STRIPPER√ [H.S] [B.P]

Chapter 46

DON'T FORGET TO LEAVE VOMMENTS:))

-------------------------------------
When will i see you again?
You left with no goodbye
Not a single word was said
No final kiss to seal any sins
I have no idea of the state we were in

I know i have a fickle heart and a bitterness
And wandering eye, and heaviness in my head

But don't you remember
Don't you remember
The reason you love me before?
Baby, please remember me once more

Adelle - Don't You Remember

Author's POV

"Selamat atas pelantikanmu, Nak."

Harry tersenyum ketika Reina dan Steven memeluknya secara bergantian.

Hari ini, tepat di hari ulang tahunnya yang ke 28 tahun, Harry akhirnya dilantik menjadi Presiden Direktur di perusahaan turun temurun milik keluarga Styles.

Setelah bertahun-tahun lamanya ia mengabdikan seluruh kerja kerasnya untuk perusahaan tersebut, kini akhirnya penantian Harry membuahkan hasil.

Hari ini ia resmi menjadi pemilik Ed' Styles Corporation beserta semua cabangnya.

Karena seperti yang telah disepakati oleh Kakek dan Ayahnya, setiap pewaris hanya akan naik jabatan setelah umurnya menginjak tahun ke 28.

"Congratulations, Bro!" Zayn turut memeluk Harry dengan gaya pria pada umumnya.

Ia ikut senang karena sahabat karibnya tersebut telah mampu melewati segala kesulitan yang kerap menimpanya.

Mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, bahkan--- percintaan.

"Thanks, Bro." balas Harry.

"Selamat, Haz. That's my boy,"

Harry menoleh kesamping. Seorang wanita berusia 25 tahun telah berdiri di sampingnya.

Wanita itu tersenyum manis pada Harry dan Harry sudah pasti membalasnya.

Lalu mereka berpelukan.

"Jangan panggil aku seperti itu, Sadie. If i'm your boy, then... You're my girl," ujar Harry sambil tertawa kecil, kemudian ia menyudahi adegan berpelukannya dengan Sadie.

Sadie memutar bola matanya sekilas, tapi detik selanjutnya ia justru ikut tertawa bersama Harry.

"Whatever you say, Cousin." ujar Sadie.

"Ngomong-ngomong, dimana Edith? Dari tadi pagi ia tak henti-hentinya menanyai keberadaan Harry. Padahal aku sudah memberitahunya bahwa kau ada urusan di kantor, tapi ia tetap bersikukuh ingin menemui Ayahnya." ujar Reina.