weding day

89 3 0
                                    

Hari ini hari yang paling mendebarkan dalam sejarah hidupku. Pasalnya aku akan berubah status menjadi suami dari seseorang yang tak kukenal.
Dan mulai hari ini aku akan mulai mencintai istriku.
"Ayo nak berangkat,biar nggak menghambat waktu."
"Baik bah."
Aku,abah,umi,dan keluarga menuju kediaman istriku.
Aku begitu gugup,tanganku serasa kaku,lidah kukelu seperti orang bisu dan jantungku? Jangan tanyakan lagi sedari tadi sudah berdetak kencang ,seperti mau copot dari tempatnya.
Abah yang menyadari kegugupanku,mengajarkanku istigfar dan menarik nafas dalam dalam.
Umi sedari tadi matanya berkaca kaca katanya nggak kerasa aja,perasaan kemarin masih nungguin aku di tk dan saat ini harus menjadi pemimpin keluarga kecilku.
Sampai dikediaman istriku aku gugup dan merasa kalau aku pernah kerumah ini tapi kapan.
"Apa sudah siap nak?"
"Su..d..ah..bah."
"Yaudah sekarang ijab qabulnya mau dimulai."
Dan saat ini aku tengah berhadapan dengan ayah mertua dan pak penghulu juga para saksi.

"Saya nikah dan kawinkan kau dengan anak kandung saya Reina Tamara  Harun binti Reyhandika Rudianto Harun dengan mas kawin emas sebesar 42 gram dan seperangkat alat shalat dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Reina Tamara Harun binti Reyhandika Rudianto Harun dengan maskawin tersebut dibayar tunai."

"Sah?"
"SAH"

Setelah aku menandatagani surat nikah aku langsung kekamar istriku.

Tok tok tok tok tok

"Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam."

Deg

Dia Reina gadisku dan bodohnya aku kenapa aku nggak sadar kalau Reina istriku itu adalah Reina gadisku. Sepertinya dia juga terkejut.

"Gus Fahri?"
"Iya Reina."
"Jadi Gus Fahri suami aku?"
"I.Y.A."ucapku sambil mengkode untuk mengandeng tanganku menuju para tamu undangan

Dan gadiskupun malu malu meraih lengan kekarku meskipun sesaat kemudian ia kelepaskanny,ketika kami sampai di tangga semua pasang mata melihat kearah kami.
Dia menandatangani surat nikah dan melanjutkan untuk resepsi nanti malam.
Aku sungguh sungguh tak menyangka jika yang kupinang adalah gadisku reina.
Yang kutikung disepertiga malam-Nya.
Bulu mata lentik,kulit putih mulus,manik mata indah itu adalah milikku.
Walaupun aku belum melihat wajahnya karna tertutub niqob tapi rasanya aku sangat mengenalnya.
Gimanapun wajah reina aku tetap menerimanya,karna hatiku memilihnya bukan karna wajah ataupun hartanya melainkan karna hatinya.

Kulihat reina sedikit curi pandang padaku. Dan tanpa sengaja tatapan kami bertemu.
Mata itu seperti mata yang pernah menemuiku dialam mimpi.
Apakah itu reina?
Biarkan waktu yang menjawab dgn sendirinya.
Tiba saat acara resepsi kami,mc membacakan sebuah acara khusus untuk aku membacakan puisi untuk kekasih hatiku Reina.

" secarik puisi ini saya tulis untuk bidadari saya Reina."

Reina menatapku dengan intens dan kupikir dia juga tersenyum.

"Secarik kata tak mampu memdefinisikan rasa yang kini ada
Sebuah rasa yang menjelma tanpa aku bisa kendalikannya
Aku tak tau rasa apa yang telah merubah segalanya
Yang jelas dengan rasa ini aku bisa tau betapa cantik wajah dan hatimu bidadariku,reina

Atas izin allah,dan restu orang tuamu
Dengan ini aku ingin menjadikanmu bidadari dalam setiap pejalananku
Ibu dari anak anakku
Dan makmum dalam sholatku

Seberapa deras hujan membasahi bumi
Akan kalah dengan perjuanganku mengikatmu dalam janji suci
Aku tak berjanji selalu menjadi yang terbaik
Tapi aku berharap kamulah yang mengajarkanku untuk slalu menjadi yang terbaik
Memintamu pada orang tuamu
Adalah impianku sejak dulu
Membina keluarga denganmu adalah harapanku
Dan menjadikanmu bidadari surgaku adlah tujuanku
Annauhibukafillah kekasih halalku"

Ketika aku selesai membacakan puisi dengan diiringi musik aku menyanyikan lagu janji suci. Dan reinapun naik keatas panggung dengan membawa buket.
Seisi ruangan bertepuk tangan riuh sampai ada yang terbawa persaan,karna mereka semua tau bahwa aku dan reina langsung menikah memgunakan media ta'arufan bahkan kami saling tidak tau kalau kami menikah.

Penantianku tak sia sia,do'aku disepertiga malamnya menjadi nyata. Ya Allah seribu kata terimakasih tak bisa mewakilkan betapa besar nikmat yang kau berikan.

Saat musik berhenti reina juga membacakan puisi yang aku tal ketahui sebelumnya.

"Saya mempersembahkan puisi ini untuk umi abi,keluarga besar saya dan suami dan yang tak kalah penting adalah ms fahri kekasih halal saya

Re tidak tau dengan apa re menjelaskannya
Re berterimakasih pada allah yang telah memberikan re pasangan sebaik ms fahri
Terimakasih untuk abi umi dan keluarga lain yang telah mendidik re
Abi umi mulai hari ini dan selanjutnya re bukan tanggunggan abi umi lagi
Tapi percayalah re tetap sayang kalian
Terimakasih telah menjadi orang tua terbaik untuk re
Re ngga nyangka waktu secepat ini padahal kemarin baru main prosotan
Masih main ayunan tapi hari ini re naik di plaminan
Makasih juga untuk pria yang disamping saya
Belum melihat wajah saya tapi mau menikah i saya
Saya yakin ms fahri tulus dengan saya
Annauhibukafillah kekasih halalku"

Seisi ruangan berbanjir air mata.

"Aku tak butuh dia yang tampan juga kaya raya,yang kubutuhkan imam yang bisa mengantarkanku ke jannah-Nya."

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang