Don't forget to vomments guys:))
Typo banyak.------------------------------------------
Rhea's POV
Sebulan kemudian....
Sudah sebulan lebih aku menumpang dirumah salah satu temanku.
Jujur, aku tak ingin merepotkannya. Namun keadaanku yang bahkan tak mempunyai pekerjaan seperti ini membuatku mau tak mau tinggal bersamanya sementara waktu.
Dia tak keberatan, tapi tetap saja aku merasa tak enak padanya.Allezui Franklin.
Teman lamaku saat Junior High School. Tak kusangka sekarang ia menjadi seorang gadis yang sukses. Diumurnya yang baru menginjak 19 tahun, bahkan ia pun sudah bisa membeli rumah sendiri.Beruntung aku bertemu dengannya sebulan yang lalu, kalau tidak... Entahlah. Mungkin aku sudah jadi gelandangan sekarang.
"Rhea, aku berangkat dulu ya." pamit Alle yang sedang memperbaiki tatanan rambutnya.
"Iya, Zui." Alle memutar bola matanya saat mendengar balasan dariku, sedangkan aku hanya terkekeh kecil melihat ekspresi kesalnya padaku.
Alle memang tak menyukai panggilan 'Zui' yang dari dulu kugunakan untuk memanggilnya, ia bilang bahwa nama itu terdengar sangat aneh untuk mewakilkan seorang gadis berwajah western sepertinya.
"Jangan panggil aku dengan nama itu, Walmer." ujar Alle berusaha menunjukkan wajah sangarnya, walau sebenarnya gadis itu sangat sulit untuk marah kepada orang lain.
Alhasil, ia malah akan tertawa setelahnya."Baiklah-baiklah, hati-hati dijalan, Franklin."
"Tentu saja. Ahh, iya! Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa langsung menghubungiku. Semua nomor telpon ada di buku telpon. Disana juga ada nomor telpon pengantar pizza, kantor polisi, rumah sakit, dan pemadam kebakaran. Oh, wait! Apa tadi aku bilang 'pemadam kebakaran'?" tanya Alle seraya menunjukkan wajah konyolnya padaku. Aku hanya mengangguk pelan menanggapi celotehannya.
"Ugh-- yeah, lupakan. Kuharap kau tak akan membakar rumahku." Alle tertawa cukup keras setelah berucap demikian, sedangkan aku hanya menunjukkan senyum kikukku.
Alle tetaplah Alle, dari dulu ia sangat Garing."Okay, aku berangkat sekarang, Rhea. Jaga dirimu." aku mengacungkan kedua jempolku, lalu detik selanjutnya Alle menghilang dibalik pintu.
Aku berdiam diri sesaat sambil terus menatap kearah pintu depan seperti orang idiot. Aku harus secepatnya mencari pekerjaan. Aku tak ingin terus-menerus membebankan Alle.
Okay, but... Now what??
-------------------------------------
"Mulai minggu depan, aku akan di pindahtugaskan ke London. Bos tempatku bekerja saat ini mengatakan bahwa salah satu cabang perusahaannya yang berada disana membutuhkan satu orang dibagian Team Marketing. Jadi, ia memilihku."
Aku menunduk sedih setelah mendengarkan penjelasan Alle mengenai pemindahan tempatnya bertugas. Itu berarti Alle akan pindah dari rumah ini, dan akupun juga harus pergi mencari tempat tinggal lain. Karena bagaimanapun aku tak ingin kembali menjadi beban untuknya.
"Hey, Rhea. Kenapa kau sedih? Tenanglah. Dengan aku pindah tempat bekerja, bukan berarti aku akan memintamu pergi. Kau tetap akan ikut bersamaku. Kau tahu sendiri kan? Tinggal sendirian itu sangat membosankan, apalagi aku akan pindah ke kota lain yang bahkan belum pernah kudatangi sama sekali. Aku membutuhkanmu, Rhea. Aku ingin kau ikut pindah bersamaku ke London." aku mendongakkan kepalaku menatap Alle. Oh, dia terlihat seperti seorang malaikat jika dilihat dari bawah sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRIPPER√ [H.S] [B.P]
Random[COMPLETED] © Copyright by Staywithstyles , March 2019. BIG WARNING! MATURE CONTENT 18+. DILARANG KERAS MENIRU ATAU MENJIPLAK CERITA INI. BAIK BANYAK MAUPUN SEDIKIT. KARENA BUATNYA SUSAH:) INI HANYA CERITA FIKSI, JANGAN BAPER. BILA ADA KESAMAAN NAMA...