tujuh belas

7.9K 411 23
                                        

5 tahun kemudian

"Nona, apa anda benar sudah siap dengan semua baju rancangan anda? Anda akan tampil di catwalk Paris Fashion Week? Bahkan anda sendiri dijadwalkan tampil di Runaway." tanya sekretaris Herin.

"Herin sayang, tentulah aku siap. Demi nama perusahaan ayahku. Aku harus bisa lakukan semua itu dengan tanganku sendiri." jawab Miyoung, desainer fashion muda ternama dan sekaligus pemilik perusahaan fashion terbesar se-Korea saat ini.

"Baiklah, tiket pesawat yang aku dapat untuk nona adalah besok pukul delapan pagi. Nona harus istirahat sekarang." kata Herin yang merapikan tempat kerja Miyoung.

"Baiklah temanku yang sedari dulu memang pemaksa, aku akan tidur. Kau juga, besok kau ikut denganku." kata Miyoung berniat bercanda.

"Hey! Aku tidak pemaksa. Hanya kau saja yang keras kepala." bantah Herin. "By the way, aku sedang menyiapkan pernikahanku dengan bodyguardmu. Na Jaemin." jawab Herin.

"Oh ya? Mau aku siapkan gaun khusus?" tanya Miyoung.

"Tidak, gaun biasa saja sudah cukup. Aku bukan milyarder sepertimu, Miyoung. Aku hanya... Karyawanmu." kata Herin.

"Sebagai sahabat, kau pantas mendapatkannya. Aku akan selesaikan desain gaun untukmu ketika di Paris nanti." Miyoung beranjak dari meja kerjanya untuk menuju kamar. "Malam Herin."

"Ma... Malam Miyoung. Ma..maksudku, Nona." Herin membungkuk mempersilakan Miyoung pergi.

"Oh ya, suruh calon suamimu dan partner homonya, si Renjun. Bersiap untuk besok pagi." kata Miyoung.

"Yak manusia kerdil itu, selalu saja berlagak manja di depan Jaeminku. Mereka pasti sudah tahu tugas mereka Nona." Herin sedikit jengkel dengan Renjun.

"Baguslah, pergi tidurlah kamu Herin." kata Miyoung sebelum menutup pintu kamarnya.

Miyoung melihat ke arah buffet kecil di dalam kamarnya. Di sana, terpajang pigura dengan foto kelulusan Jeno dengan dirinya. Ia sangat merindukan sosok pria tinggi berkacamata bulat itu. Yang Miyoung tahu, sekarang Jeno bergerak di bidang usaha alat olahraga berbasis elektronik, anak perusahaan Lee Corp. Lee Corp masih ada di tangan Donghae, ayahnya.

"Aku rindu padamu Bad Boy Lee." kata Miyoung sebelum pergi berbaring.

***

"Paris Fashion Week, dengan desainer tamu Em Way dari Korea Selatan. Miyoung, kamu hebat juga sayang." kata Jeno ketika memandangi undangan Paris Fashion Week yang ditujukan padanya.

Jeno selain sebagai pengusaha muda, ia juga berkecimpung di dunia model. Tubuh atletisnya sangat mendukung dirinya berkecimpung di dunia tersebut. Panggilan-panggilan runaway atau berjalan di catwalk sering dilayangkan ke dirinya.

Jeno langsung memesan penerbangan ke Paris seorang diri. Ia tak butuh kawan atau apapun untuk pergi ke sana untuk menemui sang kekasih.

***

Miyoung menyelesaikan desain gaun untuk Herin ketika di dalam pesawat. Kini ia langsung menyiapkan diri untuk runaway di jalanan Paris menuju ke tempat utama pagelaran. Miyoung melangkah menuju tempat pagelaran bak model. Tanpa disadari, Miyoung berjalan di depan seseorang yang ia cari saat ini. Sang model, Lee Jeno.

Miyoung menata semua model yang akan tampil di catwalk dengan tangannya sendiri. Dibantu beberapa MUA dan penata rambut tentunya. Begitu semua siap, Miyoung dan semua modelnya menata diri di belakang panggung.

"Ladies and Gentleman, Please welcome Em Way personal Design." sebut MC pada acara itu.

Model berjalan satu persatu di atas catwalk silih berganti. Lalu mereka kembali naik dengan berbaris sesuai urutan maju bergantian tadi. Mereka membelah barisan untuk memberi jalan pada Miyoung. Miyoung dengan pakaian desain pribadinya, maju ke depan untuk menampilkan seluruh pakaian hasil desainnya sendiri.

Bad Boy (Lee Jeno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang