Larangan Tajassus

150 3 0
                                    

السلام عليكم وراحمةالله وابركاته

🌻Larangan Bersikap Tajassus🌻

✅Tajassus adalah mencari-cari kesalahan orang lain dan memata-matai orang tersebut.Dan sikap tajassus ini termasuk sikap yang dilarang dalam Alquran maupun hadis...
✴️Larangan dari Al-quran

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)

Ayat tersebut menjelaskan larangan tentang mencari-cari kesalahan orang lain...Entah itu dengan kita menyelidikinya secara langsung atau dengan bertanya kepada temannya..Dan tajassus ini biasanya muncul setelah adanya prasangka buruk terhadap orang tersebut...
✴️Larangan dari Hadis

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”(HR.Bukhari 6064 dan Muslim 2563).
✴️Nasihat untuk orang yang seringkali mencari-cari kesalahan orang lain

Cukuplah buat kita sebuah untaian perkataan seorang imam yaitu Imam Abu Hatim bin Hibban Al-Busthi berkata dalam sebuah kitabnya yang dikutip oleh Syekh Abdul Muhsin bin Hamd al-‘Abbad al-Badr dalam tulisannya sebagai berikut, ”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih, dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya.”(Raudhah al-‘Uqala wa Nuzhah al-Fudhala’)...

🌹Semoga kita senantiasa dimudahkan oleh Allah dalam berakhlak karimah dan menjauhi sifat-sifat buruk dan sikap  yang merugikan diri kita sendiri ya shalihah🌹...Aamiin allahumma aamiin🤲🏻
✍️Ust. Suhuf Subhan, M.Pd.I

Our Life Is DakwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang