sesat

3K 191 1
                                    

"Hei! Itu hormat yang bener, kamu yang disana angkat tangannya, Vano! Jangan kabur kamu! Balik ke lapangan cepat!"

Teriakan-teriakan dari pak Bima—guru matematika, menggema di lapangan. Kevan meringis ngeri melihat urat-urat di leher pak Bima, keringatnya bahkan sudah mengalir dari ujung kepala hingga kaki.

Mereka sudah berdiri selama 30 menit, satu kelasnya di hukum untuk hormat padahal matahari sedang teriknya walau masih pukul 9.

"Ck! Inituh gara-gara panu, kenapa pake salah kirim soal!" Kanaya menggerutu, pasalnya semalam Vano mengirimkan soal yang salah.

Lebih aneh lagi, teman sekelasnya bahkan tidak sadar bahwa mereka salah soal. Mereka mau-mau saja mengikuti aliran sesat Vano.

Agatha yang di sebelah Kanaya mendumel, dia bahkan sudah mengeluarkan kipas portablenya.

"Tha, bagi dong kipasnya." Vano yang berdiri di depan Agatha menoleh lalu berusaha mengambil kipasnya.

"Enak aja, kipas gue tuh mini, mana kerasa kalo dibagi-bagi." Agataha menghindarkan kipasnya dari jangkauan Vano.

"Bagi napa, nanti gue ganti kipas topan bukan kipas angin lagi." Kevan mengelap peluhnya di pelipis, tangannya membuat gerakan mengipas.

Kanaya mengabaikan perdebatan tidak berfaedah temannya, jika dia ikutan takutnya malah menyebabkan huru-hara.

***

Kanaya sedang duduk di kantin bersama Agatha, saat dengan tiba-tiba Vano dan Kevan duduk di kursi yang sama dengannya.

"Gue mau beli produk pemutih ah, bosen item mulu." Vano yang menyesap tehnya tiba-tiba berceletuk.

Agatha mengangkat alisnya. "Lo kalo jadi putih, gacocok sama sekali."

Kevan melempar kacang kearah Agatha. "Jahat lo ya, dia ini mau berubah."

Kevan dan Vano melakukan tos ala cowok, lalu tertawa kemudian.

"Ngapain pake produk pemutih, pakai aja bayclin memutihkan sampai kejiwa." Kanaya tertawa terbahak, Vano yang melihatnya mencebik.

"Sa ae malika." Kevan dan Vano berucap bersamaan, sementara Agatha ikut tertawa bersama Kanaya.

***

"Gue itu ganteng, ya nggak? Ya dong."

-Kevan Narayan-

MANTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang