Don't forget to vomments, guys:)
Typo banyak, harap dimaklumi.----------------------------------
Rhea's POV
"Selamat pagi, Rhea!"
Aku nyaris melempar pancake yang ada di teflon saat makhluk bernama 'Alle' datang sambil mengejutkanku. Entah ini karena memang suaranya yang keras atau karena sedari tadi aku melamun?
"Astaga, Franklin. Aku hampir saja akan melempar pancake ini keluar jendela karena terkejut." ucapku sedikit mendramatisir, sedangkan Alle hanya menunjukkan cengiran tanpa dosanya.
"Hehehe maaf, Rhea. Habisnya, aku terlalu bersemangat hari ini." balas Alle seraya menuang susu putih ke gelas kemudian meminumnya.
Aku menaruh pancake terakhir keatas piring, lalu berjalan membawanya beriringan menuju meja makan bersama gadis itu. "Kau naik jabatan?"
Alle memutar bola matanya padaku.
"Tentu bukan, walaupun aku juga berharap seperti itu."
"Lalu?"
"Aku......." Alle sengaja menggantungkan ucapannya bak seorang pembawa acara kuis yang sedang mengumumkan pemenang undian berhadiah.
"Iya?"
"Aku dipuji 'cantik' oleh atasanku kemarin!!" ucap Alle dengan intonasi yang terbilang cepat dan tanpa jeda. Tak lupa ia juga memperlihatkan wajah antusiasnya padaku.
Kupikir ia akan mengatakan bahwa dirinya baru saja bertemu Tom Cruise atau Leonardo De Caprio, tapi ternyata hanya 'Atasan' nya.
Raut wajah antusias Alle perlahan memudar saat mengetahui bahwa aku tak bereaksi apa-apa. "Kau tidak ikut senang?"
"Tentu saja aku senang. Tapi, aku kan belum pernah melihat seperti apa paras bos-mu yang kau gilai itu. Jadinya kadar antusiasku tak sebanyak dirimu, Zui." ujarku seraya memberikan selai coklat keatas pancake milikku.
Alle berfikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ah, kau ada benarnya juga. Kalau begitu, kapan-kapan kau akan ku perkenalkan dengannya. Kau pasti akan setuju denganku bahwa dia pantas untuk 'digilai'."
"Baiklah, Franklin." balasku.
"Oh iya, Rhea. Kemarin saat aku pulang bekerja, ada beberapa penghuni apart yang lainnya mengatakan jika kau membuat kerusuhan beberapa hari yang lalu. Apa itu benar?"
Aku menghentikan aktivitas mengunyahku, lalu beralih meminum susu putih guna mempercepat turunnya makanan itu melewati kerongkonganku.
Sedikit mempersiapkan diri dengan mengatur napas dan jantungku yang berdebar karena mendapat pertanyaan seperti itu dari Alle.
"Ugh-- yeah, begitulah. Maaf yaa..." ujarku merasa begitu bersalah.
Aku sadar, insiden kemarin itu memang membuat rasa kesalku begitu menggebu-gebu dan berakhir membuat sedikit keributan yang tak disengaja agar pria asing yang terlihat seperti perampok itu jengah dan berhenti menyiksa perempuan yang bersamanya.
Hei, ngomong-ngomong bagaimana kabar gadis itu??
"Memangnya apa yang kau lakukan sampai-sampai membuat penghuni lain mengeluh padaku?" tanya Alle to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRIPPER√ [H.S] [B.P]
De Todo[COMPLETED] © Copyright by Staywithstyles , March 2019. BIG WARNING! MATURE CONTENT 18+. DILARANG KERAS MENIRU ATAU MENJIPLAK CERITA INI. BAIK BANYAK MAUPUN SEDIKIT. KARENA BUATNYA SUSAH:) INI HANYA CERITA FIKSI, JANGAN BAPER. BILA ADA KESAMAAN NAMA...