Hari ini aku harus memulai aktivitas harianku yaitu kuliah.Meskipun ada tujuan buruk terselip dalam hatiku.Dengan seketika kutepis ucap dalam batinku dengan istighfar.Pagi yang cerah,secerah senyum gadis berpipi merah,hehehe terkesan alay bukan?Setelah kurasa tidak ada yang ketinggalan aku langsung manasin mobil untuk bergegas kekampus.Beginilah keadaan ibu kota yang tak luput dengan kemancatan.Meski agak sebal akhirnya aku memutuskan untuk memutar surah surah pedek agar menghilangkan sedikit rasa jenuhku.Setiba ku dikampus mataku tak bisa dialihakan dari sebuah pandangan sang bidadari surga yaitu Reina.
"Assalamualaikum."ujarnya sambil berlalu
" waalaikumsalam,Reina besok saya akan datang kerumahmu bersama orangtuaku untuk memintamu."
"Umm.Gus Fahri mau ngadopsi aku buat jadi adeknya Gus Fahri ya?"
"Nggak jadi deh." kataku sambil berfikir untuk mengalihkan pembicaraan
"Ow yaudah Reina masuk duluan!"
"Ehh tunggu re!"
"Ada apa ?"
"Besok kita pergi ke acara pernikahan Claranya barengan aja ya?"
"Cuma kita?"
"Tidak ada Asha juga kok!"
"Insyaalah."•••••
Sepertinya aku harus mengecek keadaan jantungku ke sepesalis jantung deh!pasalnya seorang Gus fahri mengajakku ke acara pernikahan sahabatku.Walau sering berada didekat Gus Fahri tapi detak jantungku semakin gak karuan,sepertinya aku terkena virus mematikan yaitu jatuh cinta.
Kalai saja Gus Fahri tau perasaanku,pasti akhirnya nggak bakal serumit ini.Tapi bagiku image itu utama yakali harus aku yang mengungkapkan.
Kuselipkan keras pada buket mawar ku.
Dimana dikertas itu tertulis secarik harapanku.
"Meskipun natinya dizoom,bulan yang berlubang akan tetap memancarkan cahaya keindahan.Meskipun semakin jauh jarak antara aku dan kaka tapi rasa sayangku kian mendalam wujudkan sebuah keseriusan."
Setelah itu kuletakkan buket itu diatas kursinya Gus Fahri.Hmm mencintai dalam diam itu sungguh sangat membuatku kian jatuh kedalam lubang ketidak pastian.Mungkin ini nggak akan berjalan lama,karna abi sudah memaksaku untuk menikah dengan anak sahabatnya yang entah apakah aku kenal dengannya atau tidak•••••
"Gus Fahri apakabar?" tanyaku dihalte depan komleks
"Alhadulillah baik,kamu sendiri bagimana?"
"Alhamdulillah baik juga."
"Ulmiiii..." kata gadis kecil yang baru turun dari mobil yang akhirnya memeluk tubuhku ehh salah lebih tepatnya kakiku
"Hai apakabar?Assalamualaikum Asha."
"Alaitumalam ulmi.Ulmi ayo naik nanti ita telat lho!"
"Iya ayo sayang!"ujarku sambil
mengendong Asha
" ulmi kita didepan ya!"
"Emm ya nggak bisa dong sayang,umikan sama abi bukan mukhrim!"
"Caranya bial mulhrim gimana ?"
"Menikah sha." tegas Gus Fahri dengan senyum terbaiknya
"Yaudah buluan albi nikahin Ulmi."
Kata kata Asha begitu menusuk hatiku.
"Do'ain aja ya sayang!" tegas gus Fahri.Hening ya itulah kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suasana kami saat ini.Tak ada pembicaraan yang terjalin selama perjalanan.
Setiba di resepsi Clara dan Ka Faisal akupun masih mengendong Asha yang terlihat seperti anakku.Dan Gus Fahri berjalan beriringan denganku seperti kelurga kecil walau ada sedikit jarak diantara kami.Gus Fahri pov
Sudah pantas Reina menjadi seorang ibu,dilihat dari caranya memgendong Asha saja disudah terkesan seperti seorang ibu.Hmm benar benar calon idaman.
"Hai..Reina!"
Kamipun langsung menengok kebelakang
"Eh Ms Aldi." ujar reina sambil tersenyum kearahnya
Dan mataku langsung melotot kala Aldi mengelus pipi Reina yang tertutup cadar.
"Ih kebiasaan deh!"Ujar reina menepis tangan Aldi
Kurasa hatiku sedang berapi api saat ini.Duh ni orang siapamya Reina ya?pacar atau tunangan?
" em ini anak lo Re?"
"Iya.Udah berapa taun menikah?"
"Siapa?" tanya Reina bingung
"Kamu dan mas ini!" ujarnya sambil menunjukku
"Kami belum menikah!"
"Jadi kalian kecelakaan?"
"Maksudnya hamil di luar nikah?" tanyaku
"Ya."
"Ah..kamu bisa aja mas ,tidak ini anak dari kakanya Gus Fahri yang udah aku anggap kaya anakku sendiri.O iya kenalin,Gus Fahri ini Aldi.Dan Aldi ini Gus Fahri."
"Fahri."
"Aldi."
Sebenarnya aku cemburu tapi gimana pagi ya. Aku udah terlanjur disini mau pergi nggak enak.
"Nggak usah cemburu,Reina itu sepupu saya anak dari adenya mama."ujarnya seperti bisa membaca pikiranku
" eh tidak kok"
"Yaelah,nggak usah bohong.Kita itu laki laki bro jadi gue ngerti perasaa lo dari cara lo lihat Reina.So kalau lo suka lo harus jagain dia,dia nggak suk pacaran jadi langsung lamar aja!"
"Em...iya."
"Ih mas Aldi apaan sih!"Ternyata dia saudaranya udah terlanjur cemburu pakai dia tau pikiranku jadi malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen FictionSebuah kisah yang meceritakan tentang seorang gadis yang memiliki hobi mengirim surat dan bunga kepada sesosok pria yang diam diam selau ia sapa melalui do'a disetiap sujudnya.Surat dan bunga yang diberi oleh sang gadis,menjadi misteri sendiri bagi...