12; L.o.v.e

2.1K 209 16
                                    


Warning; Mpreg!


enjoy





"Yoon, aku berangkat. Kalau butuh sesuatu telpon aku, okey?"

"Iya Jim, hati-hati dijalan."

Jimin tersenyum, mengecup lembut kening Yoongi.

"Jangan lakukan pekerjaan berat, mengerti?"

Yoongi mengangguk paham, "Iyaaaa."

Jimin memasuki mobil nya, sekali lagi menatap pasangan hidup nya itu sebelum akhirnya berangkat.

"Cuma berangkat kekantor, pamitnya seperti mau ke belahan negara lain." Yoongi tersenyum, mengelus perut buncit nya.

"Papa pasti khawatir pada baby kan, bukan pada mama."



•••



Yoongi dan Jimin dijodohkan, tidak tahu apa alasan orang tua mereka memutuskan untuk mempersatukan mereka dalam ikatan pernikahan. Yang Yoongi tahu, dia hanya harus menuruti apapun keinginan kedua orang tua nya, ia sangat menyayangi kedua nya. Begitu pula dengan Jimin, tidak ada alasan untuk menolak.

Satu tahun usia pernikahan mereka, semua dijalani dengan baik. Mereka hidup bersama, mencoba mengenal satu sama lain. Jimin memberikan Yoongi kehidupan pernikahan selayak nya pasangan-pasangan diluar sana. Apapun untuk Yoongi.

Saat ini, Yoongi tengah mengandung penerus darah pria bermarga Park tersebut. Jimin bahagia tentu saja, dia jadi lebih cerewet daripada sebelum nya. Menjaga Yoongi dengan baik, selalu menemani Yoongi jika sedang jadwal periksa ke dokter kandungan. Jimin lakukan semua nya, selayak nya kewajiban suami diluar sana.

Walaupun hingga detik ini, tidak pernah ada kata cinta dari Jimin untuk Yoongi.


•••


Yoongi jatuh cinta, tepat 4 bulan setelah pernikahan mereka. Siapa yang tidak akan jatuh hati dengan semua sifat dan perlakuan Jimin.

Yoongi tahu, Jimin melakukan semua itu karena memang itu lah hal yang dilakukan seorang suami. Tapi apakah dari sekian banyak perlakuan manis Jimin untuk nya, tidak ada satupun yang didasari oleh rasa sayang dari pria Busan tersebut?

"Haaah, aku bosan. Papa lama sekali pulang nya baby." Sedari tadi Yoongi hanya mengajak ngobrol bayi diperutnya. Sudah pukul 8, harus nya Jimin sudah pulang.

Tidak lama terdengar suara mobil memasuki halaman rumah. "Baby, papa sudah datang!"

Yoongi langsung berdiri untuk membukakan pintu.

"Hai, semangat sekali Yoon." Jimin tersenyum, melihat Yoongi dengan semangat membuka pintu padahal dirinya baru keluar dari mobil.

"Semangka ku?"

"Ada sayang, ini semangka mu." Jimin memberikan plastik berisi buah semangka kepada Yoongi.

"Bisa membawa nya?"

Yoongi mendengus, "Baby saja aku bawa kemana-mana Jim."

Jimin tertawa, "Tinggal saja dulu baby nya, kalau lelah."

"Mana bisa!"

Jimin semakin terbahak, hilang semua penat yang dia rasakan dikantor tadi. Ketika sampai dirumah, Yoongi memang selalu bisa membuat Jimin merasa rileks.

"Ayo masuk, aku sudah siapkan air hangat. Jadi kau mandi, dan aku akan memotong semangka ini didapur."

Yoongi langsung masuk kedalam rumah tanpa menunggu jawaban dari Jimin. Jimin tersenyum, "Kapan aku berani untuk bilang, kalau aku sangat menyayangi mu Yoon?"


stories [m.y]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang