Spring Day

TWENTY SEVEN

Cast
1. Kim Jongin
2. Oh Sehun
3. Wu Kris

Romance, Bl, M-Preg, Hurt

Banyak Typo

.
.
.
.
.
.
.
.

SPRING DAY
Kumohon...jangan tinggalkan aku

🐻🐻🐻

"Hoekk!.. Hoekk..."

"Jongin, kau baik baik saja?"

"Ya, kurasa hanya masuk angin"

"Kita ke dokter?"

"Tidak perlu, hanya peluk aku.."

"Astaga, kau manja sekali, hmm? Kemari, aku akan memelukmu sampai malam"

"Kau sangat hangat, aku suka"

"Hahahaha, aku tau. Tapi,.. Apa setelah ini aku akan dapat hadiah?"

"Ohh ayolah, kau baru mendapatkannya tadi malam"

"Tapi itu tadi malam, nini.. Boleh ya?—"

"Aku sedang sakit, nanti tertular"

"Kalau begitu aku tidak mau memelukmu"

"Kenapa begitu? Aku kedinginan, ayo peluk!"

"Beri aku hadiah, baru kupeluk"

"Hah, dasar! Kau menyebalkan!!"

"Hahaha, aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu"

.
.
.
...

"Hah.. Hah.. Sudah, aku lelah!"

"Hmm, baiklah. Istirahatlah, Jongin"

"Enghh.. Perutku sakit"

"Ssstthh, Apa aku terlalu kasar?"

"Ehmm"

"Maafkan aku, nini. Cup! Aku akan memelukmu"
.
.

"Hallo! Ohh begitu, baiklah. Aku akan datang, tunggulah sebentar"

"Mau kemana?"

"Aku ada urusan penting. Aku akan menelponmu nanti"

"Kau bilang akan memelukku"

"Jongin, aku ada urusan. Sampai jumpa"

"Arghhh!! Sakit!"

***

Sore hari yang cerah. Kai keluar dari tempat kerjanya dengan badan lemas. Kakinya gemetaran. Sangat sial baginya hari ini harus menghadapi murid murid baru yang masih sangat kaku. Dan setelah beberapa jam yang menguras tenaga dan emosi dia bisa keluar dari tempat itu tanpa jatuh pingsan.

Akhir akhir ini tenaganya banyak sekali terkuras. Bukan hanya untuk bekerja tapi juga untuk menghadapi suami bajingannya. Pagi siang malam tak pernah sekalipun membiarkannya hidup tenang. Ada saja yang dia lakukan untuk membuatnya repot. Mengomentari segala hal yang tidak disukainya. Sehun pikir Jongin pembantunya yang bisa dengan seenaknya dia perintah. Enak saja.

Belum lagi malam malam panjang dengan Sehun. Sungguh rasanya Jongin tidak kuat jika harus menjadi istri Oh Sehun lagi. Dipaksa kerja rodi tanpa bayaran sangat tidak menguntungkan baginya. Dan sialnya lagi, Jongin hanya bisa pasrah. Selalu mengomel diawal tapi menurut juga akhirnya.