Sudah sekitar 2 minggu ini hubunganku dan Dimas bisa dibilang sangat dekat. Meskipun hanya lewat chat dan belum ada kepastian darinya, tidak sedikit anak kelas yang mengetahui hal itu.
Ya seperti biasa hari ini aku datang ke sekolah pagi-pagi. Mengobrol dengan Helium, kemudian duduk rapi karena pelajaran akan segera dimulai.
"Assalamualaikum anak-anak," sapa Bu Sari, wali kelas VIII A.
Tapi yang kuherankan, mengapa yang masuk kelas wali kelasku? Bukankah ini bukan pelajaran beliau?
Pertanyaanku terjawab sudah ketika seorang wanita berseragam putih biru masuk ke dalam kelas. Satu kelas ricuh ketika gadis blasteran arab itu tersenyum.
Dan aku sedikit melirik ke arah Dimas. Ternyata ia masih sibuk dengan buku matematikanya. Untunglah.
Sejenak, Bu Sari membenarkan letak kaca matanya. "Hari ini, ada murid baru pindahan dari Kudus. Vin, perkenalkan diri kamu!"
Gadis itu menatap intens satu persatu dari kita. Dan yang aku tidak suka, ia menatap Dimas beda dari yang lain.
"Perkenalkan, nama gu-- Eh, nama saya Jovina Larasati. Panggil Vina aja. Tapi kalo mau panggil sayang juga boleh."
Sudah pasti satu kelas ricuh mendengar perkenalan dari gadis yang ternyata bernama Vina itu.
Di dalam hati sesungguhnya aku bersyukur karena ternyata si Vina ini centil. Bukan apa-apa, Dimas kan tidak suka wanita yang centil. Hehe.
"Kalau begitu, sekarang kamu duduk di sebelah Icha." titah Bu Sari yang langsung dilaksanakan oleh Vina.
Meja Icha berada tepat di depan meja Dimas. Sementara aku dua meja di belakangnya.
Baru saja Vina duduk ditempatnya, aku sudah ingin menjambak rambut ia. Aku sangat kesal dan cemburu padanya.
Dengan kurang ajar nya, Vina memutar tubuh ke meja Dimas. Lalu menyapanya, "Hai cowok."
Dan yang membuat aku lebih kesal adalah,
"Hai cantik." jawab Dimas pada gadis itu.*****
Saat ini, ingin rasanya aku pergi menenggelamkan diri di rawa-rawa daripada harus makan satu meja dengan calon pelakor ini.
Kenapa juga teman-teman Helium dan Gumshooter mengajak ia kemari?!
"Lia, kenapa makanan lu kaga dimakan?"
Nah kan, baru saja aku menyumpah-serapahinya dalam hati, Vina sudah bertanya padaku.
Ngomong-ngomong, Vina ini gaya bicaranya sedikit kasar. Ya, sebelas duabelaslah dengan Ara. Mungkin karena mereka punya darah Betawi. Mereka sama-sama memakai lu-gua. Bedanya, kalau Ara menggemaskan. Kalau Vina menyebalkan.
"Eh, malah bengong." ujar Vina lagi padaku. Kali ini dengan sedikit senggolan di pundakku.
Aku membelakkan mataku menatapnya kesal, "Ga selera." jawabku ketus.
Sana memicingkan matanya ke arahku. Tentu saja hal itu membuatku takut. Sana kan bisa membaca bahasa mata.
"Kamu lagi ada masalah li?" tanya Sana padaku.
Sudah kuduga ia pasti menanyakan hal itu. Aku tidak melontarkan sepatah katapun untuk menjawabnya. Aku hanya menggeleng pelan.
Setelahnya, suasana kembali riang. Semua tertawa mendengar celotehan Vina yang memang humoris. Eh tunggu, kecuali aku pastinya.
Aku hanya tertawa jika yang berulah bukan Vina. Titik.
Tapi sedari tadi yang menguasai pembicaraan memang dia. Bagaimana coba?"Eh, lu pada lucu ya." Vina kembali membuka suara.
"Iyalah, kan yang ga lucu cuma kamu!" batinku dalam hati menjawab ujaran Vina yang tidak penting.
Kali ini, Lita yang menanggapi gadis blasteran arab itu. "Ha? Lucu gimana?"
Entah mengapa Vina tertawa dan entah mengapa juga yang lain ikut tertawa. Bukan apa-apa, aku kan jadi ikut ingin tertawa. Ah tidak boleh, gengsi.
"Lucu aja gitu. Masa ngomong ke temen pake aku-kamu. Romantis banget." ujar Vina melanjutkan kalimatnya yang tadi. Ia tertawa membuat yang lain lagi-lagi tertawa.
Ara menyenggol bahu Vina yang berada di sebelahnya, "Kecuali gua ya." bantahnya lalu ikut tertawa.
Ini kenapa selera humor sahabatku menjadi rendah semua? Apanya yang lucu?
"Ya iyalah pake aku-kamu. Masa mau pake mimi-pipi." batinku lagi.
Hari ini benar-benar menyebalkan.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About LDR
Historia Corta"Aku pikir aku tahu segalanya tentang kamu. Tapi ternyata aku salah. Perasaan kamu ke aku aja aku ga tau." - Anastasya Ayu Berliana "Jangan minta aku buat mencintai kamu, karena memang sudah. Dan jangan minta aku buat milikin kamu, karena ga mudah."...