"Pak, ada kabar terbaru mengenai nyonya Jae Mee."
Jaehyun yang tengah serius menatap layar komputernya berhenti sejenak dari kegiatannya dan sedikit menggeser kursi kerjanya.
"Baik atau buruk?"
Sooyoung menundukan wajahnya. "Tidak baik." Jawab Sooyoung pelan.
Jaehyun menarik napas dalam, mempersiapkan diri dengan kabar yang akan disampaikan sekretarisnya.
"Naeun kembali masuk rumah sakit."
Jaehyun diam tidak berkutik sama sekali. Ia masih mencoba mencerna setiap kata demi kata yang dikatakan Sooyoung.
Putri kecilnya, kembali mengidap penyakit serius.
Jika kemarin ia merasa biasa saja saat Naeun masuk rumah sakit. Namun kali ini rasanya berbeda. Saat ia mengetahui siapa Naeun sebenarnya seperti ada sebuah jarum yang sangat tajam menusuk hatinya. Putri yang selama ini ia anggap hanya teman dari putranya, Jeffrey harus melawan penyakit ganas.
Orang tua mana yang tidak khawatir saat mengetahui anak mereka sakit. Jawabannya pasti tidak ada. Mau sakit karena terjatuh dari sepeda saja orang tua sudah pusing bukan main. Apalagi ini, penyakit yang bisa kapan saja merenggut nyawa anak mereka.
"Dirawat di rumah sakit mana?" Tanya Jaehyun.
"Rumah sakit Seoul."
Tanpa pikir panjang Jaehyun langsung melesat pergi menuju rumah sakit.
Meskipun dirinya tidak pernah melihat perkembangan Naeun sejak lahir ㅡbahkan saat didala kandungan secara langsung, namun anak itu tetaplah darah dagingnya. Darah lebih kental daripada air, bukan?
"Tolong siapkan mobil." Perintah Jaehyun pada salah satu karyawannya.
***
Tepat di depan ruang ICU Jae Mee yang didampingi Jae Min menatap wajah putrinya yang sedang tertidur nyenyak. Sejak pertama kali Naeun dirawat ia belum juga sadarkan diri sampai detik ini. Itu yang membuat hati dan pikiran Jae Mee seolah mati seketika. Tidak tahu harus berbuat apa agar putri kecilnya bisa kembali seperti semula.
Tepat di belakang keduanya Seulgi, Doyoung, Mark dan Yeri turut mendampingi Jae Mee sejak beberapa jam yang lalu. Doyoung yang baru mendapat informasi dari Jae Min tengah malam tadi langsung memberi kabar pada Mark dan Yeri agar mereka bisa menjenguk dan memberi dukungan pada Jae Mee.
Kacau dan tidak betenaga. Mungkin dua kata itu yang sangat cocok untuk mendeskripsikan bagaimana kondisi Jae Mee sekarang. Ia sama sekali tidak makan apapun sejak kemarin. Jangankan untuk makan, minum air mineral saja rasanya sudah tidak perlu bagi dirinya asalkan Naeun bisa sadar kembali.
Jae Min sudah memaksa kakaknya untuk tetap makan dan minum walau sesedikit mungkin secara mati-matian. Tapi Jae Mee yang keras kepala sangat sulit untuk ditaklukan. Beruntung Seulgi yang memiliki kepentingan dengan Jae Mee bisa membawa Jae Mee secara tidak sadar memasukan beberapa suap nasi ke mulutnya saat ia berbicara.
"Aku sudah memberitahu Jaehyun mengenai Naeun." Kata Seulgi membuka pembicaraan dengan Jae Mee.
"Jaehyun? Kau bertemu dengannya?"
"Bukan aku yang menemuinya. Tapi dia yang menemukanku. Ia tidak sengaja melihat kita saat di kantor beberapa waktu lalu. Dan yaa seperti yang kau ketahui, dia memiliki akal yang cerdik."
"Dan apa sekarang kau memberitahunya soal keadaan Naeun?"
"Tidak. Aku tidak pernah memulai kontak apapun dengannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost | Jung Jaehyun ✔
Fiksi PenggemarApalah artinya kehilangan jika ia sama sekali tidak mengubah dirimu, Jaehyun? A fanfiction by © fungxrlll, February 2019. End, 3 August 2019.