Ghibah

87 8 0
                                    

💍 TENTANG GHIBAH

🌿📖📖📖⛔⛔📖📖📖🌿

⛔️ APA ITU GHIBAH

✿ https://t.me/Wanita_Shalihah

"Jika memang apa yang engkau ceritakan tersebut ada pada dirinya itulah yang namanya ghibah,

namun jika tidak berarti engkau telah
berdusta atas namanya (memfitnahnya)."

HR Muslim 2589
Bab: al-Bir Wash Shilah Wal Adab
.

Berkata Syaikh Utsaimin :

“…Ghibah yaitu engkau membicarakannya dalam keadaan dia tidak ada, dan engkau merendahkannya di hadapan manusia sedangkan dia tidak ada."

https://almanhaj.or.id/2851-hukum-mendengarkan-ghibah-bertaubat-dari-ghibah-dan-ghibah-yang-dibolehkan.html

🍀
⛔ BAHAYA GHIBAH

Al-Imam Sufyan ats-Tsaury rahimahullah berkata :

"Jangan sekali-kali engkau melakukan ghibah (menggunjing) dan jangan sekali-kali engkau merusak kehormatan orang lain, yang akan menyebabkan agamamu hancur binasa."

At-Taubikh wat Tanbih, karya al-Ashbahany, hal. 174

🍀
⛔ GHIBAH SEPERTI MEMAKAN DAGING SAUDARA SENDIRI

Allah ‘azza wa jalla berfirman :

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurat: 12).

Dalam ayat di atas, Allah ta’ala menyamakan orang yang mengghibah saudaranya seperti memakan bangkai saudaranya tersebut. Apa rahasia dari penyamaan ini?

Imam Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan, “Ini adalah permisalan yang amat mengagumkan, diantara rahasianya adalah:

Pertama, karena ghibah mengoyak kehormatan orang lain, layaknya seorang yang memakan daging, daging tersebut akan terkoyak dari kulitnya. Mengoyak kehormatan atau harga diri, tentu lebih buruk keadaannya.

Kedua, Allah ta’ala menjadikan “bangkai daging saudaranya” sebagai permisalan, bukan daging hewan. Hal ini untuk menerangkan bahwa ghibah itu amatlah dibenci.

Ketiga, Allah ta’ala menyebut orang yang dighibahi tersebut sebagai mayit. Karena orang yang sudah mati, dia tidak kuasa untuk membela diri. Seperti itu juga orang yang sedang dighibahi, dia tidak berdaya untuk membela kehormatan dirinya.

Keempat, Allah menyebutkan ghibah dengan permisalan yang amat buruk, agar hamba-hambaNya menjauhi dan merasa jijik dengan perbuatan tercela tersebut”

(Lihat: Tafsir Al-Qurtubi 16/335), lihat juga: I’laamul Muwaqqi’iin1/170)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menjelaskan, “Ayat di atas menerangkan sebuah ancaman yang keras dari perbuatan ghibah. Dan bahwasanya ghibah termasuk dosa besar. Karena Allah menyamakannya dengan memakan daging mayit, dan hal tersebut termasuk dosa besar.” (Tafsir As-Sa’di, hal. 745).

Wallahu a’lam.

📖
Faidah ini didapat dari buku: Al-fawaidul majmu’ah fi syarhi fushul al-adab wa makaarimil akhlaq al-masyruu’ah. Karya Syaikh Abdullah bin Sholih Al-Fauzan.

Artikel Muslim.Or.Id

@STaushiyyah
═════════ ❁✿❁ ═════════

♻️ Republished by :
      🎀 WANITA SHALIHAH 🎀
         (Dakwah Untuk Umat) 💐                          

📨 Mau Dapat Ilmu ?
Mari Bergabung di
💍CHANNEL DAKWAH WANITA SHALIHAH 💐

📮di telegram :
📲 https://t.me/Wanita_Shalihah

📮di WhatsApp:
📲 +6281219656838
      (Khusus Akhwat)

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ. 💐

•┈┈•••○○❁🌿🌸🌿❁○○•••┈┈•

Our Life Is DakwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang