37

4.1K 400 9
                                        

Seoul, 01.43 a.m.












Saat dimana sebagian besar manusia menghabiskan waktu mereka untuk berdamai dengan dunia mimpi mereka. Melepas lelah dengan segala aktifitas yang menyelimuti mereka satu hari penuh. Malam adalah saat dimana kota sudah mulai istirahat dari kesibukannya.

Lain halnya dengan suasana sebagian besar rumah, di suatu tempat yang cukup bising dengan alunan musiknya yang memekikan telinga. Ditambah dengan gelapnya suasana dan hanya ada lampu kelap-kelip yang menjadi satu-satunya sumber penerangan. Seorang pria tengah meneguk wine pesanannya. Sesekali ia menatap arloji yang tersemat ditangan kirinya.

"Hi handsome, are you free tonight?" Seorang wanita bergaun merah yang minim dan cukup membentuk badannya duduk disamping pria itu. Tangannya memegang tangan si pria perlahan.

Dengan sopannya si pria menyingkirkan genggaman si wanita dan tersenyum padanya.

"Sorry, i'm waiting for someone." Jawabnya. Lantas si wanita memasang wajah kesalnya dan berlalu bersamaan dengan hilangnya harapan yang sudah ia tunggu. 

Si pria tiba-tiba tersenyum saat melihat sosok yang sudah ia nantikan sejak satu jam yang lalu.

"Maaf aku terlambat." Katanya menarik kursi yang ada disebelah pria berkacamata itu.

"Benar kau adalah Jung Jaehyun?" Tanya si pria menyakinkan.

Jaehyun mengangguk tanda mengiyakan. "Perkenalkan, saya Jung Jaehyun."

Pria itu menjulurkan tangannya yang penuh dengan tato.

"Panggil saja Ten."

Jaehyun terdiam. Lantas pria itu tersenyum.

"Jadi, kau serius dengan pilihanmu ini?" Jaehyun mengangguk.

"Kau yakin sudah paham dan siap dengan segala resiko yang akan kau terima?" Kemudian Jaehyun mengulang hal yang sama.

"Baiklah, jika kau memang sudah siap dengan ini. Akan aku hubungi orangnya."

Ten berdiri. Ia mengambil ponsel miliknya dari saku celananya. Ia tampak berbicara serius dengan seseorang dari telfonnya.

Saat ia sedang menunggu Ten, seorang bartender datang membawakan segelas wine untuknya.

"Sepertinya aku belum pernah melihatmu. Kau pasti orang baru." Katanya membelakangi Jaehyun karena sedang menyiapkan gelas.

"Kau bermain dengan Ten? Dan ingin bergabung dengannya?" Selidik pria berambut cokelat tua.

"Ada apa dengannya?" Tanya Jaehyun bingung.

Pria itu menyeringai. "Kau berbeda. Aku yakin kau bisa menaklukannya." Kata si pria kemudian meninggalkan Jaehyun dengan segudang tanda tanya.

Setelah perbincangan anehnya dengan sang bartender, Ten berjalan menghampirinya. Tepat dibelakangnya, seorang pria berambut hitam dengan jaket kulit hitamnya mengekori Ten yang terlihat mungil karena tinggi pria dibelakangnya.

"Ayo." Kata Ten sekilas kemudian berjalan ke arah ruang VIP.

Jaehyun, Ten dan seorang pria misterius sudah duduk mengelilingi meja yang penuh dengan minuman beralkohol. Jaehyun masih diam dan tidak berani membuka pembicaraan. Ia hanya menunggu intrusksi yang akan diberikan Ten padanya.

"Ini dia orang yang akan membantumu." Kata Ten memperkenalkan pria itu pada Jaehyun. Si pria menjulurkan tangan besarnya.

"Oh Sehun."

"Jung Jaehyun."

"Saya rasa kita tidak perlu berbasa-basi untuk hal ini." Sehun mengeluarkan sebuah tas hitam berukuran sedang.

"Ini adalah tugas pertama mu. Jika kau berhasil melakukannya, kau akan aku beri komisi 50% dari hasil penjualan ini. Jika kau gagal, kita tunggu permainan selanjutnya." Jaehyun menelan ludah kasar. Ia tahu jika perkataan Sehun tidak pernah main-main. Ia sudah dengar semuanya dari Ten seperti apa Sehun itu.

"Ini alamat yang harus kau tuju untuk tugas utama mu." Lanjutnya memberikan sebuah kertas berisikan alamat dan pemilik rumah yang dituju.

Setelah memberi tugas pertama untuk Jaehyun, Sehun langsung bergegas meninggalkan Jaehyun dan Ten yang masih duduk di tempat semula. Diikuti oleh 3 orang bodyguard berbadan besar bayangan Sehun menghilang ditelan gelapnya bar malam ini.

"Good luck, Bro!" Ten meninggalkan sebuah tepukan dibahu Jaehyun sebelum meninggalkan Jaehyun sendiri di bar.

Ten, seorang warga negara Thailand yang tinggal di Korea sekitar 10 tahun lamanya. Ia adalah seorang yang cerdik dan berakal panjang. Awal kedatangannya dahulu adalah sebagai pegawai swasta yang di promosikan oleh perusahaannya. Namun karena ada suatu masalah, ia akhirnya terjun kedalam gelapnya dunia malam. Dan sudah 8 tahun ini ia selalu lolos dengan segala akalnya.

Pertemuannya dengan Jaehyun satu bulan yang lalu bukanlah hal yang tanpa sengaja. Ten sudah lebih dulu mengetahui siapa itu Jaehyun setelah berita perceraiannya dengan Chaeyeon naik ke media. Setelahnya ia juga mengetahui jika Jaehyun diusir secara halus oleh pemilik perusahaan pakaian ternama Korea itu.

Dengan wajah polosnya, Ten dengan mudah membuat semua orang percaya pada dirinya. Setelah itu, perlahan namun pasti Ten mampu menguasai apa saja yang ia inginkan dari mangsanya. Mengingat ia sangat andal dalam hal teknologi.

***

Jaehyun, lengkap dengan seragam kurir dan sepeda motornya sudah siap bergerilya mengelilingi kota untuk mengantarkan paket. Ada banyak jenis paket yang akan ia bawa. Ditambah hari ini sedang maraknya diskon besar-besaran dari para penjual online. Tidak heran jika jumlah paket yang harus ia antar lebih banyak dari biasanya.

Setelah satu persatu paket yang dituju sampai ditempat masing-masing, Jaehyun singgah sebentar dirumah untuk makan siang. Mengingat kini dirinya sudah tidak memiliki harta apapun, au tidak mau Jaehyun harus berjuang menghemat uang nya untuk membayar sewa rumah.

"Permisi, apa ibu mengenali orang ini?"

"Tidak. Saya tidak pernah melihatnya."

Tok tok

Jaehyun yang tengah mencuci piring pun segera mengeringkan tangan.

"Selamat siang." Kata seseorang yang berada di depan pintu.

"Iya siang. Ada yang bisa saya bantu?"

Pria berseragam itu merogoh saku celananya. Kemudian ia menunjukan sebuah foto pada Jaehyun.

"Maaf jika saya mengganggu waktunya. Saya melihat motor anda terparkir diluar dan sepertinya anda adalah seorang kurir paket. Saya ingin bertanya apakah anda mengenali orang ini?"

"Hmm ... maaf, saya tidak pernah melihatnya."

"Baiklah jika seperti itu. Terima kasih atas waktunya." Pria itu pun meninggalkan Jaehyun yang melepas napas lega.

Kring kring

"Halo?"

"..."

"Baik. Aku akan segera kesana."












.
.
.
.
.

To be continued

.
.
.
.

Lost | Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang