Chapter 23

2.2K 180 106
                                    

DON'T FORGET TO LEAVE VOMMENTS:))

Anggep aja yang lagi sama Zayn itu Anna Kendrick a.k.a Alle yakkk:))

-----------------------------------------

"Bacot nih Author!
(QOTD By Harry Styles)

"Lu yang bacot, Ajg! Gua depak dari STRIPPER baru tau lo."
(QOTD By Araa)

Author's POV

"Kau mau pesan apa?"

Alle bertanya pada Zayn seraya membolak-balik daftar menu makanan dihadapannya.

Saat ini, ia bersama Zayn memang sedang berada di salah satu restoran mewah di kota London. Sepulang dari kantor tadi, Alle tak langsung pulang karena Zayn mengajaknya untuk makan malam bersama diluar sekalian membahas masalah kantor. Atau tidak.

"Macaroni Schottel dan Orange Juice,"

"Baiklah. Kalau aku, aku pesan Beef Steak dan minumnya samakan saja."

Pelayan yang sedari tadi menunggu dan mencatat apa saja yang akan dipesan oleh Alle dan Zayn, langsung mengangguk lalu kembali kedapur guna menyiapkan hidangan pesanan mereka.

"Hari yang melelahkan," ujar Alle memulai pembicaraan.

Zayn terkekeh, kemudian mengangguk menyahuti perkataan Alle.

"Seharusnya aku mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan. Aku benar-benar butuh me-refreshing otakku." tambah Alle lagi.

"Yep, kau benar. Seharusnya kau beristirahat saja di apartemen-mu untuk beberapa hari. Kau nampak lelah,"

Kini gantian gadis itu yang terkekeh.

"Iya, setelah itu kau akan sedih karena tak akan bertemu denganku selama berhari-hari. Bagaimanapun, kau kan tidak bisa jauh-jauh dari aku,"

Alle menggoda Zayn dengan menaikturunkan kedua alisnya serta menyenggol pundak Zayn pelan.

Zayn meledek gadis itu dengan memutar bola matanya, kemudian berujar, "Yeah, Yeah. Anggap saja itu benar."

Walau kenyataannya memang benar. Batin Zayn.

"Ah, iya Zayn. Aku ingin bercerita sedikit padamu."

Zayn meminum air botol mineralnya, lalu melihat kearah Alle dengan eksresi bertanya.

"Jadi begini, sahabatku belum lama ini mendapatkan pekerjaan sebagai seorang Nanny. Tapi, yang membuatku heran--- di minggu pertama, ia masih rajin menelponku untuk memberikan kabar. Yaa... Walaupun  ia  memberitahukan keadaannya melalui telepon rumah milik majikannya dan aku tak tahu apakah ponselnya sudah ia jual, itu mungkin saja. Lalu, setelah itu ia justru jarang bahkan tak pernah lagi memberiku kabar. Ini sudah hampir memasuki akhir minggu ketiga dan dia bahkan belum mengabariku sama sekali. Aku takut, Zayn. Aku takut terjadi sesuatu padanya." jelas Alle cemas, tanpa sadar ia meraih tangan Zayn. Menggenggam serta meremasnya sedikit kuat.

STRIPPER√ [H.S] [B.P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang