Bekal

3.6K 236 3
                                    

Saat jam istirahat Kanaya lebih memilih menuju taman belakang daripada kantin, dia membuka bekalnya dan mengernyit bingung.

Ini serius bekal gue? Apa ketuker sama anak tk nih.

Bagaimana bisa bekal anak sma bentuknya menggelikan, nasi dibentuk wajah beruang, sosis dibentuk gurita, telur gulung unyu, mirip bento anak kecil.
Kanaya menggeram pelan, ini pasti ulah mamanya. Walau begitu dia tetap memakan bekal buatan mama tercintah.
Saat Kanaya akan menyuap sosisnya, tiba-tiba ada yang duduk di sebelahnya.

"Oit Lava!  Umur lo berapa deh, bekalnya masih unyuk gini." Kevan mencomot telur gulung di bekal Kanaya.

"Tapi lucu sih, bagi ya." Kevan masih asyik mengoceh, sambil mencomoti makanan Kanaya.

Kanaya mengernyit, setelah itu memukul tangan Kevan yang akan kembali mengambil sosis miliknya.

Plak!

"Duh, sakit Lava." Kevan mengelus-elus tangannya.

"Gak sopan ya, makanan gue lo abisin ketan." Kanaya merengut, pasalnya bekalnya hampir habis padahal ia masih lapar.

Kevan menepuk puncak kepala Kanaya. "biasa aja kali mukanya, jelek banget sih." Kevan terkekeh.

Kevan merogoh kantungnya, tangannya mengulurkan sebuah roti dan susu kotak rasa strawberry.

Kanaya yang melihat itu tersenyum senang. "Woah, tengkyuu tuyulnya akoh."

"Kalau bilang makasih nggak pake ngatain bisa?" Kevan mengacak-acak rambut Kanaya.

Kanaya tertawa "Nggak bisa hehe."

***

"Mama kalau bikinin bekal suka malu-maluin emang, untung Kevan suka, ups."

-Kanaya Lavanya-

***

Vote dan komen ya :"
I luh ya.

Salam swagh,
justFraya

MANTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang