Hari demi hari silih berganti. Naeun yang sekarang sudah menampakkan tanda-tanda kesembuhan dalam dirinya semakin antusias setiap kali ia harus pergi sekolah. Aku sangat bersyukur Tuhan memberikan sayang dan cintanya untuk Naeun agar ia bisa menikmati hari barunya.
"Sepulang sekolah nanti kau mau ibu buatkan makanan apa?"
"Bagaimana dengan sup kacang merah? Aku sudah lama tidak makan sup buatan ibu."
"Sudah lama? Bukannya hampir setiap hari ibu membuatkan sup untumu?"
Naeun terkekeh geli karena aku menggelitiki pinggangnya. Hingga bus yang kami tumpangi sampai di depan sekolah Naeun.
"Ibu, aku belajar dulu ya!" Pamit Naeun mencium kedua pipiku secara bergantian.
"Baiklah. Belajar yang benar dan dengarkan apa kata guru mu, mengerti?"
"Aku mengerti!"
"Dadah ibu!" Teriak Naeun sambil berlalu meninggalkan ku.
Setelah kejadian aku sakit saat di toko beberapa hari lalu, Pak Doyoung memutuskan untuk memberhentikan ku dari toko. Berhenti bukan berarti dipecat. Melainkan aku benar-benar diberi keringanan olehnya untuk datang dan bekerja kapan saja jika aku mau. Lagi pula setelah hari itu, Mark memberi kabar jika sudah ada seorang pegawai magang tambahan di toko menggantikan posisiku disana. Namanya Yeri, usianya sepantaran dengan Mark. Jadi aku rasa tidak akan ada masalah antara mereka di hari pertama Yeri bekerja mengingat mereka sepantaran dan banyak hal yang bisa mereka perbincangkan.
Sebelum kembali ke toko, aku memutuskan untuk mampir sebentar di rumah Seulgi. Sepertinya aku butuh sedikit waktu untuk meluruskan kaki ku yang terasa pegal.
"Jae Mee?"
Seulgi terkejut melihat aku yang sudah berdiri di depan pintu rumahya. Namun kali ini rasanya aku memilih waktu yang kurang tepat untuk bertamu karena Seulgi sudah tampil rapi lengkap dengan sling bag yang tergantung di bahu kanannya. Sepertinya ia akan pergi ke suatu tempat.
"Oh, kau ingin pergi?"
"Tidak apa. Kau ikut denganku saja." Seulgi tau maksudku, lantas ia menahan tanganku agar tidak pergi.
"Tak apa?" Aku meyakinkan. Ia mengangguk.
"Baiklah."
Hari ini Jaehyun sedang tidak ada jadwal penting di kantor. Maka dari itu dia memutuskan untuk pergi ke suatu tempat setelah menyelesaikan rapat bulanan dengan tim marketing dan HRD.
Tidak ada yang tahu memang, hanya Park Sooyoung selaku sekertarisnya agar jika sewaktu-waktu ada kolega yang ingin bertemu dengannya Sooyoung bisa langsung menghubungi Jaehyun.
"Saya pergi sebentar. Jika ada hal yang penting segera hubungi saya."
"Baik pak."
Dengan laju kecepatan sedang Jaehyun membawa mobilnya menuju sebuah tempat yang jarang sekali orang kunjungi. Mungkin hanya beberapa golongan orang atau komunitas tertentu saja yang akan datang. Namun untuk Jaehyun datang ke tempat ini adalah sebuah kewajiban baginya selaku orang yang memiliki kecukupan harta.
Entah darimana dan bagaimana ceritanya Jaehyun bisa tiba-tiba mendatangi tempat ini. Tapi memang inilah Jaehyun sekarang. Lambat laun ia sedikit mengubah kebiasaan dan kepribadiaannya setelah ia sadar jika keadaan rumah tangganya tidak baik.
"Selamat siang." Sapa seorang pegawai di meja resepsionis.
"Siang."
"Ada yang bisa kami bantu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost | Jung Jaehyun ✔
FanfictionApalah artinya kehilangan jika ia sama sekali tidak mengubah dirimu, Jaehyun? A fanfiction by © fungxrlll, February 2019. End, 3 August 2019.