5

13.7K 1.2K 52
                                    

Yuhuuu...I'm back
Saya tunggu 500 vote lah untuk apdet part berikutnya😂

Yang mau cekik Tama dipersilahkan...

Peringatan!
Ada adegan dewasa, yang dibawah umur tolong skip ya

Cekidot

Seperti dugaannya semula, Tama ingkar janji lagi. Suaminya itu sudah pergi duluan entah kemana yang kemungkinan besar pasti ada hubungannya dengan anak dan mantan istrinya.

Dan dia dilupakan.

Padahal tadi pagi Mas Tama sendiri yang bilang mau pulang bareng, tapi kenyataannya? Ya sudah, gak usah diharapkan.

Aileen berjalan menyusuri lobby kantor yang sudah terlihat sepi karena dia tadi lembur. Pekerjaannya banyak akibat tidak masuk selama tiga hari.

Di lift dia bertemu Dwi.

"Maafkan kakakku. Dia sebenarnya mencintai kamu, Ai."

"Gak percaya. Udah ah, kamu gak usah bela-bela kakak kamu. Aku di sini yang merasakan dicintai atau tidak."

"Hhhh...dia memang keterlaluan. Mau makan malam denganku?"

"Baiklah. Aku juga lapar."

**

"Kamu mau makan apa?" Tanya Dwi. Mereka sedang berada di jalan raya.

"Makan bakso deh. Udah lama gak makan bakso. Yang di dekat rumah Rosi aja biar sekalian pulangnya dekat."

"Oke. Apapun keinginan Ratu."

Aileen terkekeh.

Tak jauh dari rumah Rosi ada penjual bakso yang sangat enak. Tempatnya bersih dan selalu ramai dikunjungi pembeli.

Mereka sedang menikmati bakso saat suara seorang gadis remaja menusuk pendengaran Aileen.

"Papa, pesankan bakso kosong ya untuk Naura. Untuk Mama...."

"Mie ayam. Papa tahu kok kesukaan Mama, Sayang."

Kalimat itu begitu menohok Aileen. Bahkan kesukaan dia saja sebagai istri yang hidup bersamanya selama tiga tahun tak pernah tahu. Kalau diingat-ingat, Mas Tama sama sekali tak tahu apapun yang jadi kesukaannya. Miris sekali.

"Mas Adhit, minumku...."

"Jus timun, right."

"Makasih, Sayang. Kau terbaik." Ucap Celia dengan nada suara serak manja.

Aileen sudah tidak tahan lagi mendengar segala ucapan yang keluar dari mulut laknat mereka. Hei, mereka itu sudah mantan, tidak seharusnya bersikap mesra seperti pasangan suami istri. Ini sangat menyakitkan. Melihat dan mendengar langsung bagaimana kemesraan mereka bagai keluarga bahagia. Jadi kenapa mereka tidak menikah lagi saja dan bukannya menyeretnya masuk ke dalam hidup mereka?

Dwi menggenggam tangan Aileen untuk menguatkan. Dia tahu Aileen pasti merasa terpukul saat ini. Dia melihat mata Aileen yang berkaca-kaca siap menumpahkan air mata. Kakaknya benar-benar keterlaluan.

"Kita pulang. Ayo." Dengan menggenggam tangan Aileen, Dwi mengajak Aileen berjalan keluar setelah meletakkan uang di meja.

"Ai, Dwi!"

Baik Aileen maupun Dwi pura-pura tidak mendengar panggilan Tama. Mereka terus berjalan ke tempat mobil Dwi diparkirkan. Hingga sebuah tangan menyentak tubuh Aileen.

"Ngapain kamu sama Dwi! Apa-apaan kalian seperti sepasang kekasih saja bergenggaman tangan. Jawab!"

Aileen menatap nyalang ke wajah suaminya. "Maling teriak maling! Kenapa kamu gak balik saja ke keluarga kamu dan biarkan aku dan anakku pergi!"

PERNIKAHAN BAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang