6

15.1K 1.1K 78
                                    

Haiii...I'm back again
Apdet bonus karena lebaran nih

Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H bagi yang merayakan
Mohon Maaf Lahir & Bathin 🙏

"Aileen, sudah kamu siapkan paspornya semua? Pakaian Vano juga." Tanya Tama yang sedang menggendong dan menimang Vano yang hampir tertidur.

"Sudah semua. Ai cuma tinggal mengambil susu Vano, Mas."

Akhirnya tadi malam dia berhasil membuat suaminya melupakan bunyi ponselnya, walau untuk itu tubuhnya sekarang rasanya remuk redam. Tadi malam dia bertingkah seperti wanita jalang yang terus menggoda suaminya gara-gara bunyi ponsel yang tak mau berhenti itu.

Dasar penelepon keras kepala!

Entah sampai jam berapa mereka bercinta dan entah berapa kali melakukannya. Mas Tama sampai berteriak dan mengerang karena cumbu rayunya yang liar. Hingga akhirnya si penelepon tak tahu diri itupun menyerah.

"Waktu kita tinggal 3 jam lagi, dan kita harus segera ke bandara, Ai."

"Iya, Mas. Ini udah siap kok." Aileen memasukkan beberapa kebutuhan darurat untuk putranya ke dalam tas kecil, seperti pampers, pakaian ganti, baju hangat dan makanan.

"Yaudah, kita berangkat sekarang."

"Ingat ya, Mas. No ponsel. Ini benar-benar quality time kita."

"Iya, Sayang."

Mereka masuk ke dalam mobil yang mengantar mereka ke bandara. Mereka akan liburan ke Tokyo Disneyland, Jepang.

***

Mereka sudah sampai di Tokyo dan sekarang sedang menikmati makan malam di restoran hotel tempat mereka menginap.

"Ma, Vano mau tutu."

"Bentar ya Sayang." Aileen mengambil susu Vano dari tasnya, kemudian memangku Vano dan meletakkan susu ke mulut Vano.

"Aileen, sini Vano biar kupangku. Kamu abiskan makananmu."

Tapi Vano langsung menggeleng.

"Dia gak mau, Mas. Yaudah biar aja Ai yang pangku."

Tama berdecak kesal, putranya sangat manja kepada Aileen. "Kamu sih terlalu memanjakannya."

"Astaga, Mas. Vano kan masih kecil. Jangan karena dia gak mau sama Mas, terus Mas malah nyalahin aku. Dia gak mau sama Mas kan gara-gara Mas juga. Mas jarang meluangkan waktu untuk dia."

"Ah sudahlah, jangan bahas itu terus. Mas kan sibuk kerja."

"Juga sibuk ngurusin yang sana kan."

"Apaan sih kamu. Mau cari gara-gara? Apa kamu gak puas udah Mas ajak liburan? Mas udah nuruti apa mau kamu."

Aileen menghembuskan nafas berharap dia bisa sabar menghadapi suaminya yang tidak pernah merasa bersalah ini. Jadi Aileen memilih diam tidak membalas kata-kata Tama lagi.

"Mama, Vano ngantuk."

"Iya, Sayang. Kita ke kamar ya."

Vano mengangguk sambil menampilkan senyum manisnya. Hati Aileen yang tadinya dongkol langsung tenang begitu melihat senyum anaknya.

"Tapi kamu belum siap makan, Ai."

"Gak papa, Mas. Di kamar kan ada roti, nanti Ai bisa makan roti itu kalau lapar."

"Sini, Vano Mas gendong."

Aileen menatap wajah anaknya, dan berkata, "Vano sama Papa ya. Mama gak kuat gendong Vano sampai kamar."

PERNIKAHAN BAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang