Jawaban isthikarah

91 2 0
                                    

Hari ini tepat 5 hari setelah keputusan abi yang tak bisa diganggu gugat. Ya keputusan menerima perjodohan itu,dan setelah  isthikarah empat hari yang lalu aku terus bermimpi disamperin cowok berpeci yang tak aku tau wajahnya,dan sepertinya aku tak asing lagi dengan penampilannya tapi siapa?Degan sepenuh hati aku benar benar berniat menerima perjodohan konyol itu.

    °°°

Saat aku berada kantin,entah kenapa hatiku terasa tersayat mendengar berbagai omongan mahasiswi.

"Tau nggak sih Gus Fahri yang tampan ,soleh,nan menyejukkan hati itu ?"ujar gadis bermata sipit
"Iya kenapa?"
"Denger denger ni dia mau nikah?"
"Ah masa?Yah..Gagal nih dapat calon idaman!"
"Iya"

Itulah beberapa ucapan mahasiswi yang sedikit memohok hati,yasudahlah mungkin belum jodoh.
Namun ditegah pembicaraan oara mahasiswi tersebut tiba tiba muncul wanita super sexi dengan belahan dada yang sangat terlihat jelas,ditambah mini dres yang melihat kan pahanya.Sontak saja para mahasiswa menatapnya haus.Dengan jalan leletnya dia mengebrak meja didepan para mahasiswa tadi seketika tatapan horor tertuju pada gadis itu.

"Cih dasar perempuan murahan,kenalin gue Kansha.Calon istrinya ms Fahri." Katanya dengan sedikit menekan kata calon istri

"Apa lu calon istrinya ka fahri?Model kaya sandal obralan aja bangga lu.Pakai ngomong calonnya ka fahri lagi,ka Fahri mana mau sama lu?masih perawan aja itu ajaib!Oiya kenalin gue sepupunya ka Fahri Reshiya." ujar zhiya sambil menautkan alisnya.
"Sorry...sorry Shiya aku nggak tau kalu..."
"Shit jangan terusin udah bayak cewek cabe kaya kamu yang ngomong kalau dirinya calon ka  Fahri,cih basi tau nggak  sih."

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah/hina. (HR. Bukhori, HR Muslim)"ucapku yang mengundang tatapan maut menyapaku

"Sebelumnya saya tidak ingin ikut campur,tapi saya tidak setuju kalau ada perempuan merendahkan perempuan.Kita sebagai manusia harus saling mengingatkan jangan malah menjatuhkan. Kalau kita mengatai orang bisa jadi kita lebih hina darinya. Jadi jangan samapi satu hal bisa mengklaim akhlak."
"Maaf ka." ujar Shiya
"Minta maafnya bukan ke aku tapi ke orang yang bersangkutan."
"Baiklah ka aku minta maaf."Sambungnya
" hem baiklah."
"Kalau gitu saya permisi dulu.Assalamualaikum." ujarku
"Waalaikumsalam." sahut penghuni kantin

••••

"

Assalamualaikum anak umi."
"Waalaikumsalam salam mi."jawabku lesu
"Mi re udah buat keputusan tentang perjodohan itu." sabungku
"Lantas jawabanmu apa sayang?"
"Bismillah Reina menerima perjodohan ini."
"Alhamdulillah umi senang mendengarnya.Yaudah umi sampaiin ke abi dulu nak."
"Em mi.."
"Iya." pinta umi sambil membalikkan badan
"Tapi reina nggak mau ketemu sama calon re sebelum halal,apa umi setuju?"
"Hhhhh.aneh kamu sayang tapi baiklah umi setuju."

Karna kelelahan akupun terlelap disofa.Bukan terlelap sih lebih tepatnya hanya memejamkan mata melepas penat seketika.

"Oh jadi hari ini kita pertemuan keluarga?" tanya umi pada irang diseberang sana
"....."
"Ok baiklah."
"..."
"Tentunya."
"..."
"Waalaikumsalam."

Tangan halus mengusap pipi cubyku dengan lembut.Kuperjapkan mataku berkali kali dan ternyata umi huft ku pikir ka fahri.
"Ada apa mi?"
"Hari ini keluarga calon suami kamu kesini."
"Apa umi lupa ucapan Re tadi?"
"Em umi ingat re,tapi abi tadi bilang kalau kamu nggak mau ketemu calom suami kamu setidaknya kamu maukan menemui ibunya?"
"Iya Re mau mi."
"Yaudah nanti kamu pakai gamis yang umi belikan kemarin ya sayang."
"Baiklah." jawabku pasrah

Matahari telah berlari,kini sang bulan telah siap bernanyi dengan sebuah irama yang dinamakan sunyi.Hembusan angin seakan mampu mewakili perasaanku saat ini,yaitu kegugupan yang tak bisa aku tutupi melalui senyuman.

Cklek
Pintu kamarku terbuka,menampilkan wanita paruh baya yang mungkin setara dengan umi dan akupun pernah ketemu dengannya,tapi dimana?
"Assalamualaikum kamu reina ya?" tanyanya
" waalaikumsalam I..ya tante." jawabku agak gagap
"Jangan panggil tante,panggil umi aja."
"Iya umi."
"Kalau boleh tau apa benar kamu menerima perjodohan ini?"
"Iya tante eh umi."
"Alasannya kenapa?"
"Karna sudah mendapatkan petunjuk dari allah melalui isthikarah."
"Masyaallah.Tapi kenapa kamu seakan masih ragu nak?"
"Karna saya takut,nanti saya tak sesuai dengan apa yang calon suami saya harapkan."
"Saya selaku ibu kandung dari calon suami kamu sangat merasa bahwa kamu itu permpuan solehah yang selama ini diidamkan oleh anak umi nak."
"Tapi saya tidak sesolehah itu um,saya juga masih sering melakukan kesalahan.Saya juga tak pandai memasak seperti makanan direstoran ternama.Harta saja saya tak punya,yang saya nikmati saat imi hanya orang tua. Ilmu agama saya juga masih sangat sedikit.Saya bukanlah perempuan cantik,saya wanita biasa um."
"Yang pertama umi mau bilang kalau 4 tahun lalu umi pernah melihatmu tanpa cadar.Kalau masalah masak,anak saya mencari istri bukan pembantu,maslah ilmu agama kalian bisa saling belajar dan mengingatkan.Harta bisa dicari,kalau cantik iti tak dinilai dari fisiknya tapi hati juga akhlaknya.Dan masalah agama umi lihat kamu juga lumayan bagus,umi yakin kamu masuk dalam kriteria istri idaman."
"Tapi umi melihatku 4 thn lalu."
"Kalau begitu apa umi boleh melihat wajahmu sayang?"

Kujawab dengan angkukan kepala. Langsung kubuka cadar yang membalut wajahku.
"Masyaallah cantik sekali kamu."
Pujinya dengan mencium kedua pipiku
"Kalau begitu atas nama anak umi,umi hendak mengkhitbahmu nak apa kamu mau?"
"Bismillah kalau sampai hari akad saya masih diberi nyawa insyaallah Reina mau mi."
"Alhamdulillah, umi tak sabar bisa mendapatkan menantu sepertimu."
"Umi bisa aja."
"Yaudah umi mau kebawah,temuin keluarga umi dan keluargamu untuk menyampaikan jawaban khitbah assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."

"Memaafkan itu mudah yang susah itu melupakan."

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang