Kena Tampar

119 5 0
                                    

Setibaku diJakarta,aku merasa senang sekali.Keluarga Gus Fahri sangat senang padaku.Meskipun Gus Fahri nggak tau kalau aku adalah dalang dibalik pengagum rahasia yang menghantuinya bertahun tahun.Ya itulah yang bisa aku lakukan untuk menutupi identitasku yang sebenarnya.
Ketika waktu telah menunjukkan pukul tiga dini hari,aku langsung bangun untuk menyapa Sang pencipta.

"Ya Allah,hamba tau tak seharusnya hamba meragukan takdir darimu.Secara tidak langsung hamba mengagumi seseorang yang bukan hak hamba.Tapi hamba mohon padamu yaAllah berilah kebahagiaan selalu kepada ka Fahri ,meskipun kebahagiaannya harus membuat luka hati hamba.." aduku pada sang pencipta

•••••


Setelah mengambil air wudhu aku langsung menunaikan rutinitasku semenjak remaja yaitu menyapa sang khalik.
"Ya allah,Hamba telah menemuka gadis yang hamba sebut dalam do'a Reina namanya.Jadikanlah dia jodoh hamba.Hamba berjanji,ketika Reina menjadi jodoh hamba,hamba akan membahagiakannya dan menuntunnya ke Surga."

Setelah sholat tahajud,aku langsung membaca al-qur'an sambil menunggu waktu subuh.

Ketika matahari mulai terbit,akupun mandi kemudian berangkat kuliah.
Sesampai dikampus Faisal langsung mengajakku kesuatu tempat sambil menarik tanganku.
"Mau kemana sih sal?" tanyaku sambil berusaha melepaskan tangannya
"Udah jangan banyak omong,ini penting menyangkut hidup kamu Ri!"
Tiba tiba kami berhenti di depan toilet putri.
"Ada apa,kok berhenti?"kataku meminta penjelasan
" Hustt...diam"bentak faisal padaku
"Kita perhatiin dari sini" sambungnya sambil menatap lurus kearah 3 perempuan
Sepertinya aku kenal dengan gadis yang memakai cadar itu ,ya itu reina,disebelahnya Clara tunangan Faisal dan yang didepan Reina adalah gadis yang sangat familiar bagiku,Stefani. Gadis yang selalu mengejar diriku.

"Heh lo jangan deketin ka Fahri,dia itu calon suamiku!" bentaknya sambil menunjuk mukaku
"

Maaf,aku sama ka Fahri ga ada hubungan apa apa fan!" jawabku sambil menuduk
"Gak ada apa apa gimana,orang ka Fahri aja lihatin kamu kaya lihatin bidadari,iya kalau bidadarinya cantik!orang bidadarinya aja kampugan kaya gini!" cemoohnya
"Itu mulut apa kaleng rombeng sih mbak?kalau ka Fahri suka sama Reina itu berarti ka Fahri itu matanya nggak minus.Bisa bedain mana bidadari mana cabe pasar kelas kakap!" bela Clara disampingku
"Udah lo diam aja,gue nggak ada urusan sama lo!"
"Ya nggak gitu juga dong mbak!wajar saya belain sahabat saya,situ ngehina sahabat saya katanya kampungan!apa mbak nggak nyadar penampilan sahabat saya itu sangatlah bagus dia bisa menutup rapat auratnya untuk suaminya kelak,dari pada pakain mbak yang kurang kain!lain kali kalau mau jahitin baju dilebih mbak kainnya ntar robek lho!"
"Bisa diam?" betak orang itu
"Dan lo perempuan kampungan,jangan sampai bermimpi jadi istrinya ka Fahri,karna kamu nggak pantes!"katanya lagi
" kalau udah jodoh gimana Fan?
"Sok alim lo!"
"Itu mulut pernah disekolahin nggak sih mbak?kok asal nyeplos aja?jangan jangan ibu mbak dulu nyidam cabe rawit ya?omonganya pedes banget dan mbaknya kok murahan baget kaya obralan sampai ngejar cowo!apa nggak laku?hah kasihan deh!"
"Jangan gitu Ra,kalau kamu katain orang sampai segitunya,trus apa bedanya kamu sama dia?ingat harga dirimu terletak pada lisanmu.Dan kamu Fani,do'akan saya alim beneran." tegasku
"Bacod lo!" bentaknya sambil berusaha menjambak rambutku yang tertutup cadar
Tiba tiba ada yang datang menghampiri kami.
"Fani apa yang kamu lakukan pada Reina?"
"Tidak ka Fahri,dia dan temanya mau mengroyokku!" elaknya
"Jangan bohong kamu,aku dan Fahri tau semuanya.Jelas jelas kamu yang berusaha menjambak Reina.Pakai nyalahin Clara calon istri saya pula!" pinta Faisal
"Belain Reina aja ka!belain!ka fahri dari dulu emang nggak bisa nerima cinta aku!Aku sayang banget sama ka fahri tapi apa nyatanya?ka Fahri malah belain gadis kampungan yang munafik ini!"
"Cukup Fani.." tegasnya dengan meninggikan suara
"Ka Fahri bentak aku?"

Plak
Sebuah tamparan hampir mendarat diwajahku.Tapi tidak jadi karena Reina mengeserku hingga akhirnya Reina terkena tamparan Fani.Karna kesal fanipun meninggalkan kami.
"Kamu nggak papa ?" tanyaku pada Reina
"Tidak.Maaf saya harus pergi!" ucapnya sambil berlalu
"Trimakasih udah menyelamatkanku dari tamparab Fani,dan kamu harus terkenai tamparan Fani."
"Iya,assalamualaikum" ujarnya melanjutkan langkahnya
"Waalaikumsalam " jawabku

Hati reina benar benar selembut sutra.Pertama dia nggak marah ketika dicaci dan dihina Fani,kedua dia bisa bersikap dewasa saat menghadapi sahabatnya yang kadang kurang bisa menjaga lisannya,ketiga dia tidak marah saat Asha memanggilnya dengan sebutan umi.Benar benar calon istri idaman.Alangkah bahagianya seseorang yang kelak menjadi suaminya.Mendapat makmum sholehah yang bisa ia tuntun ke surgan-Nya.

"Didunia ini tidak ada yang namanya perempuan murahan,semua perempua sama.  nafsulah yang  telah menguasai hatinya,sehingga  tanpa sadar ia telah menjatuhan harga dirinya diluar keegoisan yang telah membekukan hati nuraninya."
  ~Reina~

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang