Bonus Chapter : Na Jae Mee's

6K 411 23
                                    

Satu tahun setelah penangkapan Jaehyun, keadaan semakin membaik. Kini aku dan Taeil sudah hidup bahagia dengan keluarga kecil kami. Ditambah akan adanya sosok malaikat kecil yang dokter perkirakan akan hadir 1 bulan lagi.

Setelah kejadian malam yang menimpa Jaehyun di hari bahagia kami, Naeun akhirnya menanyakan maksud perkataan Jaehyun padaku. Aku dan Taeil sepakat untuk menceritakan semuanya dengan perlahan-lahan agar ia tidak terkejut ataupun membenci Jaehyun. Entah apakah Naeun benar-benar paham atau tidak, kelak saat ia sudah dewasa aku pun akan tetap menceritakan semuanya kembali padanya.

Tepat 3 hari setelah penangkapan Jaehyun, Chaeyeon dan Jeffrey kembali ke rumah mereka di Paris. Sungguh perpisahan yang amat menyakitkan jika dilihat secara langsung. Jeffrey sungguh tidak bisa lepas dari Jaehyun saat ia dan Chaeyeon mengunjungi Jaehyun untuk yang terakhir kalinya. Namun nasi sudah menjadi bubur. Chaeyeon sudah terlanjur mengikat status kewarganegaraannya di negeri mode tersebut. Sehingga mau tidak mau ia harus kembali kesana dan membawa serta Jeffrey ikut dengannya.

Bukan hanya perpisahan antara Chaeyeon, Jaehyun dan Jeffrey saja yang membuat hati teriris. Perpisahan antara Jeffrey dan Naeun pun tidak kalah menyakitkan. Mereka sudah cukup lama berpisah dan saat pernikahan kami, mereka hanya bertemu selama 3 hari. Beruntung saat itu Chaeyeon bersedia untuk menginap di rumah kami.

"Ayah, apa semuanya sudah siap?" Naeun yang sudah tumbuh menjadi gadis pintar tengah membantu aku dan Taeil menyiapkan barang-barang.

Rencananya hari ini kami akan menjenguk Jaehyun di sel tahanan. Sedikit informasi, Jaehyun divonis hukuman 10 tahun penjara. Beruntungnya ia bisa koperatif dengan pihak kepolisian, sehingga tidak lama setelahnya Sehun, Ten beserta komplotannya berhasil diringkus oleh Komandan Daniel dan Tim. Sehingga ia diberi keringanan waktu penahanan.

"Naeun, tolong bawa ini." Aku meminta Naeun untuk membawa satu buah rantang berisi makanan kesukaan Jaehyun. Ya, walaupun aku dan Jaehyun sudah tidak bersama lagi tidak ada salahnya bukan aku membantunya untuk bahagia.

Perjalanan menuju sel tahanan tidak terlalu jauh. Selama perjalanan, Naeun tidak henti-hentinya mengusap dan menciumi perutku yang sudah mulai membesar. Ia sungguh antusias akan memiliki adik.

"Ibu, bayinya menendang-nendang." Serunya saat ia sedang menempelkan telinganya di perutku.

"Cepat lahir ya adik bayi. Kakak sudah tidak sabar bertemu denganmu." Katanya berbicara pada perutku. Setelahnya ia mencium perutku cukup lama.

"Naeun akan menjadi kakak yang baik ya?"

"Pasti!"

***

"Atas nama Jung Jaehyun." Seorang polisi yang sedang berjaga membuka pintu besi yang dikunci dengan gembok. Tidak lama setelahnya Jaehyun keluar dengan wajah terkejut.

"Jae Mee?" Katanya saat menempati kursi yang ada di depanku.

"Bagaimana kabarmu?"

"Ya, seperti yang kau lihat. Tidak banyak yang berubah." Katanya memperlihatkan kondisi tubuhnya yang sedikit lebih kurus.

Jaehyun terdiam saat melihat Naeun yang tengah memperhatikannya. Dari raut wajahnya aku bisa melihat jika ada yang ingin ia katakan namun ditahan.

"Jae? Ada yang ingin kau katakan?"

"Katakan saja. Kami sudah menjelaskan semuanya pada Naeun. Kau tidak perlu khawatir." Taeil membantuku untuk menyakinkan Jaehyun akan statusnya sebagai ayah kandung Naeun.

"Naeun." Panggil Jaehyun hati-hati.

"Iya, Ayah?" Jaehyun terlonjak saat Naeun memanggilnya ayah. Dari wajahnya ia sungguh tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari bibir kecil Naeun.

"K-kau, tahu jika ini ayah?" Tanyanya lagi. Naeun mengangguk.

"Ibu dan ayah Taeil memberitahuku jika Ayah Jaehyun adalah ayah kandung ku dahulu. Jadi, aku tidak boleh berbuat jahat pada ayah Jaehyun."

"Boleh aku memeluknya?" Kali ini Jaehyun bertanya pada Taeil. Aku tahu maksudnya agar tidak membuat Taeil merasa tidak enak.

"Tentu! Kau ayahnya, Jaehyun. Peluklah!"

Senyum mengembang di wajah putih Jaehyun. Ia segera meraih Naeun ke dalam pelukannya. Ia kecup kepala Naeun berkali-kali. Bahkan ia sudah menitikan air mata karena saking bahagianya ia bisa memeluk Naeun untuk pertama kalinya.









































Jung Jaehyun, pria yang dahulu dengan sangat kejamnya meninggalkanku yang tengah mengandung anaknya. Pria yang sudah mengotori cinta dan kasih sayangku. Pria yang sudah membuat hidup dan harapanku hancur berkeping-keping.

Kini, ia hanya seorang diri di dalam ruangan yang sempit. Ia harus berbagi tempat dengan penghuni lainnya.

Merasakan kepedihan yang dulu telah aku rasakan.

Terima kasih Jung Jaehyun, karena kau telah hadir di dalam hidupku. Memberiku banyak pelajaran.

Mengajarkanku apa artinya cinta. Mengajarkanku apa artinya kesetiaan. Mengajarkanku apa artinya hidup. Mengajarkanku apa artinya bertahan.

Kini, adalah saatnya kau menebus atas semua yang telah kau perbuat dimasa lalu.

Jangan pernah kau lupa, kau masih ada Naeun yang dengan tulus akan terus mencintai dan menyayangimu.

Juga aku dan Taeil, jika kau butuh sesuatu jangan sungkan untuk menghubungi kami. Kau adalah bagian dari kami, Jung Jaehyun.

Tertanda, Na Jae Mee.









.
.
.
.
.

Officially End.

.
.
.
.

Dengan ini, Lost | Jung Jaehyun resmi berakhir.
Tangerang, 3 Agustus 2019. 19.01 WIB.

.
.
.

Terima kasih untuk semua yang sudah memberi vote dan komen di setiap partnya. Terima kasih sudah dengan setia menunggu dan membaca Lost sampai akhir.

Semoga inti cerita yang aku sampaikan bisa sampai di kalian ya. Jika ada kekeliruan atau kesalahan mohon dimaafkan karena Author pun masih minim pengalaman.

Dan semoga ada hikmah yang bisa diambil melalui cerita ini.

Jangan lupa untuk terus dukung fungxrlll dengan karya-karya yang lainnya♡

Salam,
Fungxrlll. 2019

Lost | Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang