PROLOG

8.3K 458 7
                                    

"Hahaha... Yang benar saja,Jongin. Jangan bercanda, itu tak mungkin terjadi padamu. "

Bagai ada ribuan jarum yang menusuk hatinya, pria yang bernama Jongin itu tanpa sadar mengeluarkan air mata yang sedari tadi ditahannya.

"Aku tidak bercanda, Chan. Ini benar-benar terjadi. "

Luapan emosi,ketakutan,dan rasa khawatir dapat Chanyeol rasakan. Tapi otaknya yang cerdas tidak bisa mencerna fakta yang baru saja diberika Jongin. Setidaknya itu semua sudah terlambat baginya.

"Maaf,Jongin. Aku tidak bisa, aku... "

"CHANYEOL! "

Suara mengintrupsi. Kedua orang kedua orang yang berdiri berhadapan itu reflek memutar tubuh kesumbar suara. Seorang gadis melambai kearah keduanya atau lebih tepatnya kesalah satunya.

Jongin menatap sendu dan penuh luka pada Chanyeol yang melambai tangan dengan senyum pada gadis itu. Tangannya tanpa sadar mencengkram baju bagian perutnya dengan kuat.

"Chan,kau.."

"Maaf,Jong. Aku ingin mengahiri hubungan kita. "

"Kau brengsek! Setelah semua yang kau lakukan sekarang kau mencampakkanku. WHY Chanyeol?! "

Jongin mencengkram kerah baju Chanyeol memaksa pemuda itu agar menatap matanya.

"Aku tidak mencintaimu lagi, Jongin. Mengertilah dan kumohon jangan berkata yang tidak-tidak, aku tidak percaya padamu. "

Dengan paksa Chanyeol menarik kerah bajunya, dan menatap Jongin dengan wajah datar dan dingin.

"Aku mencintaimu,Chanyeol. Kemana janjimu dulu,Chan,kau...kau.. "

Jongin tidak tau harus berkata apa lagi, hatinya sungguh hancur, tubuhnya tersa mati kecuali air mata yang terus mengalir.

"Lupakan semuanya,Jongin ,semua yang pernah kukatakan padamu. Hah, dengar Jongin,aku tidak bisa terjebak dalam hubungan tanpa masa depan ini. Nantinya aku akan menikah dan mempunyai anak,sedangkan kau tidak bisa memberikannya. "

"Jadi selama ini kau anggap hubungan kita apa,Chanyeol. Jika aku punya salah maafkan aku, tapi tolong jangan seperti ini! " Jongin berteriak frustasi.

" Terserah kau mau bilang apa, Jongin,aku tidak peduli "

Setelahnya Chanyeol melangkah pergi meninggalkan Jongin menuju seorang gadis yang sedari tadi menunggunya. Sedangkan Jongin jatuh terduduk dengan tangis yang membanjiri pipinya. Merasakan sakit yang begitu menusuk dihatinya. Tangan Jongin memeluk perutnya erat agar dia dapat menahan sakit hatinya.

'Maafkan aku, sayang. '

***

TBC

Vote and Commend ya....

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang