Kevan menendang batu di sepanjang jalan, dia sudah sengaja tidak menggunakan si senior—motor kesayangannya, demi bisa pergi berdua dengan Kanaya. Lalu sekarang semua tinggal wacana, niat berduaan dengan Kanaya tinggal khayalan belaka.
Semua ini gara-gara si garmen sialan itu, Kevan mengumpat sepanjang jalan tidak peduli orang-orang menatapnya risih.
Kanaya sudah cekikikan di belakang Kevan, dia berjalan pelan-pelan lalu mengangkat tangannya.
Plak!
"Hahaha." Kanaya memegangi perutnya karena tertawa kencang, setelah berhasil menggeplak belakang kepala Kevan.
Kevan menoleh sambil memegangi belakang kepalanya, mukanya sudah merah menahan emosi siap untuk memarahi orang yang dengan kurang ajarnya memukul kepalanya. Kalau otaknya makin geser kan bahaya.
"Heh! Lo kira pala gue samsak apa gimana." Tangan Kevan menyentil kening Kanaya, sampai Kanaya menghentikan tawanya.
"Sakit ketan!" Kanaya mengelus-elus keningnya. "Tega amat lo ya."
Kevan mencebik. "Apakabar lo biji kedele."
Kanaya berkacak pinggang. "Gue kan mukul lo pelan." Tangannya beralih menunjuk Kevan. "Lagian lo kan cowok masa mukul cewek, cowok apaan lo."
"Kok lo pitnah, gue cuma nyentil kagak mukul."
"Sama aja!"
"Kagaklah gila!"
"Lo ngatain gue gila?"
"Hah? Kagak ada gue ngatain, halu lo!"
"Sekarang lo ngatain gue halu!"
"Lo lagi pms ya, sensi amat, dasar cewek."
"Lo kang php, nggak peka, dasar cowok!" Kanaya menghentakkan kakinya keras, lalu meninggalkan Kevan di tempatnya.
"Salah mulu gue, ya Gusti" Kevan segera mengejar langkah Kanaya yang masih menghentak-hentak.
***
Kanaya sedang berbaring di kasurnya, sampai suara ketukan di jendela membuatnya bangkit.
Kanaya melongokkan kepalanya keluar. "Apaan sih, ganggu bae lo."
Kevan yang berada di seberang memberikan cengiran. "Nih hadiah." Kevan melemparkan tiga buah permen ke arah Kanaya.
Kanaya yang belum siap hanya bisa menangkap dua buah, sedangkan satu lagi jatuh di dekat kakinya.
"Sankyu zeyeng." Kanaya tersenyum sambil melambaikan permennya.
Kevan mengacungkan jempolnya, lalu melangkah kearah kasurnya. "Zeyeng siapa dah?"
***
"Kanaya itu suka main geplak pala gue, ntar kalo gue jadi goblok kan berabe. Untung cintahh."
–Kevan Narayan–
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Short StorySatu sekolah sama mantan itu BENCANA. Satu sekolah, satu kelas, sebangku, seorganisasi, rumah tetanggaan sama mantan namanya? KIAMAT. Apalagi mantan rese yang bawa penyakit menular, penyakit GAGAL MOVE ON.