15

5.7K 704 38
                                    

"Tumben papa jemput." Kata Jeffrey sedikit sarkastik pada ayahnya yang baru saja sampai setelah menyebrang jalan. Napasnya sedikit terengah, tapi ia masih bisa tersenyum mendengar pernyataan Jeffrey.

"Kebetulan tadi papa makan siang dengan salah satu client di sekitar sini, jadi papa sekalian jemput kamu."

Jeffrey tidak menjawab, ia justru menggandeng tangan sang ayah tanda ia ingin segera pulang.

"Jeff." Panggil Jaehyun disela-sela saat menyetir. Yang dipanggil hanya diam melihat sang ayah, menunggunya melanjutkan pertanyaan.

"Tadi itu siapa?"

"Yang mana?"

"Papa melihata ada seorang wanita dan anak perempuan mendekatimu tadi di depan sekolah. Siapa mereka?"

"Anak itu Naeun, dia temanku. Dan bibi yang tadi berbicara denganku ... aku kurang tau siapa, tapi yang jelas dia sering menjemput Naeun di sekolah."

"Oh? Dia bukan ibunya Naeun?" Jeffrey menggeleng.

"Papa tau temanku yang sakit itu?" Tanya Jeffrey. Jaehyun mengangguk.

"Itu dia, anak yang bersamaku di depan sekolah. Baru seminggu ini dia masuk sekolah lagi. Aku ingin mengajaknya bermain. Apa boleh?"

"Tentu saja, kamu bisa mengajaknya bermain di taman sepulang sekolah. Biar Papa bicara dengan Mama agar tidak khawatir mencarimu."

Jeffrey terdiam, tidak merespon saran ayahnya. Sejujurnya ia ingin lebih dekat dengan Naeun, tapi entah bagaimana ia harus mengatakannya. Atau ini adalah sebuah isyarat jika Jeffrey merasa kesepian ditinggal kedua orangtuanya yang sibuk bekerja dan menjadi anak tunggal tanpa seorang saudara pun.

"Pa." Panggil Jeffrey, ia beranikan diri untuk menyatakan apa yang ia inginkan.

"Kenapa Jeff? Kamu mau beli es krim?"

"Bukan. Aku mau mengajak Naeun menginap dirumah, apa boleh?" Jaehyun tersentak. Ia sedikit terkejut dengan perkataan Jeffrey dan terdiam sejenak, berpikir.

"Menginap?" Tanya Jaehyun meyakinkan Jeffrey. Anaknya mengangguk ragu. Tapi Jaehyun bisa dengan jelas melihat ada sebuah harapan terpancar di matanya.

"Kamu bilang Naeun baru pulang dari rumah sakit, apakah bisa kita mengajaknya menginap saat ia masih dalam masa pengobatan?"

Jeffrey menundukan kepalanya, ia terdiam. Benar apa yang dikatakan ayahnya mengenai keadaan Naeun dan keinginannya yang hendak mengajak Naeun menginap di rumahnya. Akan berbahaya jika Naeun dilepas begitu saja sedangkan kawan manisnya itu masih butuh perhatian khusus demi penyembuhannya.

"Bagaiman jika kita saja yang berkunjung ke rumahnya?" Wajah Jeffrey bersinar. Ada senyum merekah di wajahnya.

"Kapan?!"

"Kita bicara dulu dengan mama. Bagaimana?"

"Yes!"





























"Ibu?!"

Naeun terkejut melihat ibunya yang sedang tertidur di kamarnya. Badannya dibalut dengan selimut tebal. Tepat di keningnya ada sebuah kain untuk mengompres suhu badannya.

"Naeun?" Panggil Jae Mee lemah. Ia mengulurkan tangannya mengajak Naeun masuk kedalam dekapannya.

"Ibu sakit?" Naeun memegang dahi ibunya, menyingkirkan kain pengompres karena sudah sedikit mengering dan membasahi kembali kain itu untuk diletakkan kembali di dahi ibunya.

Lost | Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang