sequel; calon ayah.enjoy♡
"Ah sialan!"
Park Jimin berlari menyusuri lorong rumah sakit, kemeja nya kusut, rambut nya berantakan. Jimin panik, ibu Yoongi menelepon mengatakan Yoongi mau melahirkan. Lebih cepat dari yang diperkirakan, Jimin khawatir takut ada apa-apa dengan Yoongi dan bayi mereka.
"Ibu!"
Ibu Yoongi menoleh, terkekeh menatap menantu nya yang berlari seperti orang kesetanan.
"Kenapa berlari hm? Lihat penampilanmu kacau sekali."
"Yoongi bagaimana?"
Pertanyaan dijawab pertanyaan lainnya,
"Sedang berjuang didalam." Ibu Yoongi tersenyum, menyeka keringat di dahi Jimin.
"Yoongi akan baik-baik saja kan bu?" Wajah Jimin pucat, benar-benar khawatir.
"Hei, jangan panik begitu. Yoongi akan baik-baik saja, begitu juga bayi kalian."
"Ini lebih cepat satu minggu, bagaimana aku tidak khawatir. Aku juga jadi tidak bisa menemani Yoongi didalam,"
Jimin menunduk, matanya mendadak panas. Ingin menangis rasanya, membayangkan Yoongi berjuang sendirian didalam.
"Aku sudah janji padanya bu, akan menemani."
Kepala Jimin dielus halus, "Tidak apa-apa Jim, ini memang biasa terjadi. Yoongi pasti akan mengerti."
Ibu Yoongi masih berusaha menenangkan Jimin, "Tadi Yoongi bilang sesuatu pada ibu,"
Jimin mendongak, menatap ibu mertua nya. "Sesuatu?"
"Katanya, tolong Jimin ditenangkan ya bu. Pasti nanti menangis."
Jimin terkekeh, air matanya jatuh. "Ah istriku benar-benar."
Ibu Yoongi ikut tertawa, "Nah begitu, jangan menangis. Calon ayah menangis? Yang benar saja."
Pundak Jimin ditepuk, "Kau tunggu disini, ibu akan belikan minuman. Sekalian menghubungi Ayah dan Ibumu."
Jimin mengangguk, "Iya bu."
•••
Jimin berdiri dari kursi nya, saat mendengar suara tangis bayi. Bayi-nya kah?
Tidak lama dokter keluar dari ruang operasi,"Dokter Shin."
"Oh, Tuan Park. Selamat bayi anda laki-laki, sangat sehat dan manis seperti ibu nya." Dokter Shin tersenyum.
"B-benar kah." Mata Jimin kembali berkaca-kaca, bayi mereka; anaknya dengan Yoongi sudah lahir kedunia.
Dokter Shin terkekeh, "Kau bisa memastikan nya sendiri nanti, bayi mu akan dipindahkan bersama dengan Tuan Yoongi nanti."
Jimin membungkuk beberapa kali, "Terima kasih dokter Shin, terima kasih."
"Sama-sama Tuan Park, kalau begitu saya permisi."
Tepukan halus dipundak, dokter Shin berlalu dari hadapan Jimin.
•••
Cklek
Jimin memasuki ruang rawat Yoongi, Yoongi disana berbaring menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
stories [m.y]
FanfictionTentang Yoongi dan kisahnya bersama Park Jimin. [kumpulan oneshoot-twoshoot]