Keputusan Abah

94 2 0
                                    

Aku merasa lega setelah mengungkapkan perasaanku kepada Reina.
Bogor.
Disinilah aku berada setelah pulang dari taman abah langsung menelpfonku.Katanya ada sesuatu yang harus dibahas.
"Assalamualaikum."
Ujarku saat masuk kerumah
"Wah anak umi,pulang.Cepat gih udah ditungguin abah diruang makan."
"Iya jawab dulu salam Fahri lah mi."
"Anak umi udah besar.Waalaikumsalam"
"Assalamualaikum bah!"
"Waalaikumsalam."
Setelah itu umi mengajakku makan malam.
Saat makan abah yang biasanya diam saat makan kinipun bersuara.
"Ri ini udah datang waktu yang abah kasih sama kamu.Karna hari ini kamu tak membawa calon istri maka abah putuskan kamu harus mengkhitbah anak sahabtnya abah."
"Tapi bah.Fahri udah ada calon."
"Gitu aja jawaban kamu,abi udah muak dengarnya." tegas abah dengan suara yang meninggi
"Apa salahnya sih Ri kamu nurutin kata abah."
"Em iya mi."

Kalau aja aku tak telat memberi tau tentang Reina mungkin abah takakan menjodohkanku dengan sahabatnya itu.
Duh Reina kamu itu terlalu sempurna,walau aku tak melihat wajahmu tapi bawaanya itu adem banget mana bulu matanya lentiknya mengalahkan tarian mbak nya lagi!(mbak nyamuk)

•••••

"Reina sayang dipanggil abi tu nak!"
"Iya mi Re keluar kok!"
"Ada apa bi ?"
"Kamu belum ada calon kan?kalau pun ada masa penungguan abi udah habis.Lusa sahabat abi mau khitbah kamu."
Deg
ucapan abi seperti belati yang menusuk hatiku.
"Aaa...pa..Reina mau dijadin istri om om hiks..abi kok jahat..Apa abi..hiks..bangkrut..hiks"ucapku sambi sesegukan
"Subhanallah Reina kamu kalau ngomong jaga atuh cantik masa nyumpahin abi bangkrut.Siapa yang bilang om om,orang abi mau jodohin kamu sama anaknya sahabat abi bukan sahabat abi."
"Ngomong dong dari tadi."
"Jadi gimana?"
"Apanya?"
"Kamu setuju ya?Harus!"
"Iya abi."
Yaallah aku tadi ngomong apa?lantas gimana dengan Gus Fahri?
"Arghh" teriakku
"Ada apa sayang?" ujar umiku
"Tidak kok mi anu..itu..mmm ga jadi deh!"
"Yaudah istirahat sana."

Cup
Aku mengecup pipi kanan dan kiri umi.
Sampai dikamar aku tidak habis pikir dengan apa yang barusan aku ucapkan dengan abi.
Lantas gimana dengan Gus Fahri?
Ku ambil hp di atas nakas. Langsung kuketik pesan untuk Gus Fahri.

"Assalamualaikum, Gus Fahri.Maaf aku nggak bisa nerima khitbahan Gus Fahri.Aku nggak bisa!"

Drrrtt
"Waalaikumsalam, subahanallah ada apa memangnya Re?" balasnya

"Tidak apa apa Gus,Hati Reina untuk Pria lain!"

"Siapakah pria itu?"
"Ada,yang jelas bukan Gus Fahri.Udah jangan bahas Khitbahan lagi.Aku nggak mau kita sama sama termakan oleh harapan.Untuk saat ini jangan hubungin Re lagi.Semoga Gus Fahri mendapapat seseorang yang jauh lebih baik dari Re.Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."

Tut
Sambungan telah diputus sambungkan.Bagaimanapun aku tetap saja merasa bersalah karna secara tidak langsung aku telah menolak niat baik Gus Fahri.
Samapai sampai aku lupa akan hadis yang sering kali diucapkan umi.

Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Gus Fahri Pov

Pesan dari Reina benar benar menyakitkan bagiku.
Abah terus saja mendesakku.Untuk menerima perjodohannya.
Reina begitu arogan saat itu.Perlu kalian ketahui,seumur umurku aku tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.Disaat aku merasakan jatuh cinta,dengan tega Reina mematahkannya.
Dari beratus ratus barisan perempuan cantik,tapi kenapa hatiku terpatri oleh Reina yang wajahnya saja belum aku ketahui?
"Fahri,lusa kita harus ke jakarta buat khitbah anak sahabtnya abah."
"Iya."
"Kamu setuju nak?" sanggah umi
"Iya."
"Setuju tidaknya abah nggak perduli.Ini udah keputusan abah yang nggak bisa diganggu gugat!Lagian kamu pasti suka kok !"
"Kalau ini yang terbaik Fahri setuju."

Cinta yang mengecewakan adalah hubungan yang berlandasan paksaan.Dan diterapkan berdasarkanrasa kasihan.
  ~Fahri~

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang