"Ck ck ck! Ganteng banget sih lo, Gung." Agung menyisir rambutnya. Memuji diri sendiri di depan kaca spion motor gedenya. Blu.
"Tos woy! Eta kaca spion bisa pedtjah ngke." ("Udah woy! Itu kaca spion bisa pedtjah nanti.") Cecep memutar kaca spion.
"Ck! Dasar we maneh iri, Pot." ("Ck! Dasar aja lo iri, Pot ") Agung membenarkan letak spion motornya. "Kumaha? Ganteng teu aing, Pot?" ("Gimana? Ganteng gak gue, Pot?") Agung bergaya di depan Cecep yang di panggil Cepot.
"He eh! Ganteng pisan tah! Hahaha!" Sahut Cecep sembari membalik kaca spion.
"Sembarang maneh! Bisa rusak motor aing!" ("Sembarang lo! Bisa rusak motor gue!") gerutu Agung kesal mengembalikan posisi spionnya
Cecep masih tertawa ketika toyoran Agung meleset. "Terima nasib, Gung."
Agung dan Cecep menuju kelas mereka. Jam delapan nanti kelasnya akan ada perkenalan seminar yang akan diadakan minggu depan nanti.
"Oke, jadi pembicara kita nanti adalah orang yang sangat berpengaruh di dunia perekonomian Indonesia. Beliau juga membantu beberapa pengusaha kecil agar lebih mengembangkan usahanya."
Panitia seminar yang sedang berdiri di depan kelasnya sedang memberikan beberapa isi acara di seminar nanti. Terutama pembicara yang akan mengisi acara.
"Gue dengar, orangnya masih muda banget. Ganteng lagi, mukanya timur!"
"Orang terkaya se-Indinesia dan se-Asia juga."
"Tapi sayang, dia gak punya akun medsos. Minimal IG lah, tapi dia gak punya."
Telinga Agung yang caplang lebar bagai telinga gajah mendengar bisik-bisik tetangga para wanita yang duduk di seberang mejanya. Hah! Seganteng dan sekaya apa orang itu? Terus, apa katanya tadi? Hari gini, tidak punya akun media sosial? Hem ... Kamseupay!
"Beliau juga memiliki beberapa cabang usaha di luar uasahnya di bidang properti. Salah satunya usaha perhotelan yang tersebar di beberapa wilayah besar Indonesia yang sudah terkenal. Usaha kuliner dengan beberapa cabang restoran besar yang juga tersebar di kota besar Indonesia." panitia seminar masih menerangkan profil singkat pembicara nanti. Semua mahasiswa mendengar dengan seksama.
"Eh, eh, eh, katanya juga pulau siput dan pulau tangkil punya dia juga. Gue baru tau kemarin pas baca di website seminar nanti."
"Serius lo? Wah ... Suami masa depan banget. Nggak perlu jauh-jauh kalau mau bulan madu."
"Sayangnya dia udah punya empat anak. Istrinya juga cantik banget, gue yang cewek aja suka lihat wajah istrinya. Enak dilihat."
Lagi. Bisik-bisik calon ibu rumah tangga follewer lambe turah itu terdengar di telinga caplang Agung. Ia yang tidak tertarik jadi tertarik saat mendengar kata empat anak dan istri yang cantik. Seperti Alya dan keempat adiknya. Tapi tidak mungkin, manusia beraura seram itu tidak mungkin menjadi pembicara, mengeluarkan lebih dari sepuluh kata saja sudah Alhamdullilah apalagi sampai ratusan kata yang keluar untuk orang asing. Wasyukurlillah sekali.
Tapi ... Tapi kenapa dia bisa sampai memiliki pulau? Bukannya pulau milik pemerintah, wah wah wah, seberapa kaya orang yang menjadi pembicara di seminar nanti. Agung sangat-sangat penasaran!
"Dan ini yang akan menjadi kejutan. Kalian terutama para cewek, bisa berfoto bersama dengan pembicara kita nanti. Pastinya kalian sudah tau siapa yang akan menjadi pembicara kita nanti." suara riuh para wanita mulai memenuhi ruangan saat panitia seminar mengeluarkan kaliamat diskon serarus persen tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bule KW(Agung doang)
Genel KurguCowok dengan paras bule, mata yang biru jernih, hidung mancung, tubuh tinggi dan tegap serta sikap dingin ditambah irit bicara. Nyatanya itu semua cuma ada di cerita-cerita novel romance idaman para wanita. Namun, bagaimana dengan bule satu ini? Dia...