi."
Mata Jae Mee membulat. "Maksudmu, kau akan pindah?"
"Masih rencana. Aku belum memutuskannya. Lagi pula, masih banyak hal yang harus aku selesaikan disini."
Jae Mee hanya diam tanpa berkata sedikit pun. Sebenarnya masih ada yang ingin ia katakan. Namun melihat respon Chaeyeon yang sedang tidak dalam keadaan baik, ia urungkan niat itu. Dan jauh tanpa Chaeyeon ketahui, Jae Mee sedikit menaruh curiga padanya.
"Aku rasa anak-anak sudah menunggu, ayo kembali ke kamar."
Setelah semua urusan administrasi dengan rumah sakit selesai. Taeil, Jae Mee dan Naeun kini sudah berada dirumah.
Namun bukan rumah yang biasa Jae Mee dan Naeun tempati, melainkan Taeil membawa mereka ke rumahnya. Dengan alasan agar Jae Mee bisa dengan mudah membawa Naeun ke rumah sakit untuk check up tanpa harus menitipkan rumah pada Seulgi.
Tidak perlu khawatir, Taeil sudah mendapat izin dari Jae Min untuk membawa kaka serta keponakannya tinggal sementara di rumah megahnya.
"Uwaa.. ini rumah paman?" Tanya Naeun yang takjub dengan rumah Taeil.
Sebenarnya rumah Taeil tidak lah terlalu besar. Hanya saja memang terlihat mewah bagi Naeun yang tinggal di rumah sederhana dengan Jae Mee.
"Paman? Bukannya kau sudah memanggilku papa?"
Naeun terdiam. Ia memutar bola matanya menatap ibundanya yang sedang merapikan pakaian nya. Lalu Naeun tersenyum pada Taeil.
"A-apa boleh aku memanggil ayah? Rasanya agak sedikit aneh kalau aku panggil papa?"
Taeil menarik Naeun ke dalam pelukannya. Ia mencium puncak kepala Naeun dan mengelus lembut surai hitamnya yang sudah mulai tumbuh.
"Apapun itu panggilannya, ayah tetap suka jika kau yang memanggilnya."
"Tapi.." Timpal Jae Mee di belakang Taeil.
"Persiapkan dirimu, Nyonya Moon." Taeil tersenyum simpul pada Jae Mee dengan Naeun yang menggenggam tangannya. Lalu Naeun tersenyum penuh arti pada ibunya yang kemudian membuat Jae Mee salah tingkah.
"Ayo, kita bersihkan diri!" Taeil membawa Naeun keluar kamar dan pergi menuju ruang tengah.
"Ayo!"
.
.
.
.
.To be continued
.
.
.
.
.Oke segini dulu dari aku. Selama beraktifitas! ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost | Jung Jaehyun ✔
FanfictionApalah artinya kehilangan jika ia sama sekali tidak mengubah dirimu, Jaehyun? A fanfiction by © fungxrlll, February 2019. End, 3 August 2019.