enjoy♡Baik, kita perhatikan sebentar seorang Park Jimin. Tangan kiri nya sedang menggendong Jiyoon, sedangkan tangan kanan membawa plastik berisi cheesecake untuk Papa Jiyoon. Kerepotan, tapi Jimin bisa apa kalau Jiyoon manja nya sedang kambuh.
Akhirnya mereka sampai didepan pintu apartment Yoongi, lumayan berjalan dari basement sambil menggendong Jiyoon.
"Baiklah, sekarang apa Jiyoon bisa menolong Jiminie?"
Jiyoon mengangguk. "Masukan password nya sayang, tahu kan berapa?"
"Tentu saja! Tanggal ulang tahun Jiyoon kan."
Bocah manis itu pun memasukan beberapa digit angka, tanggal lahir nya.
Saat pintu terbuka, Jiyoon langsung turun dari gendongan Jimin lalu melepas sepatu nya dan menaruh nya di rak sepatu. Jimin pun mengikuti apa yang dilakukan Jiyoon.
Sedikit heran, sepatu siapa yang ada disamping sepatu Yoongi."Papaaaaa Jiyoon pula— huh? Didiiiiiii!"
"Halo, manis."
Oh, terjawab sudah sepatu siapa yang Jimin lihat tadi. Kim Namjoon, ayah dari Kim Jiyoon. Mantan suami kekasih nya.
"Habis jalan-jalan dengan Jiminie?"
"Hu-um! Didi kenapa tidak telepon kalau sedang berkunjung?"
"Kejutan sayang, hari ini Didi mau menjemput Jiyoon. Lupa?"
"Papa tidak bilang kalau Didi akan menjemput?"
Yoongi melirik pasangan anak dan ayah itu. "Papa sudah bilang kemarin, Jiyoon saja yang tidak mendengarkan."
Jiyoon merengut." Papa tidak bilang kok!"
"Papa bil—"
"Sudah, memang papa itu pelupa ya Jie"
"Iya papa pelupa." Jiyoon tersenyum senang, Didi membela nya.
"Ehem, maaf mengganggu. Hyung tadi aku dan Jiyoon mampir toko kue dan membelikan mu cheesecake." Jimin memberikan plastik berisi kotak kue tersebut kepada Yoongi.
Yoongi terkejut, sempat lupa kalau ada Jimin bersama mereka. "O-oh, terima kasih Jim. Terima kasih Jiyoonie sayang."
"Aku akan buatkan minuman untuk kita, Jiyoon ganti baju sekarang ya."
Jiyoon menuruti perintah Papa nya, ia segera turun dari pangkuan Namjoon.
Tersisa Jimin dan Namjoon diruang tamu tersebut. Kalau kalian pikir mereka akan canggung, itu salah besar.
"Maaf Jim, karena tadi aku dapat panggilan mendadak dari PD-nim jadinya tidak bisa menjemput Jiyoon dan malah merepotkan mu."
"Tidak apa-apa hyung, tadi saat Yoongi hyung menelepon kebetulan semua pekerjaanku sudah selesai." Jimin tersenyum membalas perkataan Namjoon.
"Syukurlah, sekali lagi terima kasih Jim."
"Iya hyung, sama-sama."
Yoongi datang dari dapur, membawa nampan berisi minuman untuk mereka bertiga.
Namjoon mengernyit. "Hyung, aku tidak minum teh. Kau lupa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
stories [m.y]
FanfictionTentang Yoongi dan kisahnya bersama Park Jimin. [kumpulan oneshoot-twoshoot]