"Kepada seluruh pengunjung diharap untuk keluar gedung melalui pintu darurat. Diharapkan untuk mengikuti arahan dari petugas."
Suara dari pengeras suara yang ada di sudut ruangan memecah suasana malam yang indah. Tiga orang dewasa yang tengah asik berbincang terdiam sejenak untuk memastikan apa yang diumumkan oleh pihak hotel. Setelah dirasa info sudah selesai kedua ibu muda yang ada di meja tamu segera berlarian menghampiri putra putri mereka.
Dengan perasaan hati yang diselimuti oleh kekhawatiran, Jae Mee dan Chaeyeon segera berlari menuju area anak di sudut depan ballroom. Masa bodoh dengan high heels dan gaun yang cukup menyiksa gerak keduanya. Putra putri mereka lah prioritas mereka saat ini.
Keadaan semakin kalut saat Jae Mee, Chaeyeon dan Taeil tengah berjalan menuju area anak. Suara sirene mobil polisi yang terdengar cukup jelas dari dalam ballroom menambah rasa khawatir dan panik dari ketiganya.
"Jeff!"
"Naeun!"
Jae Mee dan Chaeyeon tanpa memedulikan nyawa mereka segera menghampiri anak mereka masing-masing yang sudah berada di luar area ballroom. Tepat di depan mereka ada sesosok yang selama ini mereka cari.
Jaehyun tengah terbaring lemah diatas jalan. Tangan kanannya memegang lutut kirinya yang terasa sakit karena tertiban badan motor besarnya. Saat ia mendengar nama kedua anaknya dipanggil, ia segera berdiri dari tempatnya dan berjalan menghampiri Jeffrey serta Naeun yang terkejut melihat Jaehyun tengah diburu oleh polisi.
Ia berjalan tertatih. Dengan kaki yang terasa amat sakit, ia berusaha untuk menghampiri kedua anaknya.
"Jung Jaehyun, diam di tempat!" Teriak Hangyul yang sudah bersiap dengan pistol ditangannya.
Namun Jaehyun tidak berkutik. Ia sama sekali tidak menghiraukan peringatan yang diberikan oleh Hangyul.
"Ma, lepasin Jeff! Jeff mau ketemu sama Papa!" Jeffrey yang sudah cukup lama tidak bertemu dengan sang Papa pasti sangat merindukan dan ingin memeluk Jaehyun ketika dirinya kini tengah berhadapan dengan Jaehyun.
Chaeyeon sebenarnya ingin sekali melepas Jeffrey untuk memeluk Jaehyun, hanya saja ini bukan saat yang tepat. Jaehyun tengah menjadi pusat sasaran para detektif dan polisi. Dan bisa-bisa Jeffrey lah yang akan menjadi korban.
"Detektif Lee, tolong evakuasi mereka." Perintah Komandan Kang yang masih memantau Jaehyun dengan fokus.
Baik Jeno dan Hangyul sama-sama bergegas melaksanakan perintah dari Komandan mereka. Hingga beberapa saat kemudian keduanya lantas terdiam. Mereka menatap satu sama lain dan kembali menghadap Daniel.
"Maaf. Tapi nama keluarga kami sama-sama Lee, komandan." Ucap Jeno hati-hati. Takut Komandan Kang membentak dirinya.
Daniel menurunkan pistolnya dan memandang kedua detektifnya yang sedang memasang wajah bingung. Langsung saja Daniel menatap Hangyul dan memberi isyarat dengan kepalanya untuk menghampiri Jae Mee dan yang lainnya.
"Mari ikut saya." Ucap Hangyul pada Jae Mee dan Taeil yang sudah menggendong Naeun.
Karena tidak ingin mengambil resiko, Jae Mee mengikuti arahan Hangyul. Walaupun jauh dalam hatinya ia meringis melihat pemandangan yang sungguh tidak pernah ia bayangkan.
"Ayah." Naeun memeluk leher Taeil erat. Ia menenggelamkan wajah kecilnya di tengkuk Taeil. Ia tidak ingin melihat kejadian yang tengah berlangsung. Taeil mencoba menenangkan Naeun dengan mengeratkan gendongannya dan mengusap punggung putri kecilnya.
"Mari Nyonya, biar saya antar." Kini Hangyul memegang lengan Chaeyeon untuk dibawa ke mobil patroli.
"Tidak! Aku ingin Papa!" Teriak Jeffrey yang tengah berusaha keras untuk mendekati sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost | Jung Jaehyun ✔
FanfictionApalah artinya kehilangan jika ia sama sekali tidak mengubah dirimu, Jaehyun? A fanfiction by © fungxrlll, February 2019. End, 3 August 2019.