"Kau bisa melihatku kan?"
Sehun, lelaki berseragam navy blue itu menghembuskan nafas kasar. Ia merasa pegal setelah kedua lengannya diangkat selama 10 menit. Ini hukumannya. Hukuman bagi Sehun karena berteriak saat pelajaran Gong Saem.
"Ya.. Aku tahu kau bisa melihatku"
Sehun memejamkan matanya. Mencoba mengalihkan perhatian dari suara suara aneh yang mengganggunya akhir-akhir ini.
"Tolong aku...kumohon"
Sehun tak menggubris. Ia masih memejamkan matanya dan kini berusaha memikirkan sesuatu agar tak mendengar suara tersebut."Aku sudah menunggu selama 19 tahun."
Perlahan Sehun membuka matanya. Lalu menoleh, menatap seorang gadis berambut hitam ikal yang tengah memasang wajah sendu. Saat Sehun melihatnya, wajahnya sumringah."Kau benar-benar bisa melihatku.."Ucapnya lalu tersenyum lega. "...Oh Sehun-ssi"
Sehun menurunkan tangannya perlahan lalu melipatnya didepan dada.
"Tolong jangan menggangguku."Gadis disamping Sehun terkekeh.
"Maaf" Ucapnya ringan.Sehun memutar bola matanya malas. "Sebenarnya siapa kau?"
Setelah sekian lama mengabaikan gadis ini, akhirnya Sehun menyerah. Ia sudah lelah dikatakan anak baru aneh, anak baru yang bicara sendiri, anak baru gila dan sebagainya. Ini semua karena gadis yang entah dari mana mengganggunya sejak seminggu pindah kemari."Menurutmu sendiri?" Tanyanya balik pada Sehun yang kini menghela nafas panjang.
"Hantu"
Ada hening tercipta beberapa saat hingga akhirnya tawa kecil gadis itu memecah sunyi.
"Kau benar"
Sehun sudah menduga. Ia bahkan tak percaya ketika ia bertanya pada teman-temannya tentang gadis yang selalu disampingnya, mereka selalu menjawab Sehun gila. Ketika ia sedang mendengar gadis itu bicara, tak ada orang lain yang bisa mendengarnya, dan yang paling mengejutkan adalah ketika ia melihat gadis itu disampingnya dan ia melihat cermin didepannya, gadis itu tidak nampak. Itulah yang membuat Sehun yakin bahwa gadis itu... Bukan manusia.
"Aku tidak percaya bahwa aku bisa melihatnya. Baru kali ini."
Gadis itu melipat kedua tangannya didada, mengikuti Sehun "Benarkah? Wah kebetulan sekali"
"Kebetulan?" Sehun memijit pelipisnya "Hyaa.. Kau tahu betapa mengerikannya itu? Untungnya hanya dirimu.. Coba kalau aku bisa melihat teman-temanmu yang lain. Bisa bisa aku mati muda"
Gadis itu tersenyum miring "Kau hanya bisa melihatku? Bagaimana dengan hantu wanita di toilet pria-?"
"Apaa?? Apa disana ada hantu juga?"
Gadis itu mengangguk tegas. "Dia sudah ada sejak dulu"
"Tidak, aku tidak bisa melihatnya." Sehun menatap gadis itu serius "Apa sekolah ini...." Sehun menatap was was pada sekitar "..banyak hantunya?"
"Kau mau tahu?"
Sehun mengangguk. Gadis itu mendekat.
"Akan kuberi tahu kalau kau membantuku..."
"Aish..."
****
"Hei lihatlah murid baru itu bicara sendiri didepan kelas""Heee padahal wajahnya lumayan tampan..wah sayang sekali yaa"
"Kudengar dia bisa melihat hantu"
"Hiii jaman sekarang masih percaya hal seperti itu..."
"Aku mau merekamnya dan kusebarkan di web sekolah...pasti lucu sekali"
Anak itu tengah merekam Sehun yang bicara sendiri didepan kelas. Setelah beberapa detik, handphone tersebut jatuh hingga layarnya pecah. Anak-anak yang lain terkejut lalu saling memandang.
"Aku memegangnya sangat erat lho.." Ujar si pemilik handphone itu.
"Kau lihat tadi? Hapemu seperti ditarik seseorang lali dibanting"
Mereka saling menatap dan beberapa saat kemudian mereka menahan teriakan dan berlari ke kelas masing-masing.
***
"Jadi... Kau mau aku mencari tahu bagaimana kau mati?" Tanya Sehun tatkala mereka berdua diatas atap sekolah. Gadis itu membawanya kemari agar Sehun tak dianggap bicara sendiri. Tempat ini aman, tidak ada yang pernah kemari sejak kasus bunuh diri dari ketinggian sering terjadi disekolah."Kau yakin?" Tanya Sehun lagi dan gadis itu mengangguk.
"Setelah aku menjadi hantu.. Aku kehilangan beberapa ingatan. Aku sangat penasaran bagaimana aku mati."
Sehun menatap kedepan lalu menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya "Karena itu..kau menggangguku?"
Gadis itu terkekeh "Kau tidak tahu bagaimana menyakitkannya ketika kau sendiri tidak tahu bagaimana kau mati. Kau ingat..bahwa kemarin kau tengah bernafas dan saat kau membuka mata..kau sudah tak ada"
Gadia itu menunduk "Awalnya..aku berusaja sendiri mencari tahu kematianku..namun tak ada hasil. Aku rasa..aku tidak bisa melakukannya sendirian.. Jadi aku selalu menunggu dimana seseorang bisa tahu keberadaanku dan menolongku..."
"Kupikir banyak orang yang bisa melihat hantu.." Ujar Sehun enteng
"Aku pikir juga seperti itu. Tapi nyatanya tidak semudah itu."
Gadis itu menerawang kedepan, mengingat masa lalu.
"Waktu terus berjalan. Anak baru akan datang kesekolah dengan ceria.. Lalu mereka pergi dari tempat ini dengan lega. Aku melihat mereka semua tumbuh dan membuat cerita. Tapi aku...hanya bisa berharap setiap tahunnya ketika ada murid yang bisa melihatku dan membantuku." Gadis itu menoleh lalu menatap Sehun. "Akhirnya setelah penantian panjang...""Aku bisa melihatmu..." Ungkap Sehun yang dijawab anggukan gadis itu.
"Kumohon..tolong aku"
Sehun menatap gadis itu cukup lama. Hingga akhirnya ia hanya bisa pasrah.
"Baiklah..."
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/182093392-288-k147491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After 19th
Teen Fiction"Selama 19 tahun, aku menunggu seseorang yang bisa melihatku, karena itu..tolong bantu aku" - Kim Taeri "Selama 19 tahun, untuk pertama kalinya aku menyadari, bahwa tidak hanya manusia yang bisa kulihat." - Oh Sehun 19 tahun.. Aku menunggumu.. Aku m...