Seulgi tampak gusar sedari tadi. Sudah hampir lebih dari 1 jam ia mencoba menghubungi seseorang namun tak kunjung mendapat jawaban. Saking gusarnya ia kerap kali melihat jam tangan putih yang tersemat di pergelangan tangan kirinya, memastikan jika ia belum terlambat menghadiri pertemuan dadakan dengan pihak sponsor.
"Ayolah, angkat telfon ku." Gumamnya.
"Ah!"
Seulgi sudah kehabisan kesabaran. Menyerah dengan orang yang dituju karena tidak kunjung menjawab panggilannya. Ia tampak berfikir, siapa lagi yang bisa ia mintai pertolongan kali ini saja.
Dan sebuah nama terlintas di benaknya. Segera saja Seulgi membuka kembali layar ponselnya dan mencara sebuah nama di daftar kontak yang tersimpan. Sebuah harapan besar ia nantikan dari orang ini.
"Halo?"
"Ya, ada apa Seulgi?"
"Maaf, apakah kau sibuk?"
"Hmm ... tidak begitu. Apa kau butuh sesuatu?"
"Bisa kau jemput Naeun di sekolah? Aku ada pertemuan mendadak dengan pihak sponsor siang ini. Jae Mee sudah ku hubungi sejak satu jam yang lalu namun tidak ada jawaban."
"Jae Mee? Ah! Dia ada rapat bulanan dengan tim marketing. Mungkin ponselnya ia tinggal di meja kerjanya."
"Pantas saja."
"Jam berapa Naeun pulang?"
"Masih satu jam lagi. Apa kau bisa?"
"Baiklah, aku akan kesana. Kau jangan khawatir."
"Terima kasih, Taeil. Maaf sudah merepotkan."
"Tidak ada yang direpotkan Seulgi."
"Baik, terima kasih."
Di ruangannya, Jaehyun yang sedang berkutat dengan beberapa lembar dokumen perihal laporan keuangan kantor kedatangan tamu.
"Masuk." Perintah Jaehyun yang masih fokus dengan urusannya.
Saat pintu dibuka, ternyata Sooyoung masuk dengan membawa sebuah file. Lantas ia memeberikannya pada atasannya.
"Ini Pak, laporan yang Bapak minta minggu kemarin."
Jaehyun langsung merapikan laporan keuangan dan mengecek laporan yang dibawa sekretarisnya itu. Saat dibuka, lembaran halaman pertama berisi sebuah data diri seseorang lengkap dengan foto diri.
"Maaf terlalu lama untuk mengumpulkan datanya. Kegiatannya tidak banyak, maka dari itu cukup sulit saat bertanya mengenai dirinya kepada orang secara acak mengingat relasinya yang tidak begitu luas." Jelas Sooyoung tanpa diminta oleh Jaehyun.
Jaehyun menutup berkas tersebut dan menatap Sooyoung yang berdiri tepat di depan meja kerjanya.
"Bagaimana kabarnya sekarang?"
"Terakhir yang aku dapat dari informan ku dia bekerja di sebuah minimarket. Jika aku tidak salah namanya Happy Mart, milik seorang duda bernama Kim Doyoung."
"Happy Mart?" Sooyoung mengangguk.
"Aku tidak asing dengan namanya." Gumam Jaehyun.
"Tepatnya berlokasi di belakang Star Entertainment."
"Ah! Benar. Aku pernah kesana."
"Dan satu lagi informasi mengenai Jae Mee."
"Ia sudah memiliki seorang anak." Lanjut Sooyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost | Jung Jaehyun ✔
FanfictionApalah artinya kehilangan jika ia sama sekali tidak mengubah dirimu, Jaehyun? A fanfiction by © fungxrlll, February 2019. End, 3 August 2019.