kiriman lagi

180 9 3
                                    

Setibaku dikampus mataku tertuju dibangku tempat dudukku,disana kudapati buket dan bunga seperti buket dan surat yang sering kuterima.

"Aku bukan wanita yang pandai mendefinisikan cinta.Aku juga bukan wanita yang pandai merangkai kata.Tapi aku adalah
wanita yang hanya bisa menyapamu lewat do'a disepertiga malam-Nya."

Selepas membaca surat cinta tersebut kulipat kertas itu lalu kumasukkan ke saku baju.

Saat istirahat tiba aku langsung bergegas menuju mushola kampus untuk sholat dhuha.Tanpa sengaja aku menabrak seseorang perempuan cantik dengan balutan jilbab syari yang membuay dirinya nampak angun.
Mataku terus memandang perempuan yang didepanku.

"Astagfirullah,sadar Ri dia bukan mahrommu" tegasku dalam hati sambil mengalihkan pandangan dari perempuan itu

"Maaf uhkti,saya tidak sengaja!" sambil mengulurkan tangan
"Oh tidak papa" jawabnya sambil berdiri tetapi menolak uluran tangan dariku.

Rasanya aku belum pernah semalu ini.

Reina pov
"Gus fahri aaaa..apakah aku bermimpi?dia menabrakku?rasanya aku ingin berteriak sekencang kencangnya."kataku sambil senyum senyum sendiri.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaa

"Ya Allah Re ada apa?hampir roboh rumah ini mendengar suaramu!" bentak umi sambik menghampiriku
"Umi tau nggak?"
"Ya nggak lah,kan kamu belum cerita!"
"Jadi cowok yang Re taksir,tadi nabrak Re trus dia ngulurin tangan ke Re trus Re tolak mi!"
"Gitu aja kok mau bikin rumah roboh!" sela umi sambil mengelus kepalaku
"Anak umi sekarang udah pintar,bisa bedain mana yang baik mana yang buruk.Umi akan ngasih kamu waktu 2 bulan buat kamu dekat dengan cowok itu.Kalau berhasil umi dan abi akan nikahin kalau tidak ,umi dan abi akan nikahin kamu dengan anaknya temen abi Re."
"Tapi..."
"Shutt,jangan bantah ini demi kebaikanmu." ujar umi sambil meletakkan telunjuknya didepan bibir ku.
"Apa yang dibilang umi kamu benar Re." kata abi dari balik pintu kamarku.
"Kapan abi ke rumah temen abi?" tanya umi kepada abi
"Minggu depan mi,katanya rumahnya didaerah bogor jadi dia minta abi datang kerumahnya."
"Apa teman abi tau maksud abi?"
"Udah mi tinggal bahas kelanjutannya,itupun kalau Re nggak berhasil deketin cowok yang ditaksir."
"Abi gitu banget do'anya !" kataku memelas
"Bukan do'a ,tapi hanya ucapan Re."
"Apa bedanya coba" ujarku sambil menyembunyikan tubuhku dibalik slimut.

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang