THREE

4.1K 374 20
                                    

Typo Bertebaran....

*
*
*
*
Happy Reading
*

"Ohhh, senang melihatmu,jongin. Sudah lama tidak bertemu dan kurasa kulitmu semakin gelap saja, jongin"

" Apakah kau tidak pernah bercermin,sehun? Tubuhmu sendiri seperti kekurangan darah,jadi jangan berani berani kau mengataiku,albino"

"Berani sekali kau, hitam"

"kau pikir aku takut, vampir "

Tubuh sehun menegang menahan marah mendapat balasan seperti itu dari jongin. Sejak dulu sampai sekarang mulut jongin masih saja pedas dan mampu membuatnya emosi.

"ck, bukan hanya kulitmu saja yang menghitam rupanya, mulutmu juga semakin berantakan. "

"Apa kau bilang,hah?! "

Keduanya terus berdebat dengan sengit mengabaikan kelima orang lain yang hanya bisa menatap mereka bingung. Bahkan suho yang berada disamping jongin tidak bergeming sama sekali,heran menatap adiknya. Belum pernah dia melihat jongin dengan mudah terpancing emosi apalagi menghujat orang lain tanpa memperhatikan sekitarnya. Namun sekarang jongin dengan mudahnya mengeluarkan sarkas kepada sehun,begitu juga sebaliknya.

Akhirnya,setelah perdebatan panjang tuan kim membentak jongin maupun sehun untuk diam.meski begitu jongin masih melempar pandangan tajam kearah Sehun.

"aku tidak peduli jika kalian adalah musuh saat di sma dulu. Kalian sudah 21 tahun seharusnya kalian bisa bersikap lebih dewasa dan memaafkan, bukan sebaliknya " ucap keras tuan kim dan didukung oleh tuan oh.

"terutama kau, Jongin. Berhentilah bersikap kekanakan, daddy pikir setelah tinggal di Seoul kau bisa sedikit lebih dewasa tapi ternyata daddy salah "

Acara perjodohan yang seharusnya berlangsung hari ini, berubah menjadi perdebatan yang panjang. Baik tuan kim maupun tuan oh sama sama memarahi anaknya.

"tapi, dad, dia yang mulai lebih dulu "ucap Jongin seraya menunjuk kearah Sehun.

"kenapa aku, huh? "sangkal Sehun tidak terima.

"tentu saja, jika kau tidak mengatakan kulitku gelap aku tidak akan mendebatmu "

"aku mengatakan sebenarnya, bukan? Kulitmu memang semakin hitam, apa selama ini kau tinggal di afrika,Jongin?"tanpa sadar sehun telah memancing perdebatan lagi bersama Jongin. Entah kenapa mulutnya sangat gatal untuk terus mengatakan kalimat kalimat yang membuat Jongin kesal. Rasanya menyenangkan membuat pemuda tan itu marah sama seperti dulu.

"tutup mulutmu,Sehun atau aku akan... "

"kau akan apa, jongin? Sebaiknya pikirkan dulu apa yang ingin kau lakukan padaku jangan sampai kau menyesal " potong Sehun seraya melempar seringai kepada jongin yang duduk dihadapannya.

"Sehun, kau... "

"Cukup! "

Suara lantang tuan oh membungkap Sehun maupun Jongin. Keduanya hanya diam menatap lantai tanpa mau melanjutkan perdebatan. Tuan kim menghela nafas berat dan memijat pelipisnya lelah melihat kelakuan anaknya.

"Sehun bersikaplah yang sopan. Tidak biasanya kau bersikap tidak sopan seperti ini, sehun" nyonya oh angkat bicara untuk menasehati anaknya.

Setelah menunggu beberapa saat sampai keadaan jauh lebih tenang, tuan kim mulai bicara mengenai perjodohan yang sudah direncanakan.

"baiklah,kalian sudah tau kenapa kita berkumpul disini,bukan? "

"Ya"jawab mereka berdua kompak. Sehun menatap Jongin sekedar memastikan keadaan pemuda itu, yang mungkin sama seperti dirinya.

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang