Namaku Reina Tamara Harun atau sering disapa dengan sebutan Reina.Umurku 22 tahun,jika biasanya perempuan seumuranku lagi malas malasnya kuliah karna pacaran,belanja,dan aktivitas lainnya.Berbeda denganku,aku lebih tepatnya perempuan yang senang berada di kampus ,karna hanya dikampuslah aku bisa bertemu dengan Gus Fahri,cowok yang udah 2 tahun mendiami hatiku.Walaupun dia tak menyadari perasaanku tapi,hal inilah yang membuatku gigih dalam menyapanya dalam setiap do'a.
Reina pov
Seperti malam malam sebelumnya,aku sudah siap dengan kertas diary dan buket mawar merah untuk Gus Fahri.Umi yang menyadari kebiasanku sudah kewalahan menegurku,seperti kali ini.
"Aduh Re,udah umi bilang kalau suka bilang aja,lamar trus ke KUA.Nanti diembat orang baru tau rasa.Lagian ngak baik anak gadis mikirin cowok yang bukan mahromnya."
"Ya ampun umi,hari gini cewek ngungkapin perasaan ke cowok.Gengsi lah umi"
"Loh,apa salahnya coba?dulu Rasulullah juga dilamar oleh Siti khadijah."elak umi sambil menaikan alisnya
" Itukan dulu umi,kalau sekarang Reina ngelamar dia bisa bisa Reina ditertawakan seluruh dunia."
"Yaudah,cepat tidur besok ada kuliah pagi kan."
"Iya umi"Selepas itu umi keluar dari kamarku.Sebenarnya aku belum ingin tidur,tapi kalau umi udah menyuruhku itu tidak bisa diganggu gugat.Ku dengar kebisikan diluar kamar,karna penasaran kutempelkan telingaku ke pintu.
"Bi,umi khawatir deh sama Reina" ujar umi kepada abi yang habis sholat di masjid
"Memang ada apa mi?"
"Re itu naksir sama temenya bi trus ngasih ngasih bunga sama surat semacam surat cinta ala ala pengagum rahasia."
"Umi serius?"
"Iya bi,mana mungkin umi berbohong."
"Gini mi,Re itu anak kita satu satunya apa nggak sebaiknya kita jodohin sama anak temenya abi aja?"
"Abi yakin ini cara terbaik?"
"Kalau Allah ridho insyaallah abi yakin mi."
Didalam kamar aku langsung syok memdengar pembicaraan orang tuaku.
"Bagaimana perjodohan itu bisa terjadi?trus apa yang terjadi dengan bunga dan surat surat yang menyatakan perjuangan cintaku...ahh hidup itu terkadang berjalan tak sesuai harapan" gumanku dalam hatiTepatnya pukul 03.00 kubuka jilbab panjangku saat mengambil wudhu untuk menyapa sang pencipta melalui tahajud di sepertiga malam-Nya.
"Ya Allah jika dia jodohku permudahlah jalan bagi ku,jika bukan usahakannlah ya allah." ujarku setelah salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen FictionSebuah kisah yang meceritakan tentang seorang gadis yang memiliki hobi mengirim surat dan bunga kepada sesosok pria yang diam diam selau ia sapa melalui do'a disetiap sujudnya.Surat dan bunga yang diberi oleh sang gadis,menjadi misteri sendiri bagi...