Jimin itu super perhatian.
Jimin
Hyung di studio? Aku kesana oke?Yoongi hanya menghela nafas, di balas tidak usah pun kekasihnya itu akan tetap kesini.
Tidak lama terdengar suara seseorang memasukan pin. Itu pasti Jimin.
Jimin menyembulkan kepalanya dari pintu "Hyung, aku masuk"
Jimin melihat hyung kesayangan nya itu sibuk dengan alat dimeja nya, selalu begitu memang. Lupa dengan dunia sekitar kalau sudah masuk dunia nya sendiri.
Jimin duduk disofa, menaruh plastik berisi makan malam disamping nya.
Menghela nafas "Hyung, istirahat sebentar sini. Makan malam dulu"
Tidak ada jawaban, padahal jelas mendengar Jimin bicara.
Selalu begini.
Jimin memegang kursi Yoongi, lalu memutar nya untuk menghadap dirinya.
"Dengar kan aku tadi bilang apa?"
Hanya anggukan yang diperoleh Jimin. Oh Yoongi bukan nya tidak mau bicara dengan Jimin, dia hanya sangat lelah. Tapi deadline sudah dekat, dia harus segera menyelesaikan lagu ini.
"Istirahat. Sebentar saja. Makan malam dulu. Baru lanjut lagi"
"Tapi ini harus cepat selesai Jimin"
"Aku tahu, tapi mereka pasti mengerti kalau kau juga butuh istirahat dan makan hyung"
Yoongi mana bisa membantah, kalau dibantah lagi Jimin pasti akan lebih memaksa.
"Baiklah.."
Jimin tersenyum, tumben sekali si manis tidak banyak membantah. "Oke, kemari hyung."
"Tapi, aku mau istirahat dulu saja, makannya nanti saja. Ya?"
Yoongi sedang merengek? Wah
"Hm, yasudah. Sini mau duduk disofa atau pahanya Park Jimin?"
Sialan memang bocah ini.
Yoongi mendengus dasar modus. Tapi....
Yoongi berdiri dan naik kepangkuan Jimin. Waw jackpot. Kekasih nya ini sedang kesurupan atau apa?
"Wow, hyung tumben sekali"
"Jangan banyak bicara atau aku turun"
"Jangan! Oke aku diam. 20 menit cukup? Kau harus tetap makan hyung"
Yoongi kembali hanya menggumam, menyamankan posisinya dipangkuan Jimin. Bersandar dibahu pemuda itu, tangan nya melingkari leher Jimin.
Jimin tersenyum, memeluk erat pria mungil nya. Sesekali mendaratkan kecupan.
"Berhenti Jimin, kau bilang aku harus istirahat"
Jimin terkekeh "Aku rindu tahu, kau berhari-hari tidak keluar dari studio. Bawa baju ganti tidak? Jangan-jangan tidak mandi ya?"
Yoongi memukul bahu Jimin dengan sekuat tenaga "Sembarangan!"
"Ampun hyung, kan aku hanya— aduh! iya sayang jangan pukul wajahku"
"Ish, makanya diam"
"Oke, maaf aku diam sekarang"
Yoongi diam, menatap Jimin. Mendekatkan wajah nya lalu mengecup bibir Jimin.
"Terima kasih Jimin, untuk semuanya" Lalu kembali bersandar dibahu Jimin, menyembunyikan wajah merah nya.
Jimin? Masih diam tidak berkedip. Sumpah ini Yoongi hyung bukan sih?
end.
KAMU SEDANG MEMBACA
stories [m.y]
FanfictionTentang Yoongi dan kisahnya bersama Park Jimin. [kumpulan oneshoot-twoshoot]