Surat Cinta

91 2 0
                                    

Kota ramai padat dengan penduduk dan kendaraan.Polusi yang merajalela,disinilah aku berada.
Bersama abah dan umi dengan tujuan hendak melamar pujaan hati yang tak pernah kutemui apalagi kucintai.
Sedih sih tapi bagaimana lagi yang namanya cinta nggak bisa dipaksakan.
Tepat adzan subuh kami tiba dikediamanku.
Huft,segar udara pagi menusuk kulit lembutku.
Segera aku melangkah pergi masjid bersama abah.Sementara umi,sholat sendiri dirumah.
Suasana masjid di sini sangat ramau pantas saja jika aku rindu.Terlebih lagi kalau ramadhan,mulai dari subuh sampai subuh lagi nggak ada sepi sepinya.
Anak anak disekitarku pada rajin.Malah diantara mereka ada yang tidur dimasjid dan pulang setelah mentari terbit.
Pernah suatu ketika saat magrib tiba,waktu itu aku masih ngekos di kompleks sebelah,karna di kos kosanku hanya ada dua masjid satu masjid di utara taman kota,yang jaraknya cukup jauh.Dan yang kedua adalah masjid ini,aku bertanya pada Raid anak tampan yang memiliki kulit putih,hidung mancung,tubuh tinggi,bibir merah,dan bulu mata lentik,kenapa suka sekali bermain dimasjid?jawabnya adalah karna dengan dimasjid waktu puasa itu nggak kerasa.Dan dimasjid dia merasa nyaman dan tentram.Benar benar terlalu sempurna untuk anak  seusianya.

Seusai sholat aku mencari keberadaan abah.Namun,moodku secara langsung menurun derastis.Coba tebak kenapa?
Yah abah pulang duluan.
"Kak ini untuk kaka!" ujar Raid sambil memberikan buket bunga dan kertas yang kukira itu surat
"Dari siapa Id?"
"Itu..." tunjuknya lantas ku ikuti arah yang ditunjuk
"Mana?"
"Em tadi ada disana!"
"Yaudah makasih.Kaka pulang dulu ya Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."

Aku terus berjalan menuju rumah.Dan menyebalkam saat didepan komplek banyak ibu ibu yang sedang berbelanja sayur melihatku.Bahkan tak sedikit dari mereka membicarakanku. Seperti ganteng ganteng tapi kok nggak punya istri ya.Hanya ku tanggapi dengan senyum.

Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan, dia bersabar. (HR.Ahmad)

Umi menyambutku didepan pintu bersama abah.Lantas mereka mengajakku untuk sarapan.Seusai sarapan aku naik ke laintai atas untuk masuk kamar.
Mebuka surat itu ya itu sudah pasti.Siapa ya kira kira gadis yang memberiku buket dan surat cinta semacam ini?
Pasti udah banyak uangnya yang terpakai untuk membeli bunga dan keryas semacam ini.
Sebenarnya apa yang membuat dia suka padaku ya?Tampan biasa aja,kaya juga enggak.
Hmm sepertinya dia perempuan baik baik.

"Seperti Fajar,kau selalu nampak berbinar, yang mengajarkanku bahwa belajar mengikhlaskan itu jauh lebih baik daripada mengejar harapan yang semakin hari semakin pudar"

Surat cinta macam apan ini?bukan romantis malah terkesan nyindir.
Tapi kok dia kaya tau posisi aku saat ini ya?apa dia didekatku?kalau ia dia siapa?kenapa terus menerorku?

Pakai acara jadi pengangum rahasia ala ala remaja labil.
Yang membuatku bingung kenapa aku pernah membaca kata kata ini ya!Tapi dimana?

Wallahualam memang.

"Kau bunga aku kupu kupu.Saling berdekatan namun tak dapat bersatu."
  ~Fahri~

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang