Bayangin , deh, jadi Kanaya, di kelas ketemu mantan, di kantin ketemu mantan, di ruang OSIS ketemu mantan, bahkan sampai di rumah juga masih ketemu mantan.
Mantan udah kayak kuman, di mana-mana ada. Mending kalau bisa dibasmi, ini enggak.
"Oi Lava." Kevan melempar penghapus ke dalam kamar Kanaya, FYI kamar mereka itu hadap-hadapan jadi memudahkan Kevan menjahili Kanaya.
"Nama gue Kanaya Lavanya, bukan lava." Kanaya tidak suka jika Kevan sudah memanggilnya Lava, kesannya dia jadi menyeramkan gitu mirip lava gunung berapi.
"Yakan cocok, sifat lo itu suka marah-marah sampe keluar urat, muka lo jadi merah menyala mirip lava." Dasar mantan biadab, dia di samain sama lava beneran, minta dirujak emang.
"Ngaca mas, kek lo gak pernah marah-marah." Kanaya membalas, dia menjulurkan lidahnya mengejek.
"Wah fitnah lo, gue mah kalem orangnya."
Kanaya melirik malas, semua omongan yang keluar dari mulut Kevan itu isinya hoax semua.
"Udah deh, gue mau belajar mending lo cari kegiatan yang berfaedah aja sono."
Kevan memangku wajahnya dengan sebelah tangan, bibirnya tersenyum miring.
Kanaya mulai menggerutu, acara belajarnya jadi terganggu.
"Lo emang selalu selucu ini ya Kay." Kanaya menoleh, dilihatnya Kevan sedang menatapnya dengan tatapan lembut, bibirnya tersenyum tipis.
"Lo emang selalu sembingungkan gini ya Van." Kanaya menopang wajahnya dengan kedua tangan, balas menatap Kevan.
***
"Kevan itu maunya gimana? Udah jadi mantan masih ngebaperin, dasar kurang ajar."
- Kanaya Lavanya -
***
Hai hai saya kambek :" setelah beratus-ratus purnama semedi ❤
Salam swagh,
justFraya
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Short StorySatu sekolah sama mantan itu BENCANA. Satu sekolah, satu kelas, sebangku, seorganisasi, rumah tetanggaan sama mantan namanya? KIAMAT. Apalagi mantan rese yang bawa penyakit menular, penyakit GAGAL MOVE ON.