.
┏▪▪▪ 🌈 💫 ━━━━━━━━┓ADAB DAN NASEHAT
┗━━━━━━━━ 🌾 🍁▪▪▪┛❗❗📱 Karena Gadget, Jangan Sampai Mata Dan Hati Menjadi Buta
👤 Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr
Bismillahirrahmanirahim
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat, salam, dan berkah, semoga Allah limpahkan kepada hamba dan rasul-Nya; Nabi kita Muhammad beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan.
Amma ba’du.
Nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada kaum muslimin adalah hidayah Islam dan pembebasan dari kegelapan menuju cahaya. Hidayah Islam merupkan nikmat yang tidak dapat dibandingkan dengan nikmat apa pun. Di antara nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada seorang Muslim, setelah Islam, ialah nikmat akal dan kesehatan. Maka, sebagai bentuk syukur kepada Allah ‘azza wa jalla atas nikmat ini ialah menggunakan nikmat tersebut dalam rangka taat kepada Allah dan untuk hal-hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Selain itu, juga tidak menggunakan nikmat ini untuk bermaksiat kepada Allah dan untuk hal-hal yang dapat memadaratkan di dunia dan akhirat.
Dewasa ini, penggunaan gadget adalah suatu hal yang sangat marak dan lumrah. Ini merupakan nikmat, bila dimanfaatkan untuk kebaikan, dan menjadi bencana, bila digunakan untuk keburukan.
Orang berakal, yang ingin menasehati diri sendiri, ialah yang hanya menggunakan barang-barang tersebut untuk kebaikan di dunia dan akhirat, seperti: untuk komunikasi yang mubah dan menimba ilmu yang bermanfaat.
Adapun penggunaan gadget untuk selain tujuan di atas, yang dapat menimbulkan madharat bagi seorang muslim di dunia dan akhirat, maka wajib dihindari.
Hal ini agar ia selamat dari penyakit buta mata dan hati. Ini mengingat bahwa cahaya yang berasal dari ponsel (dan semisalnya) dapat menurunkan kemampuan mata, bila dibarengi dengan intensitas yang tinggi dalam bermain gadget. Bahkan, terkadang bisa menyebabkan kebutaan; hilangnya nikmat mata. Lebih dari itu, juga bisa menyebabkan buta hati. Hal yang bisa menyebabkan seorang muslim terkena berbagai macam penyakit syahwat yang dapat merusak akhlak dan penyakit syubhat yang dapat merusak akal.
Allah ‘azza wa jalla telah menjelaskan akan bahaya buta hati melalui firman-Nya :
فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
“Sebab, bukanlah mata yang menjadi buta, tetapi hati yang ada di dalam dadalah yang menjadi buta”
(Qs. Al Hajj: 46).Maksudnya, kebutaan yang menimpa hati adalah kebutaan hakiki yang menyebabkan kerugian di dunia dan akhirat. Dan hal ini disebabkan karena meninggalkan jalan petunjuk dan meniti jalan kesesatan, sebagaimana yang Allah kisahkan tentang kaum Nabi Shaleh :
وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَى عَلَى الْهُدَى
“Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai kebutaan (kesesatan) daripada petunjuk,“
(Qs. Fushshilat: 17).Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Is Dakwah
RandomBanyak sekali cara maupun hal kecil yang dapat berupa ibadah, seperti halnya menyingkirkan duri di jalan, itu merupakan sebuah ibadah yang sangat mudah kita lakukan, sesuai hadits yang menerangkan bahwa suatu kebaikan yang dikalukan meskipun itu bag...